Gianyar Antisipasi Flu Burung
Di Gianyar, sempat ada laporan warga suspek H5N1 atau flu burung. Korbannya, balita Ni Wayan Sawitri (1 tahun 6 bulan), bertempat tinggal sementara di Perumahan Candra Ayu Vill, Banjar Tubuh, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Senin (11/9) lalu.
GIANYAR, NusaBali
Beruntung setelah balita asal Banjar Batu Mulapan, Batununggul, Nusa Penida, menjalani perawatan dan pemeriksaan, hasil dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar menyatakan Sawitri negatif flu burung.
Hal itu ditegaskan Kasi Keswan Dinas Pertanian Gianyar drh Ketut Ariyasa saat dikonfirmasi, Selasa (19/9). “Hasilnya negatif flu burung. Terhadap pasien maupun unggas di sekitar lokasi,” jelasnya.
Dijelaskan Ariasa, ketika mendapatkan laporan suspek tersebut pihaknya langsung turun menginvestigasi terpadu menggandeng Puskesmas Sukawati II. Hasil investigasi pun selanjutnya dilaporkan ke BBVet untuk pemeriksaan. “Kami juga sudah mewawancarai tetangga kos yang pelihara empat ekor burung berkicau dalam sangkar, tapi digantung berdekatan,” jelasnya.
Dari pengamatan tersebut, diketahui seekor burung mati sekitar 1,5 bulan sebelum kejadian. “Matinya itu karena dijemur. Sedangkan burung yang lain masih sehat. Korban juga tidak punya riwayat sempat kontak dengan burung yang mati, bahkan dengan unggas lain,” jelasnya.
Selanjutnya dari hasil pemeriksaan di tempat tinggal penderita, kata Ariasa, tidak ada kematian unggas lainnya. Pihaknya beberapa waktu lalu telah menerima laporan dari pihak rumah sakit terkait kondisi pasien balita Ni Wayan Sawitri. “Informasi dari RS, kondisi pasien sudah membaik. Tindaklanjut akan melakukan pengambilan sampel pada burung sehat diambil BBVet untuk konfirmasi lab,” terangnya.
Pihaknya mengakui saat ini Gianyar sedang antisipasi flu burung. Sejumlah pasar tradisional, peternak unggas, ayam, maupun burung pun dilakukan spyaring atau penyemprotan. Sementara itu, kepada warga masyarakat dilakukan kegiatan sosialisasi mengantisipasi virus flu burung. “Sejumlah pasar kami jajaki untuk dispraying. Sosialisasi juga kami gencarkan, terutama di lokasi suspek Perumahan Candra Ayu Vill, Banjar Tubuh, Desa Batubulan Keecamatan Sukawati,’’ ujarnya. *nvi
Hal itu ditegaskan Kasi Keswan Dinas Pertanian Gianyar drh Ketut Ariyasa saat dikonfirmasi, Selasa (19/9). “Hasilnya negatif flu burung. Terhadap pasien maupun unggas di sekitar lokasi,” jelasnya.
Dijelaskan Ariasa, ketika mendapatkan laporan suspek tersebut pihaknya langsung turun menginvestigasi terpadu menggandeng Puskesmas Sukawati II. Hasil investigasi pun selanjutnya dilaporkan ke BBVet untuk pemeriksaan. “Kami juga sudah mewawancarai tetangga kos yang pelihara empat ekor burung berkicau dalam sangkar, tapi digantung berdekatan,” jelasnya.
Dari pengamatan tersebut, diketahui seekor burung mati sekitar 1,5 bulan sebelum kejadian. “Matinya itu karena dijemur. Sedangkan burung yang lain masih sehat. Korban juga tidak punya riwayat sempat kontak dengan burung yang mati, bahkan dengan unggas lain,” jelasnya.
Selanjutnya dari hasil pemeriksaan di tempat tinggal penderita, kata Ariasa, tidak ada kematian unggas lainnya. Pihaknya beberapa waktu lalu telah menerima laporan dari pihak rumah sakit terkait kondisi pasien balita Ni Wayan Sawitri. “Informasi dari RS, kondisi pasien sudah membaik. Tindaklanjut akan melakukan pengambilan sampel pada burung sehat diambil BBVet untuk konfirmasi lab,” terangnya.
Pihaknya mengakui saat ini Gianyar sedang antisipasi flu burung. Sejumlah pasar tradisional, peternak unggas, ayam, maupun burung pun dilakukan spyaring atau penyemprotan. Sementara itu, kepada warga masyarakat dilakukan kegiatan sosialisasi mengantisipasi virus flu burung. “Sejumlah pasar kami jajaki untuk dispraying. Sosialisasi juga kami gencarkan, terutama di lokasi suspek Perumahan Candra Ayu Vill, Banjar Tubuh, Desa Batubulan Keecamatan Sukawati,’’ ujarnya. *nvi
Komentar