Usai Makan, 3 Orang Masuk RS
Tiga orang penjaga stand di KTM menunjukkan gejala keracunan setelah makan nasi kotak yang didapat di lokasi acara. Panitia KTM menyatakan hanya membagikan nasi bungkus daun, bukan nasi kotak.
Terima Pembagian Nasi Kotak di Karangasem Travel Mart
AMLAPURA, NusaBali
Tiga orang mengalami gejala keracunan makanan, setelah mengkonsumsi nasi kotak yang diterimanya di ajang Karangasem Travel Mart (KTM) di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Makanan yang dikemas dalam kotak, dibagikan di tempat acara, Minggu (17/9) sekitar pukul 10.00 Wita. Namun korban menyantapnya sekitar pukul 14.00 dan pukul 16.00 Wita.
Ketiga korban menjalani perawatan di IRD RSUD Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Minggu (17/9) hingga sekitar pukul 20.00 Wita. Ketiganya adalah I Gusti Ayu Ani, 21, dari Lingkungan Dukuh, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, bersama ibunya I Gusti Ayu Tantri, 54. Satu korban lagi atas nama Ni Ketut Suartini, 19, dari Banjar Puseh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.
Gusti Ayu Ani adalah penjaga konter HP di acara Karangasem Travel Mart. Dia mendapatkan nasi kotak sekitar pukul 10.00 Wita, selanjutnya pulang ke toko konter HP tempatnya bekerja di Jalan Diponegoro Amlapura. Kemudian tutup konter pukul 15.30 Wita, dia kembali ke rumahnya di Lingkungan Dukuh, dengan membawa nasi kotak tersebut.
Setiba di rumahnya sekitar pukul 16.00 Wita, dia makan nasi kotak pemberian panitia bersama ibunya I Gusti Ayu Tantri.
Sekitar pukul 17.00 Wita, Gusti Ayu Ani dan Gusti Ayu Tantri mulai merasakan mual-mual serta muntah. Sehingga ibu dan anak dilarikan keluarganya ke IRD RSUD Karangasem.
I Gusti Ngurah Jati, salah seorang kerabat yang mengantar ke IRD RSUD. Selanjutnya Gusti Ngurah Jati memberitahukan kepada suami Gusti Ayu Tantri, I Gusti Putu Kasna, 61. Saat kejadian, I Gusti Putu Kasna tidak ada di rumahnya. Dia masih bekerja di sawah. Mendengar kabar itu, dia bergegas menuju IRD RSUD Karangasem.
Gusti Ayu Ani menuturkan, makanan yang disantapnya masih layak, dengan lauk daging ayam goreng, sayur mie, telur rebus. “Saya tidak merasakan ada yang aneh, makanan itu masih layak dikonsumsi,” ucapnya.
Ibunya, Gusti Ayu Tantri, mengaku, satu jam setelah makan, kepalanya pusing dan perutnya mual, serta sulit berjalan. Badannya mendadak kedinginan.
Ni Ketut Suartini, penjaga stand di Karangasem Travel Mart, yang mengkonsumsi nasi kotak sekitar pukul 14.00 Wita, juga mengaku kepalanya pusing dan mual, sekitar satu jam setelah makan.
Direktur RSUD Karangasem dr I Wayan Suardana membenarkan tengah menangani tiga pasien keracunan makanan. “Telah diberikan obat penetral racun. Pasien yang usianya tua (ibunya) lebih lama dapat penanganan, karena kondisi fisiknya beda dengan korban yang usianya jauh lebih muda,” ujarnya.
Kadis Pariwisata Karangasem I Wayan Astika selaku penyelenggara Karangasem Travel Mart, membantah, memberikan makanan dalam kemasan kotak. Lagi pula tidak ada konter HP di arena itu. “Kami memberikan makanan untuk peserta yoga, anggota Pramuka, berupa nasi bungkus menggunakan daun, bukan nasi kotak,” tandas Wayan Astika.
