Jeratan Kabel Tewaskan Bocah Dikardus
Tersangka pembunuhan bocah dalam kardus Agus Darmawan, 39, bicara soal pembunuhan yang dilakukannya. Dia dengan terang menjelaskan detik-detik saat menghabisi korban.
JAKARTA, NusaBali
"Saya ajak korban ke bedeng. Saya langsung suruh masuk kamar dan duduk di kasur," kata Agus mengawali ceritanya soal pembunuhan tersebut di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, kepada detik.com, Sabtu (10/10).
Setelah masuk bedeng, korban lalu diperkosa oleh Agus. Korban berteriak, Agus pun panik. "Saya ambil kabel, saya jerat sampai mati," tutur pria tinggi besar dan bertato ini.
Agus makin panik, namun tak hilang akal. Dia kemudian mengikat kaki korban yang sudah tak bernyawa menggunakan kabel charger handphone. Tas, buku pelajaran, dan rok korban dibakar. "Abis itu saya masukin kardus dan saya buang," ujarnya.
Kardus itu kemudian ditemukan warga Jumat (2/10) malam di kawasan Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar). Sementara itu, warga Rawa Lele, Kalideres, Jakbar tak menyangka Agus Dermawan, pemilik bedeng sebagai pelaku pembunuhan bocah dalam kardus itu. Warga hanya tahu Agus dekat dengan anak-anak dan kerap mengajak anak-anak bermain di bedeng miliknya. "Ya itu kan lapangan, biasanya anak-anak sini kan pada main bola di situ," kata Piah warga sekitar, Sabtu (10/10). "Ya gitu kadang diajak main sama Agus, masuk ke bedeng. Orang sini sih paling tahu main di situ,ya sudah," tutur dia.
Setahu Piah, anak-anak yang diajak main Agus adalah anak putus sekolah. Dan biasanya anak dari kampung seberang. "Nggak ada kerjaan pada nongkrong di situ," tegas Piah.
Tersangka Agus juga merangkul anak-anak bergabung dalam geng Boel Tacos. Sebagian besar anak-anak itu adalah mereka yang putus sekolah. "Itu tadi yang nggak lulus sekolah, nggak ada kerjaan pada nongkrong di situ," terang Piah, perempuan paruh baya warga Rawa Lele, Kalideres, Jakbar, Sabtu (10/10).
Bedeng itu berdiri di atas tanah Pemda. Agus membangunnya untuk tempat tinggal dan berjualan. Di dekat bedeng itu ada lapangan dan kerap digunakan bermain bola. Di bedeng itu dia menghisap ganja dan menyabu bersama anak-anak geng Boel Tacos. Agus kini sudah ditahan dan menjadi tersangka pembunuhan bocah di dalam kardus.
Ayah korban tak menyangka, Agus yang dikenalnya itu pelaku pembunuhan putrinya. "Saya nggak nyangka bener-bener Agus ini jadi pelaku, benar-benar tega. Saya itu kalau ketemu dia, ya biasa saja. Karena saya sering ketemu, saya tahu bagaimana dia itu. Nggak nyangka saja," terang sang ayah yang ditemui di rumahnya di Kalideres, Jakbar.
Dia menyampaikan, Agus memang seorang residivis kasus narkoba. Tapi itu tak membuat tetangga curiga dengan Agus. "Dari penglihatan saya, dia memang deket sama anak-anak. Nggak paham kalau dia macam-macam. Tapi, sekali lagi mas. Benar saya enggak nyangka. Enggak nyangka," terang sang ayah sambil menangis. "Intinya begini, jujur saya berat ngomong, ketemu wartawan, saya berat. Saya sangat sedih, sebagai orangtua. Mas, punya anak belum? Mas pasti tahu perasaan saya kalau sudah punya anak. Saya sekarang pengen penegak hukum seberat-beratnya itu pelaku. Biar enggak ada lagi dah itu korban lagi. Kalau perlu hukum mati dah itu. Biar dia tahu, rasanya bagaimana kehilangan anak," tutup dia.
1
Komentar