nusabali

Usai Cekcok, Gantung Diri

  • www.nusabali.com-usai-cekcok-gantung-diri

Seorang pemuda, Made Sugiarta alias Giarta, 25, nekat mengakhiri hidup dengan jalan gantung diri di pohon nangka.

BANGLI, NusaBali

Diduga, pemuda asal Banjar Taksu, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli itu mengakhiri hidup karena masalah handphone. Jenazah korban ditemukan tergantung di pohon nangka di kebun milik Jero Munggu, Banjar Tampurhyang, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Sabtu (30/9) sekitar pukul 18.30 Wita.

Kakak korban, Ni Wayan Ariastini, 26, yang tinggal di Singaraja mengaku sempat berkomunikasi dengan korban. Ketika itu, Giarta menyampaikan handphone yang diberikan Ariastini rusak. Korban berencana memperbaiki handphone tersebut, hanya saja Ariastini melarangnya. Entah karena salah paham, keduanya cekcok. Selang beberapa menit Giarta kembali menelpon kakaknya dan mengatakan akan gantung diri. Usai menyampaikan ancamannya, Giarta mematikan handphone.

Ariantini yang khawatir dengan ancaman adiknya kemudian menghubungi keluarga untuk memastikan kondisi adiknya. Pihak keluarga langsung mencari Giarta. Keluarga juga minta teman-temannya untuk Bantu cari korban. Akhirnya Giarta ditemukan dalam keadaan tergantung di pohon nangka. Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kintamani AKP Dewa Gede Oka seizin Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan mengatakan hasil identifikasi, pemeriksaan medis dan keterangan para saksi, korban meninggal dunia murni akibat bunuh diri.

Motif pelaku mengakhiri hidup diduga akibat kecewa, sakit hati karena cekcok dengan kakak kandungnya lantaran permasalahan HP rusak. "Pihak keluarga menolak autopsi dan sudah menerima kejadian ini sebagai musibah," ungkap AKP Dewa Oka, Minggu (1/10). Sementara Bidan  Puskesmas IV Kintamani, Ni Putu Larasati menyampaikan hasil pemeriksaan medis tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. *e

Komentar