nusabali

Mulai Belajar Ngigel, Megambel, hingga Majejahitan Canang Sari

  • www.nusabali.com-mulai-belajar-ngigel-megambel-hingga-majejahitan-canang-sari

Kasek SMPN 1 Singaraja, Putu Karnadhi, ketika anak-anak didiknya berkunjung ke Point Cook College Melbourne sebelumnya, mereka sempat diajari merakit robot dan bercocok tanam

Belasan Siswa dari Point Cook College Melbourne Belajar Budaya Bali di SMPN 1 Singaraja

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 14 siswa Point Cook College Melbourne, Australia mengikuti proses belajar mengajar di SMPN 1 Singaraja, Buleleng, selama tiga hari terakhir, 12-14 September 2017. Mereka bukan hanya mengikuti kegiatan di kelas, namun juga ekstrakurikuler berupa aktivtasd budaya Bali, seperti menabuh gambelan, ngigel (menari) Bali, menulis lontar, hingga bikin canang sari.

Program ini merupakan lanjutan kerjasama SMPN 1 Singaraja dan Point Cook College Melbourne (sekolah negeri setingkat SMP di Australia) yang sudah berlangsung sejak tahun 2013. Dalam kunjungan kali ini, 14 siswa dari negeri Kanguru didampingi langsung Kepala Sekolah (Kasek) Point Cook College Melbourne, Mr Frank Vitere. Wakasek Point Cook College Melbourne, Mrs Jeny Hayes, juga ikut mendampingi anak-anak didiknya ke Singaraja.

Kasek SMPN 1 Singaraja, Dra Ni Putu Karnadhi MSi, mengatakan kunjungan siswa Point Cook College Melbourne ke sekolahnya merupakan agenda rutin pertukaran pelajar antara keduabelah pihak. Sebelumnya, belasan siswa SMPN 1 Singaraja juga sudah sempat berkunjung ke Point Cook College Melbourne.

Menurut Kasek Putu Karnadhi, selama tiga hari menjalani program pertukaran pelajar, 14 siswa dari Melbourne mengukuti seluruh proses belajar mengajar dan aktivitas lainnya di SMPN 1 Singaraja, yang merupakan satu-satunya sekolah Penguatan Pendidikan Karaketr (PPK) di Bali. Aktivitas lainnya yakni ekstrakurikuler tentang budaya yang diikuti para siswa asal Melbourne di SMPN 1 Singaraja, mulai dari menari, menulis lontar. megambel, membuat kisa, hingga majejahitan canang sari.

“Ketika kita ke Melbourne sebelumnya, anak-anak SMPN 1 Singaraja diajari merakit robot dan bercocok tanam. Nah, sekarang gantian mereka (siswa dari Melbourne) yang mempelajari budaya Bali di sini, seperti membuat kisa, menari, menulis lontar, magambel, dan membuat canang sari. Itu nanti akan dibawa ke negaranya,” ujar Putu Karnadhi kepada NusaBali di SMPN 1 Singaraja, Kamis (14/9).

Dalam program pertukaran pelajar tersebut, kata Karnadhi, SMPN 1 Singaraja nantinya bukan hanya memberangkatkan siswa ke Melbourne tahun 2018 mendatang. Nantinya, juga akan ditambah peserta dari kalangan guru.

“Baik guru SMPN 1 Singaraja maupun Point Cook College Melbourne harus membawa sistem pendidikan yang inovatif di tempat mereka melakukan pertukaran. Selanjutnya, pola pembelajaran tersebut akan diterapkan kembali di sekolah masing-masing,” tandas Karnadhi, yang baru saja sukses meraih predikat Juara II Tingkat Nasional ‘Kasek Terbaik Tata Kelola Mutu Sekolah 2017’.

Karnadhi mengaku program pertukaran pelajar dengan salah satu sekolah di negeri Kanguru ini membawa banyak manfaat, baik dari segi keseiapan mental siswa maupun pengalaman yang tidak terbayarkan. Sebab, mereka yang ikut dalam program pertukaran pelajar tersebut akan terus berhubungan melalui media sosial. Mereka juga bisa sharing berbagai macam hal, mulai dari pembelajaran hingga masalah teknologi yang berkembang saat ini.

Sementara itu, di hari terakhir pertukaran pelajar antara SMPN 1 Singaraja dan Point Cook College Melbourne, Kamis kemarin, ditandai kegiatan aksi saling bertukar bendera sekolah. Saling tukar bendera ini sebagai pertanda bahwa MoU telah mereka sepakati. “Ke depan, kita rancang juga pertukaran kepala sekolah,” jelas Karnadhi, pendidik kelahiran Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, 2 Mei 1962 yang sudah selama 2 tahun menjabat Kasek SMPN 1 Singaraja.  *k23

Komentar