Aqua Gelar Kompetisi Pengelolaan Sampah Plastik
Aqua bersama PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) Bali dan Eco Bali menyelenggarakan Kompetisi Pengelolaan Sampah Plastik Sekolah.
DENPASAR, NusaBali
Kompetisi ini dalam rangka edukasi bagi pemangku kepentingan untuk mencari model pengelolaan sampah di Bali dengan pendekatan kolaboratif. Penjurian telah dilakukan selama dua bulan menghasilkan pemenang yang diumumkan di Banjar Kertalangu, Tohpati Denpasar pada Selasa (19/9) lalu oleh Catur Yudha Haryani, Direktur PPLH Bali disaksikan oleh Stakeholder Relation Manager Aqua Mambal, Nyoman Arsana.
Di Bali, Aqua menjalankan Program Pengelolaan Sampah Kemasan Plastik yang terbagi menjadi tiga aktivitas utama yaitu Pengembangan Dropbox, Pilot Project di Komunitas atau banjar dan Kompetisi Pengelolaan Sampah Sekolah. Nyoman Arsana mengatakan bahwa peserta kompetisi tersebut berasal dari SD, SMP dan SMA di Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan KabupatenTabanan.“Sekolah yang mengikuti kompetisi ini diharapkan memiliki kesadaran mengelola sampahnya, menjadikannya budaya bagi siswa-siswinya dan kesadaran tersebut bisa di bawa hingga di tingkat rumah tangga”, jelas Arsana.
Pembinaan di sekolah telah dimulai sejak awal tahun 2017, dilanjutkan penjurian pada rentang Juli – Agustus. Tidak hanya siswa, kompetisi ini melibatkan guru dan pengajar, aktivitas yang dilakukan disekolah meliputi pengumpulan, penimbangan dan pengangkutan. Sampah yang terkumpul dikirim pengepul ke Recycling Business Unit (RBU) yang dikelola oleh Bali PET untuk didaur ulang.
Selama 2 bulan berjalan, program ini telah berhasil mengumpulkan total 513 kilogram sampah plastik.
Dalam pelaksanaannya Aqua menggandeng Eco Bali dan PPLH Bali sebagai mitra dan kolaborator di lapangan. Kedua lembaga tersebut yang kemudian memberikan pembinaan, pendampingan dan penilaian akhir. Kompetisi ini mengukur bagaimana sekolah memiliki fasilitas, aturan, dan implementasinya dalam kegiatan pengelolaan sampah. Dan yang terpenting bagaimana indikator-indikator tersebut bisa melibatkan siswa dalam pengelolaan sampah sekolah yang berkelanjutan. Terbagi dalam 3 urutan kelompok kategori yaitu kuning, hijau dan yang tertinggi biru.
Pada kesempatan berbeda, Program Manager EcoBali, Paola Cannucciari mengharapkan bahwa program yang telah diinisiasi oleh Aqua bisa memicu pihak lain untuk melakukan hal yang sama. “Penting sekali untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah, tidak hanya menjaga lingkungan lestari namun juga memberikan nilai tambah bagi sekitarnya,” tutupnya. *
Komentar