Sarankan Loloh Cemcem Penglipuran Dipatenkan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil berkunjung objek wisata Banjar/Desa Pakraman Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Minggu (17/1).
Menteri Sofyan Djalil Apresiasi Program Bali Mandara
BANGLI, NusaBali
Selain mengagumi suasana desa, terutama tata letak pemukiman dan bangunan rumah tradisional, Sofyan Djalil menikmati minuman tradisional khas Pengelipuran yakni loloh cemcem.
Sofyan Djalil menyarankan agar loloh cemcem dipatenkan, sehingga jangan diambil pihak lain. “Enak ini. Cocok juga untuk bule,” ujarnya di Balai Banjar Penglipuran.
Didampingi Penjabat Bupati Bangli I Dewa Gede Mahendra Putra, Kepala Bappeda Bali Putu Astawa, dan yang lainnya, Sofyan Djalil menelisik proses pembuatan loloh cemcem berikut pengemasan dan pemasarannya. “Konten atau kandungannnya juga harus dicantumkan,” imbuhnya. Malah, Sofyan Jalil menyarankan agar jangan terlalu banyak kandungan garamnya. Dia juga menyarankan agar loloh cemcem diupayakan mendapatkan sertifikat halal.
Bendesa Pakraman Penglipuran I Wayan Supat menuturkan loloh cemcem Panglipuran memerupakan salah satu ciri khas Penglipuran. “Di sini di Penglipuran awalnya dinamakan rujak kloncing (sejenis kayu seperti kedondong yang daunnya terasa asam),“ ungkap Supat. Menurut Supat, rujak kloncing merupakan minuman pelepas dahaga petani di Penglipuran. Bahannya perasan air daun kloncing yang ditumbuk, gula aren, daging kelapa, air, dan bumbu. “Karena ada bumbunya disebut rujak,” ucapnya.
Sofyan Jalil menyatakan, kunjungan ke Bali khususnya ke Kabupaten Bangli untuk melihat posdaya-posdaya (kelompok swadaya untuk pemberdayaan) masyarakat, seperti Penglipuran, dengan industri kerajinan loloh cemcem dan desa wisata, juga program simantri (sistem pertanian terintegrasi) salah satunya di Desa Pengotan, Kecamatan Bangli. “Karena di Bali kan banyak progam yang baik. Kita ingin copy untuk di daerah lain,” ujarnya.
Usai di Penglipuran, Sofyan Jalil mengunjungi Desa Pengotan, Kecamatan Bangli. Menteri Sofyan Djalil memuji program gerbangsadu, dimana Desa Pengotan merupakan salah satu desa percontohan pelaksanaan program gerbangsadu. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan pihaknya mengadopsi beberapa program Bali Mandara yang dinilai bagus untuk dijadikan program nasional.
“APBN 2017 akan berdasarkan prinsip thematic holistic dan integrative, seperti gerbangsadu tingkat nasional,” ujar Menteri Sofyan Jalil didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Sebelumnya Gubernur Pastika, menjelaskan mengenai program, tujuan, dan sasaran gerbangsadu yang merupakan salah satu program Bali Mandara, selain bedah rumah, JKBM, beasiswa untuk siswa dari keluarga tak mampu, dan lainya. “Setelah keliling baru tahun 2012 kami temukan polanya,” ujar Gubernur Mangku Pastika. 7 k17
1
Komentar