Tabanan Waspada Flu Burung
Dinas Kesehatan Pemkab Tabanan menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk pencegahan flu burung. SE tentang waspada flu burung telah diterbitkan dua minggu lalu untuk Dinas Pertanian, Puskesmas, dan BRSUD Tabanan.
TABANAN, NusaBali
SE ini diterbitkan pasca temuan susfect flu burung di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika mengatakan, flu burung atau H5N1 merupakan wabah yang ditularkan melalui unggas seperti ayam, bebek, ataupun burung. Tak hanya melalui Surat Edaran, Dinas Kesehatan Tabanan juga sosialisasikan waspada flu burung kepada masyarakat melalui Petugas Promosi Kesehatan yang ada di setiap Puskesmas. Masyarakat diminta tanggap jika ada unggas mati mendadak dan melaporkan ke Petugas Promosi Kesehatan. “Setelah kontak dengan unggas, cuci tangan dengan sabun sampai bersih dan ganti pakaian,” imbau dr Suratmika di Tabanan, Senin (18/9).
dr Suratmika menambahkan, masing-masing puskesmas diimbau tetap melakukan pemeriksaan sesuai protap untuk kasus yang berpotensi terjadi KLB. Diakui, sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya kasus flu burung di Tabanan. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana juga sudah bersurat ke setiap UPTD di Kecamatan untuk waspada dan segera melapor jika ada gejala seperti unggas mati mendadak. “Kami juga sudah menyusun rencana langkah pencegahan. Di Tabanan berpotensi flu burung karena di wilayah Penebel merupakan sentra peternakan unggas di Tabanan,” tegasnya. *d
SE ini diterbitkan pasca temuan susfect flu burung di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika mengatakan, flu burung atau H5N1 merupakan wabah yang ditularkan melalui unggas seperti ayam, bebek, ataupun burung. Tak hanya melalui Surat Edaran, Dinas Kesehatan Tabanan juga sosialisasikan waspada flu burung kepada masyarakat melalui Petugas Promosi Kesehatan yang ada di setiap Puskesmas. Masyarakat diminta tanggap jika ada unggas mati mendadak dan melaporkan ke Petugas Promosi Kesehatan. “Setelah kontak dengan unggas, cuci tangan dengan sabun sampai bersih dan ganti pakaian,” imbau dr Suratmika di Tabanan, Senin (18/9).
dr Suratmika menambahkan, masing-masing puskesmas diimbau tetap melakukan pemeriksaan sesuai protap untuk kasus yang berpotensi terjadi KLB. Diakui, sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya kasus flu burung di Tabanan. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana juga sudah bersurat ke setiap UPTD di Kecamatan untuk waspada dan segera melapor jika ada gejala seperti unggas mati mendadak. “Kami juga sudah menyusun rencana langkah pencegahan. Di Tabanan berpotensi flu burung karena di wilayah Penebel merupakan sentra peternakan unggas di Tabanan,” tegasnya. *d
1
Komentar