Mengenai konter HP, menurut Wayan Astika, tidak termasuk stand Karangasem Travel Mart, bisa saja di luar areal acara. Kapolsek Karangasem Kompol I Made Tulus, mengaku belum mendengar adanya korban keracunan. “Saya mau cek kebenarannya, dari mana asal usul korban dapat makanan,” tutur Kompol Tulus. *k16
AMLAPURA, NusaBali
Tiga orang mengalami gejala keracunan makanan, setelah mengkonsumsi nasi kotak yang diterimanya di ajang Karangasem Travel Mart (KTM) di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Makanan yang dikemas dalam kotak, dibagikan di tempat acara, Minggu (17/9) sekitar pukul 10.00 Wita. Namun korban menyantapnya sekitar pukul 14.00 dan pukul 16.00 Wita.
Ketiga korban menjalani perawatan di IRD RSUD Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Minggu (17/9) hingga sekitar pukul 20.00 Wita. Ketiganya adalah I Gusti Ayu Ani, 21, dari Lingkungan Dukuh, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, bersama ibunya I Gusti Ayu Tantri, 54. Satu korban lagi atas nama Ni Ketut Suartini, 19, dari Banjar Puseh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.
Gusti Ayu Ani adalah penjaga konter HP di acara Karangasem Travel Mart. Dia mendapatkan nasi kotak sekitar pukul 10.00 Wita, selanjutnya pulang ke toko konter HP tempatnya bekerja di Jalan Diponegoro Amlapura. Kemudian tutup konter pukul 15.30 Wita, dia kembali ke rumahnya di Lingkungan Dukuh, dengan membawa nasi kotak tersebut.
Setiba di rumahnya sekitar pukul 16.00 Wita, dia makan nasi kotak pemberian panitia bersama ibunya I Gusti Ayu Tantri.
Sekitar pukul 17.00 Wita, Gusti Ayu Ani dan Gusti Ayu Tantri mulai merasakan mual-mual serta muntah. Sehingga ibu dan anak dilarikan keluarganya ke IRD RSUD Karangasem.
I Gusti Ngurah Jati, salah seorang kerabat yang mengantar ke IRD RSUD. Selanjutnya Gusti Ngurah Jati memberitahukan kepada suami Gusti Ayu Tantri, I Gusti Putu Kasna, 61. Saat kejadian, I Gusti Putu Kasna tidak ada di rumahnya. Dia masih bekerja di sawah. Mendengar kabar itu, dia bergegas menuju IRD RSUD Karangasem.
Gusti Ayu Ani menuturkan, makanan yang disantapnya masih layak, dengan lauk daging ayam goreng, sayur mie, telur rebus. “Saya tidak merasakan ada yang aneh, makanan itu masih layak dikonsumsi,” ucapnya.
Ibunya, Gusti Ayu Tantri, mengaku, satu jam setelah makan, kepalanya pusing dan perutnya mual, serta sulit berjalan. Badannya mendadak kedinginan.
Ni Ketut Suartini, penjaga stand di Karangasem Travel Mart, yang mengkonsumsi nasi kotak sekitar pukul 14.00 Wita, juga mengaku kepalanya pusing dan mual, sekitar satu jam setelah makan.
Direktur RSUD Karangasem dr I Wayan Suardana membenarkan tengah menangani tiga pasien keracunan makanan. “Telah diberikan obat penetral racun. Pasien yang usianya tua (ibunya) lebih lama dapat penanganan, karena kondisi fisiknya beda dengan korban yang usianya jauh lebih muda,” ujarnya.
Kadis Pariwisata Karangasem I Wayan Astika selaku penyelenggara Karangasem Travel Mart, membantah, memberikan makanan dalam kemasan kotak. Lagi pula tidak ada konter HP di arena itu. “Kami memberikan makanan untuk peserta yoga, anggota Pramuka, berupa nasi bungkus menggunakan daun, bukan nasi kotak,” tandas Wayan Astika.
Mengenai konter HP, menurut Wayan Astika, tidak termasuk stand Karangasem Travel Mart, bisa saja di luar areal acara. Kapolsek Karangasem Kompol I Made Tulus, mengaku belum mendengar adanya korban keracunan. “Saya mau cek kebenarannya, dari mana asal usul korban dapat makanan,” tutur Kompol Tulus. *k16
Komentar