Jokowi Disambut Hangat, Bupati Titip Bandara Buleleng
Kedatangan Presiden Jokowi ke Buleleng, Selasa (26/9) siang, mendapat sambutan luar biasa dari warga Gumi Panji Sakti.
Presiden Serahkan 6.000 Sertifikat
SINGARAJA, NusaBali
Sepanjang perjalanan dari Lapangan Mayor Metra Singaraja menuju lokasi acara di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja dan Lapangan Taman Kota Singaraja, warga rebutan agar bisa melihat dari dekat seka-ligus ingin bersalaman dengan Jokowi.
Peresiden Jokowi datang ke Buleleng bersama Ibu Negara Iriana Widodo, dengan naik helikopter dari Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Turut mendampingi Jokowi ke Buleleng adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama Nyonya Ayu Pastika.
Rombongan Presiden dengan tiga unit heli mendarat di Lapangan Mayor Metra Singaraja siang sekitar pukul 11.00 Wita. Kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan diterima langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama Nyonya Aries Suradnyana, serta sejumlah pejabat Pemkab Buleleng. Kedatangan Jokowi ke Buleleng dalam rangka menyerahkan serifikat hak milik, Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Penyerahan PKH dan KIP dipusatkan di Gedung Kesenian Gde Manik, Jalan Udayana Singaraja, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer arah barat dari Lapangan Mayor Metra Singaraja. Sedangkan penyerahan sertifikat hak milik dipusatkan di Lapangan Taman Kota, Jalan Ngurah Rai Singaraja. Total sertifikat tanah yang diserahkan kemarin mencapai 6.000 unit, sementara PKH diserahkan untuk 1.000 penerima, dan KIP sebanyak 885 lembar.
Kedatangan Jokowi mendapat sambutan luar biasa masyarakat Bali Utara, termasuk ibu-ibu yang rela berdesakan di pinggir jalan. Warga sudah menunggu di sepanjang rute perjalanan Jokowi dari Lapangan Mayor Metra menuju Gedung Kesenian Gde Manik sejak pagi pukul 10.00 Wita. Sakinya banyaknya warga yang berjejer di sepanjang jalanan, Pasukan Pengaman Kepresidenan (Paspampres) terpaksa mengawal mobil dinas Kepresidenan yang dipakai Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi dengan jalan kaki sepanjang 1 kilometer ke arah barat.
Pantauan NusaBali, beberapa kali mobil Kepresidenan harus berhenti, karena Jokowi turun menyapa warga yang sudah berjejer di sepanjang jalan. Jokowi bersama rombongan baru tiba di Gedung Kesenian Gde Manik sekitar pukul 12.00 Wita atau berselang 1 jam setelah mendarat di Lapangan Mayor Metra Singaraja. Di Gedung Kesenian Gde Manik, Jokwi disambut ribuan warga yang menunggunya sejak pagi pukul 08.00 Wita. Jokowi hanya menyerahkan secara simbolis KPH dan KIP kepada penerima.
Usai menyerahkan KPH dan KIP, Jokowi dan rombongan langsung menuju Lapangan Taman Kota Singaraja yang berjarak sekitar 2 kilometer ke arah utara. Di Taman Kota Singaraja, telah menunggu ribuan warga penerima sertifikakt tanah dan masyarakat lainnya yang rela berdiri di luar pagar.
Namun, sebelum meninggalkan Gedung Kesenian Gde Manik, Presiden Jokowi sempat mendatangi ibu-ibu penerima PKH. Sontak situasi itu langsung dimanfatkan warga lainnya untuk bertemu lebih dekat. Mereka saling berdesak-desakan dan berebutan ingin bersalaman dengan Jokowi sekaligus berswafoto.
Demikian juga ketika Jokowi usai menyerahkan 6.000 sertifikat tanah di Taman Kota Singaraja, warga langsung menyerbunya agar bisa bersalaman dan swafoto. Paspampres pun beberapa kali harus meminta warga menjauhi Jokowi. Namun, Jokowi tetap mau melayani warga dengan memberi salam dan diajak selfie.
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan PKH dan KIP adalah program untuk meningkatkan derajat kesehatan warga dan meringankan beban pendidikan anak-anak sekolah. Karena itu, Jokowi mewanti-wanti jika program yang diberikan itu disalahgunakan, akan diberi sanksi. “Jangan nanti uangnya dibelikan pulsa atau diminta suami beli rokok. Kalau ketahuan, kartunya dicabut. Program ini untuk peningkatan gizi dan pendidikan,” tandas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Disebutkan, setiap penerima PKH akan mendapat dana sebesar Rp 1.890.000 setahun. Sedangkan KIP disesuaikan dengan jenjang pendidikan, di mana untuk SD sebesar Rp 450.000 dalam setahun, SMP sebesar Rp 750.000 per tahun, dan untuk SMA/SMK sebesar Rp 1 juta per tahun.
Sementara itu, momentum kehadiran Presiden Jokowi dimanfaatkan Bupati Agus Suradnyana untuk menyampaikan tiga persoalan mendasar di Buleleng dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertama, bidang pertanian di mana Bupati Agus Suradnyana ingin agar Persiden mengizinkan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) membangun pusat pemanfaatan teknologi nuklir bidang pertanian di Buleleng.
Kedua, Agus Suradnyana mengusulkan agar tiap tahun Presiden memberikan program pembangunan shortcut (jalan pintas) untuk dua titik, seperti yang telah dijanjikan untuk shortcut titik 5 dan 6 di Kecamatan Sukasada, Buleleng. Shortcut ini penting untuk mengurangi kelokan di jalur Singaraja-Bedugul.
Ketiga, Agus Suradnyana mengusulkan agar pembangunan Bandara Internasional Buleleng dapat segera diwujudkan. “Jika bandara terwujud di Buleleng, kesenjangan pembangunan dan ekonomi yang selama ini antara Bali Utara dan Bali Selatan akan segera terhapuskan. Ekonomi Buleleng akan bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat,” kata Agus Suradnyana saat mendapat kesempatan memberi kata sambutan di hadapan Jokowi.
Hanya saja, Jokowi belum memberikan tanggapan atas tiga usulan Bupati Buleleng tersebut. Namun, Jokowi sudah meminta agar Gubernur Pastika mengingatkan kembali atas usulan tersebut. “Tadi saya dengar Pak Presiden sudah bicara dengan Pak Gubernur, agar diingatkan kembali usulan itu,” ujar Agus Suradnyana yang dikonfirmasi NusaBali seusai acara kemarin.
Sementara, setelah membagikan sertifikat di Taman Kota Singaraja, Presiden Jokowi dan rombongan sempat istirahan makan siang di sebuah rumah makan kawasan Buleleng. Usai santap siang, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Karangasem dan Klungkung, untuk melihat kondisi pengungsi korban bencana Gunung Agung. *k19
Komentar