Hotel Jimbarwana Mulai Ramai Tamu
Hotel Jimbarwana milik Pemkab Jembrana, mulai ramai tamu setelah tahun sebelumnya kurang diminati karena fasilitas banyak yang rusak.
NEGARA, NusaBali
“Tahun lalu, kami selaku pengelola hotel dengan sistem kontrak ke Pemkab Jembrana rugi karena tamu sepi. Untuk tahun ini, besar harapan bisa menutup modal serta kerugian tahun lalu,” kata Manajer Operasional Hotel Jimbarwana Kade Agus Diarta, Senin (2/10).
Hotel Jimbarwana yang berada di kawasan Jalan Udayana, kota Negara, saat ini dikelola oleh Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) yang merupakan gabungan 19 koperasi di Kabupaten Jembrana.
Agus mengatakan, selama dua tahun mengelola hotel ini, kontrak yang harus dibayarkan ke Pemkab Jembrana sebesar Rp500 juta per tahun.
“Katanya tahun depan nilai kontraknya akan dinaikkan. Kontrak kami akan berakhir Maret 2018,” katanya.
Terkait dengan kontrak tahun 2018, dia mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan koperasi yang terlibat modal dalam pengelolaan hotel ini.
Dia berharap, Pemkab Jembrana tidak terlalu besar menaikkan nilai kontrak, karena KUJB baru saja merasakan kenaikan tingkat hunian.
“Tahun 2016 merupakan tahun yang sulit bagi pengelola, karena banyak tamu mengeluh terkait fasilitas utama kamar seperti pendingin udara, karpet lantai hingga tempat tidur. Tahun ini, fasilitas-fasilitas tersebut sudah diganti yang baru oleh Pemkab Jembrana, sehingga tamu mulai berdatangan lagi,” ucap Agus.
Menurutnya, kerusakan fasilitas utama di hotel yang memiliki 46 kamar standar, empat kamar suite, dan satu kamar president ini wajar, karena usia pendingin ruangan kamar, karper lantai, dan tempat tidur sudah sekitar 12 tahun, atau sejak hotel tersebut berdiri.
Disinggung masalah karyawan hotel yang pada pengelolaan sebelumnya sempat bergejolak, ia mengatakan, semenjak KJUB mengelola, pihaknya melakukan pendekatan kepada karyawan termasuk dari sisi kesejahteraan.
Ia mengakui, ada beberapa komponen gaji karyawan, yang nilai terendahnya bisa mencapai Rp 1,9 juta per bulan.
“Memang belum mencapai UMK, tapi karena kami memiliki koperasi, kebutuhan karyawan termasuk bahan pokok bisa mengambil dulu di koperasi. Demikian juga, kalau pinjam uang kami arahkan dan fasilitasi,” ungkap Agus. Hotel Jimbarwana didirikan pada masa pemerintahan Bupati I Gede Winasa. *ant
Komentar