SMKN 1 Singaraja Dirancang Jadi Sekolah Berbasis Industri
SMKN 1 Singaraja kembali mendapatkan kehormatan sebagai salah satu sekolah yang dirancang berbasis industri oleh Ditjen Pembinaan SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
SINGARAJA, NusaBali
Dalam program pengembangan SMK tersebut, SMKN 1 Singaraja juga akan mepromosikan keunggulan salah satu wilayah di Buleleng dengan sistem mobile marketing.
Dalam rancangan tersebut, Sabtu (23/9) lalu, SMKN 1 Singaraja pun mendapat kunjungan langsung dari Ditjen Pembinaan SMK, untuk sosialisasi pelaksanakan program. Disebutkan SMKN Singaraja merupakan salah satu dari dua sekolah yang ada di Bali dan satu di antara 100 SMK di Indonesia yang menerima program tersebut.
Sebelumnya 100 sekolah yang terpilih telah menjalani proses seleksi yang sangat ketat dari 13 ribu SMK se-Indonesia. Pengembangan SMK berbasis industri dengan menonjolkan keunggulan wilayah tersebut disesuaikan dengan jurusan yang dibuka di sekolah yang bersangkutan. Seperti halnya SMKN 1 Singaraja dengan jurusan Usaha Perjalanan Wisata, akan mempromosikan satu desa wisata yang ada di Buleleng, melalui sistem mobile marketing promo paket wisata.
Dalam kesempatan ini SMKN 1 Singaraja memilih bekerjasama dengan Desa Wisata Sudaji, yang selama ini belum tereksplor dengan potensi wisatanya yang sangat besar. Sekolah yang mendapatkan progam tersebut akan mendapatkan beberapa keuntungan. Di antaranya pelibatan langsung siswanya dalam mempraktekkan ilmu yang didapat di dunia industri. Sehingga ilmu yang mereka dapatkan merupakan ilmu yang riil di dunia kerja.
Kepala SMKN 1 Singaraja, Nengah Suteja, mengatakan pihaknya pun sangat bersyukur atas kehormatan yang didapatkan untuk mempersiapkan siswa dan tamatannya dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Jadi anak-anak kami di setiap jurusan akan mendapatkan pengalaman langsung seperti di dunia industri, baik dari pengelolaan maupun terjun langsung menghandel pekerjaan,” kata dia.
Selain mempromosikan desa wisata, juga akan membuka smart delivery yang ditujukan pada siswanya yang mengambil jurusan Akutansi, Sekretaris Perkantoran dan Perdagangan. Dengan sistem dagang online dan berbasis teknologi e-digital mereka juga akan memasarkan sejumlah barang kebutuhan pokok kepada orang terdekat dan masyarakat sekitarnya.
Sementara itu Kepala UPT SMK Buleleng, Made Suarja mengatakan program pengembangan SMK berbasis industri tersebut sangat tepat dengan rencana Pemerintah Provinsi yang akan menerapkan pola e-learning dan IT di seluruh SMK se-Bali. Dalam sistem pembelajaran tersebut seluruhnya akan menggunakan IT, sehingga sesuai dengan perkembangan teknologi sekarang ini.
“Ini sangat sejalan dengan rencana penerapan pendidikan berbasis e-learning dan IT oleh Gubernur Bali 2018 mendatang. Sehingga anak-anak belajarnya semua berbasis elektronik dan tanpa haru bertatap muka dengan gurunya. Tentunya seluruh pegawai guru juga dituntut untuk menguasai IT, ini pun akan dilaksanakan bertahap,” kata dia. *k23
Komentar