Bali Siaga Satu
Bali ditetapkan status Siaga I menyusul serangan teror di seputar gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (14/1), yang menewaskan 7 orang dan 24 korban terluka.
Australia Keluarkan Travel Advice
DENPASAR, NusaBali
Pengamanan seluruh pintu masuk Bali dan objek-objek vital diback up pasukan Brimob. Apalagi, Menhankam sebut Bali menjadi target serangan teror, selain DKI Jakarta.
Kapolda Bali, Irjen Sugeng Priyanto, Kamis kemarin langsung mengumpulkan pejabat utama di lingkungan Polda Bali untuk mengkoordinasikan langkah-langkah yang diambil. Pertemuan tertutup dengan para perwira Polda Bali dan pimpinan Polres se-Bali di Mapolres Bali, Jalan WR Supratman Denpasar kemarin dilakukan untuk membahas pengamanan objek-objek vital yang dinilai rawan serangan teror. Hasilnya, tempat-tempat hiburan malam, hotel, pos polisi, danobjek lainnya yang banyak dikunjungi wistawan akan dilapisi petugas Brimob bersenjata lengkap.
Selain itu, semua pintu masuk di Bali juga mendapat penjagaan ekstra ketat dilapisi petugas Brimob. “Pengamanan akses-akses masuk ke Bali ditingkatkan lagi. Anggota sudah dikerahkan dua kali lipat di objek-objek vital,” jelas Kapolda Sugeng Priyanto usai pertemuan kemarin.
Akses masuk yang dapat pengawalan ekstra ketat, antara lain, Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban (pintu masuk Bali dari arah udara), Pelabuhan Gilimanuk (pintu masuk Bali dari arah barat), dan Pelabuhan Padangbai (pintu masuk Bali dari arah timur). “Langkah memblok akses masuk para teroris merupakan salah satu upaya pencegahan. Ini sebagai bentuk respons kepolisian dalam menjaga keamanan wilayah,” katanya.
Selain itu, Gedung Konsulat Jenderal (Konjen) negara sahabat di Bali juga dapat pengamanan ketat. Salah satunya, Konsulat Australia di Jalan Kapten Tantular Niti Mandala Denpasar, yang kemarin dijaga ketat sejumlah petugas kepolisian bersenjata lengkap dari Dit Pam Obvit Polda Bali.
Personel Brimob Polda Bali juga sudah langsung bergerak melakukan patroli dengan menyisir objek-objek vital dan lokasi keramaian di Bali, Kamis kemarin. Salah satunya, menyusul kawasan Hotel Discovery Kartika Plaza, Kuta, Badung. Setidaknya, ada sekitar 50 personel Brimob bersenjata senjata laras panjang diterjunkan melakukan penyisiran.
Penyisiran dipimpin langsung Komandan Satgas Brimob Polda Bali, Kombes Suhendri. "Polda Metro Jaya sudah Siaga I, otomatis Polda lainnya akan menyesuaikan. Ini bentuk antisipasi, kami patroli skala besar di beberapa wilayah khususnya objek vital yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegera. Kami Siaga I, karena Bali juga sempat menjadi sasaran terir," tandas Suhendri.
Selain hotel di Kuta, personel Brimob juga menyisir kawasan Niti Mandala Denpasar yang merupakan pusat pemerintahan. "Tim 2 lakukan penyisiran di Sanur, Nusa Dua, lalu ke Jimbaran, nanti kumpul. Tim 3 lakukan penyisiran di Jalan Gatot Subroto Denpasar, Seminyak, dan daerah-daerah wisata seperti Ubud, Gianyar karena di sana banyak dikunjungi wisatawan," kata Suhendri.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkap ada dua lokasi yang menjadi target pelaku teror saat ini. Selain Ibukota Jakarta, juga Bali. "Jakarta dan Bali 9jadi target). Bali dengan Jakarta begitu meledak, dunia ini 'wah'. Tapi, kalau misalnya Parung, wah di mana itu Parung?" ujar Ryamizard dikutip kompas.com terpisah di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis kemarin.
Di Jakarta, sebut Ryamizard, kawasan sekitar Hotel Indonesia dan Senayan yang menjadi sasaran kelompok teror. Informasi itu sudah diterimanya sejak 2-3 bulan lalu. Sedangkan untuk Bali, Ryamizard tidak menyebutkan secara rinci. Dia hanya menjelaskan bahwa target dari aksi teror kali ini adalah membuat orang takut dan terpecah belah. "Makanya, kita tidak boleh takut, harus hati-hati waspada," imbuhnya.
Di sisi lain, pemerintah Australia mengeluarkan ‘travel advice’ atau mengingatkan warga negaranya untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan ketika berlibur di Bali dan Indonesia umumnya, pasca serangan teror di Gedung Sarinah Jakarta, Kamis kemarin. Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia melalui laman smartraveller.gov.au/countries/indonesia menyarankan ‘kehati-hatian tingkat tinggi’ bagi warganya."Kami menyarankan untuk menerapkan kehati-hatian tingkat tinggi di Indonesia termasuk Bali," tulis laman tersebut.
Meski peristiwa teror terjadi di Jakarta yang jauh dari Bali, namun Australia tetap mengingatkan warganya untuk meningkatkan kewaspadaan terutama di daerah yang menjadi target teroris. Pada salah satu poin disebutkan bahwa teroris menargetkan tempat hiburan malam, bar, restoran, hotel internasional, bandara, dan tempat-tempat pemujaan di Bali. 7 da
Komentar