Duduk di Teras Rumah, Petani Mendadak Tewas
Seorang petani, Nyoman Artawan alias Wage, 45, mendadak tewas saat duduk di teras rumahnya, Banjar Peradi, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, Selasa (12/1).
BANGLI, NusaBali
Korban tewas dengan sejumlah luka lebam di tubuhnya. Kematian korban yang aneh dilaporkan ke Polsek Kintamani, Kamis (14/1).
Informasi di lapangan, korban Artawan meningalkan rumah untuk mencari pakan ternak di kebunnya, Selasa (12/1) sekitar pukul 07.00 Wita. Jarak rumah dengan kebun sekitar 300 meter. Satu jam kemudian, korban pulang ke rumahnya. Setiba di rumah, korban duduk di teras rumah. Sementara istrinya, Ni Luh Pinti, 45, memasak di dapur. Tak berselang lama, Pinti menjerit histeris karena melihat suaminya tergolek lemah di teras rumah.
Pinti teriak minta tolong dan tetangga berdatangan berikan pertolongan. Namun nyawa Artawan tak terselamatkan. Meninggalnya Artawan baru dilaporkan ke Polsek Kintamani, Kamis (14/1) pukul 01.00 Wita menyusul kecurigaan salah seorang kerabat yang datang melayat pada Rabu (13/1). Mereka curiga dengan luka-luka dan lebam yang ada pada tubuh korban. Mereka takut Artawan jadi korban kekerasan yang berujung kematian.
Kanit Reskrim Kintamani, AKP Dewa Gede Oka langsung memimpin anggota ke rumah korban di Banjar Peradi. Anggota mengajak tim medis Puskesmas Kintamani V untuk identifikasi luka pada tubuh korban. Dari olah TKP, pemeriksaan medis, dan keterangan saksi-saksi disimpulkan cedera pada tubuh korban akibat terjatuh ketika menyabit rumput. Cedera tersebut di antaranya cedera kepala belakang bagian kanan, muka pada bagian kanan lebam, dada tengah dan kanan lebam mayat serta lengan kanan lebam.
Diduga korban jatuh dari ketinggian dan membentur benda keras di bawahnya. Hal itu diduga menyebabkan cidera kepala ringan terus menjadi cidera kepala berat sehingga menyebabkan korban meninggal dunia. “Dari keterangan saksi-saksi dan hasil identifikasi jenazah korban, disimpulkan korban meninggal karena jatuh saat menyabit rumput di tegalan,” terang AKP Dewa Gede Oka seizin Kapolsek Kintamani Kompol Dewa Gede Mahaputra. Untuk memastikan kematian korban, polisi akan melakukan otopsi, namun tak diizinkan pihak keluarga. Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah. 7 k17
Komentar