Mati, Puluhan Anak Ayam Milik Seniman Drama Gong
Belum diketahui pasti penyebab kematian puluhan anak ayam milik seniman drama gong I Nyoman Subrata atau yang lebih dikenal Petruk.
BANGLI, NusaBali
Pencegahan yang dilakukan dengan memberikan obat pada ayam-ayamnya yang dikandangkan di lingkungan LC Subak Aya, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli.
Petruk mengatakan, pihaknya sudah hampir setahun lebih memelihara ayam. Jenis ayam yang dipelihara lebih dominan ayam kate jepang. Selain ayam kate jepang, Petruk juga memelihara ayam kampung.
“Ayam memang saya lepas seputaran kandang saja,” ungkapnya, Senin (18/9). Dikatakan pula untuk celah ayam keluar dari areal kandang sangat sulit karena kandang sudah dipagari.
Lanjutnya, anak ayam yang mati sudah berlangsung sejak dua pekan lalu. Ciri-ciri awal anak ayam yang terserang penyakit yakni nafsu makan berkurang dan kotoran berwarna hijau. Dalam hitungan satu hari saja, ayam yang sakit akan mati. Untuk pencegahan, ayam yang sakit sempat diberinya obat Tetra Chlor, tapi beberapa jam kemudian ayam mati.
Akibat serangan penyakit, sembilan ekor anak ayam dari satu induk mati secara sporadis. “Apalagi kini merebak pemberitaan kasus flu burung, kami merasa sangat khawatir. Kami berharap petugas dari dinas terkait untuk mengecek kondisinya,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah Kabid Kesehatan Hewan Dinas Petranian, Ketahanan Pangan, dan Peternakan (PKP) Bangli Nyoman Sri Rahayu, menyampaikan pihaknya belum menerima laporan itu. Bila terjadi kasus seperti ini, agar pemilik atau peternak segera melapor, sehingga petugas bisa segera turun melakukan upaya pencegahan.
“Kami juga sudah mengeluarkan suarat edaran, jika ditemukan kematian ayam secara sporadis bisa melapor ke petugas kelurahan atau desa. Nantinya petugas desa atau kelurahan akan menyampaikan ke pada kami,” kata Sri Rahayu. Petugas akan mengecek ke lokasi sesuai laporan. Sehingga bisa dipastikan penyebab kematian ayam atau unggas dimaksud. *e
Komentar