Personel Polri Ditambah, Tentara Ikut Jaga Gilimanuk
Setiap Pos Jaga di Pelabuhan Gilimanuk kini dikawal 20 personel kepolisian per shift. Mereka di-back up dua regu pasukan TNI yang diterjunak ke Gilimanuk sejak Kamis petang.
Pengamanan Pintu Masuk Bali Diperketat Pasca Teror Bom di Jakata
NEGARA, NusaBali
Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana sebagai pintu masuk Bali lewat arah barat diamankan betul dari kemungkinan menyusupnya teroris. Pasca serangan teroris Jakarta yang menewaskan 7 orang dan puluhan korban luka, Kamis (14/1), petugas TNI dari Kodim 1617/Jembrana ikut diterjunkan untuk membantu jaga Pelabuhan Gilimanuk.
Kapolres Jembrana, AKBP Djoni Widodo, mengatakan sebelum adanya serangan teroris di Jakarta, pihaknya sudah menebalkan pengamanan di tiga pos keamanan Pelabuhan Gilimanuk serangkaian Natal dan Tahun Baru (Nataru). Penebalan yang telah dilakukan, yakni menabahkan jumlah personel.
Personel jaga telah ditambah setap shiftnya dari semula 18 personil Polres Jembrana, 10 personel dari Polsek Melaya, dan 5 anggota Brimob Polda Bali di Gilimanuk. Khusus di pintu masuk Bali yakni Pos II dan Pos III Pelabuhan Gilimanuk, kini mendapat prioritas penjagaan. Setiap shift dikawal 20 personel. Sedangkan Pos I Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu keluar Bali, dijaga 10 personel per shift.
Bukan hanya itu, pengamanan Pelabuhan Gilimanuk kini dilapis dua regu anggota TNI dari Kodim 1617/Jembrana. Pasukan TNI ini diperbantukan kawal Gilimanuk sejak Kamis petang, setelah serangan teror di Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat yang didalangi ISIS.
“Personel yang khusus dari kepolisian itu sudah termasuk untuk pengamanan tertutup Pela buhan Gilimanuk. Kemudian, setiap shift juga ada 3 orang Perwira Pengendali dari Polres Jemb rana,” jelas Kapolres Djoni Widodo di Negara, Jumat (15/1).
Djoni Widodo menyebutkan, dalam melakukan pengamanan khusus di jalur penyeberangan resmi Selat Bali (Gilimanuk-Ketapang) ini, beberapa anggota Polri juga dibekali senjata laras panjang. Hal serupa juga berlaku bagi pasikan TNI yang diterjunkan ke Gilimanuk.
Sedangkan untuk membantu pemeriksaan, kata Djoni Widodo, disiagakan seekor anjing pelacak (K-9), 4 alat metal detector, dan 2 mirorr set (alat untuk memeriksa bagain bawah mobil). Untuk penerapan pengamanan Siaga I sesuai instruksi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, kata dia, jajaran Polres Jembrana pun telah mengubah pola operasi atau patroli yang sudah rutin dilakukan.
Sejak diberlakukan Siaga I pasca serangan teror di Jakarta, dilakukan peningkatkan pengawasan di objek-objek vital, seperti kawasan perkantoran. Setiap anggota juga patroli, baik Datuan Sabhara maupun Lalulintas, dan mereka diiharuskan dipersenjatai.
Menurut Djoni Widodo, jalur-jalur tikus seperti pelabuhan tradisional ataupun potensi pelabuhan bayangan di sejumlah titik pesisir Jembrana, juga mendapat atensi khusus. Sat Pol Air Polres Jembrana sudah diperintahkan rutin melakukan patroli.
Kecuali itu, langkah antisipasi melalui koordinasi dengan warga pesisir juga dilakukan kepolisian. Warga peisir diharapkan bisa memberikan informasi ketika ada orang ataupun aktivitas mencurigakan di masing-masing wilayahnya. “Intinya, semua lini kami jaga bersama juga dengan bantuan TNI,” tandas Kapolres Jembrana ini.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto menyatakan situasi di Pulau Dewata masih kondusif pasca serangan teroris di Jakarta. Meski demikian, Polda Bali tak mau lengah. menurut Sugeng Priyanto, pihaknya tetap siagakan personel khususnya di beberapa pintu masuk ke Bali.
Pengamanan pintu-pintu masuk Bali ini dilakukan tanpa batas waktu yang ditentukan. Pengamanan ini dilakukan khususnya di Pelabuhan Gilimanuk (pintu masuk dari arah barat), Pelabuhan Padangbai di Karangasem (pintgu masuk dari arah timur), hingga Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban di Badung (pintu masuk Bali dari arah udara).
Senada dengan Kapolres Jembrana, menurut Sugeng, di setiap pos penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk juga ditambah personelnya menjadi masing-masing 30 orang. “Di Pelabuhan Gilimanuk kita memiliki 3 pos jaga. Sehingga, ada 90 personel yang siaga di sana menggunakan rompi anti peluru, bersenjata lengkap, selain anjing pelacak dan metal detector,” tegas Sugeng di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Jumat kemarin.
Meski ada peningkatan pengamanan, kata Sugeng, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal. Kapolda pun menghimbau masyarakat Bali tetap beraktivitas normal seperti hari-hari biasa. Jika mencurigai hal-hal aneh, agar segera dilaporkan ke polisi atau aparat terkait. 7 ode,rez
Komentar