Endek dan Songket Dibangkitkan di Badung Utara
Kerajinan tenun endek dan songket kini berupaya dikembangkan di kawasan Badung utara.
DENPASAR,NusaBali
Usaha pengembangan ini bukan hal baru, karena endek dan songket potensial di kawasan ini. Hanya saja belakangan dirasakan meredup.
Pengembangan tersebut dilakukan di kawasan Kecamatan Petang, salah satunya di Desa Getasan. "Kita mulai dengan tenun ikat," kata Dewa Dharendra, instruktur dari Bali Creative Industry Center (BCIC), Kamis (21/9).
Tenun ikat yang dirancang dengan motif ‘Bunga Jepun’ yang merupakan bunga ikon kabupaten setempat. Dikatakan Dewa Dharendra penggunaan motif yang berhubungan dengan ikon -ikon daerah untuk merangsang pasar. Setidaknya untuk pasar lokal sebagai awal pengembangan. Diharapkan hal ini bisa memotivasi para penggelut industri kreatif. "Karena pasarnya kan ada," lanjut Dewa Dharendra. Pola yang sama dilakukan pada pengembangan industri kreatif di daerah lain, selain Badung. Pilihan pengembangan pada kerajinan tekstil tradisional tersebut karena sangat bertalian dengan fashion - salah satu jenis industri kreatif di Bali. Fashion masih trendi sehingga tekstil jadi pilihan," ujar Dewa Dharendra. *k17
Pengembangan tersebut dilakukan di kawasan Kecamatan Petang, salah satunya di Desa Getasan. "Kita mulai dengan tenun ikat," kata Dewa Dharendra, instruktur dari Bali Creative Industry Center (BCIC), Kamis (21/9).
Tenun ikat yang dirancang dengan motif ‘Bunga Jepun’ yang merupakan bunga ikon kabupaten setempat. Dikatakan Dewa Dharendra penggunaan motif yang berhubungan dengan ikon -ikon daerah untuk merangsang pasar. Setidaknya untuk pasar lokal sebagai awal pengembangan. Diharapkan hal ini bisa memotivasi para penggelut industri kreatif. "Karena pasarnya kan ada," lanjut Dewa Dharendra. Pola yang sama dilakukan pada pengembangan industri kreatif di daerah lain, selain Badung. Pilihan pengembangan pada kerajinan tekstil tradisional tersebut karena sangat bertalian dengan fashion - salah satu jenis industri kreatif di Bali. Fashion masih trendi sehingga tekstil jadi pilihan," ujar Dewa Dharendra. *k17
Komentar