Sopir Berharap Angkot Dijadikan Angkutan Sekolah
Pengemudi angkutan kota (angkot) di Bangli berharap armada yang mereka operasikan dijadikan sebagai angkutan sekolah.
BANGLI, NusaBali
Dengan demikian, angkot masih bisa bertahan. Salah seorang sopir angkot, Wayan Arta, menyatakan, di beberapa daerah, seperti Klungkung, Tabanan, dan Karanagsem telah memberdayakan angkot untuk layanan khusus pelajar. Pemerintah di tiga kabupaten tersebut memberikan subsidi kepada pemilik angkot. Terkait jumlah besaran subsidi, pihaknya kurang tahu. Dia berharap Pemkab Bangli bisa menerapkan hal serupa.
“Kami kurang tahu besaran subsidi. Kami rasa kondisi armada angkot layak untuk angkutan sekolah,” ujarnya, Minggu (24/9).
Untuk memberikan kenyamanan, pihaknya berjanji akan meningkatkan kebersihan dan melakukan perbaikan angkot. ”Bisalah dipoles sedikit. Untuk jam operasional, tentu sopir angkot akan bekerjasama dengan pihak sekolah baik itu untuk urusan jam antar sekolah dan jam jemput siswa,” imbuh Wayan Arta.
Dikatakannya, selama ini untuk tarif bagi siswa dari Desa Sidan, Gianyar hingga Desa Tamanbali atau dari kota Bangli sampai Desa Tamanbali hanya Rp 2.000.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Bangli I Gde Artha, menyampaikan untuk menjadikan angkot sebagai angkutan sekolah dan harus mendapat subsidi dari pemerintah, tentu harus melalui regulasi yang jelas dan memperhatikan kondisi keuangan daerah.
Diakui pihaknya beberapa tahun lalu sempat mengusulkan untuk pengadaan bus sekolah. “Pertimbangan pengadaan bus sekolah yakni selain untuk meringankan beban orangtua siswa, poin yang terpenting adalah untuk menekan kecelakaan lalu lintas. Dengan adanya bus sekolah, orangtua tinggal mengantar sampai halte dan tidak lagi mengantar hingga ke sekolah. Begitu pula saat menjemput tinggal menunggu di halte terdekat,” ungkap Gde Artha. Dia menjelaskan, beberapa daerah sudah memanfaatkan angkot untuk angkutan sekolah. *e
1
Komentar