Disdik Harap Karangasem Kirim Guru ke Klungkung
4.512 pengungsi kalangan siswa tingkat TK hingga SMA/SMK asal Karangasem di Klungkung, karena mengsungsi di wilayah ini.
Klungkung Tampung 4.512 Siswa Pengungsi
SEMARAPURA, NusaBali
Akibatnya, Klungkung kekurangan guru untuk mengajari mereka pada tingkatan sekolah. Solusinya, Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung sangat berharap guru-guru dibawah Disdik Karangasem mau ditugaskan mengajar di sekolah-sekolah pengungsian di Klungkung.
Karena sekolah-sekolah dekat pengungsian harus memberlakukan belajar double shif (siang-sore) pada beberapa sekolah. Antara lain, di SMPN 3 Semarapura, sebelah utara Posko Pengungsian GOR Swecapura, SD 1 Gelgel, SDN 3 Gelgel dan lainnya.
Agar tak kekurangan ruangan kelas, maka sekolah memberlakukan belajar double shif. Namun kekurangan guru masih menjadi persoalaan serius. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung Dewa Gde Darmawan saat dikonfirmasi tidak menampik hal tersebut.
Maka bagi sekolah yang menerima cukup banyak siswa atau melebihi kapasitas akan dibuatkan double shif. “Saat rapat di Provinsi Bali beberapa waktu lalu, kami diminta untuk membuat pemetaan terkait sebaran siswa dan jumlah guru,” ujar Dewa Darmawan, Senin (2/10).
Kata dia, karena siswa banyak tentu akan kekurangan guru. Oleh karena itu, Disdik Klungkung akan berkoordinasi dengan Disdik Karangasem. Kata Dewa Darmawan, apabila bisa memberikan gurunya mengajar di Klungkung sesuai daerah pengungsinya masing-masing. Berarti akan dipetakan guru yang mengungsi dengan jumlah kelas yang akan dibentuk nanti. “Bila tidak ada kebijakan, atau menunggu pengaturannyaa. Kami akan membuat relawan guru untuk mengajar di pengungsian,” katanya.
Sementara itu, mengenai imbauan dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika agar pengungsi yang berada di luar kawasan rawan bencana (KRB) untuk kembali pulang. Sejauh ini untuk di Klungkung para pengungsi sebagian besar masih memilih tinggal di pengungsian. Hal ini terlihat dari jumlah siswa di pengungsian yang jumlahnya terus bertambah. “Sejauh ini siswa dari pengungsi yang sudah sekolah di Klungkung, belum ada pengurangan signifikan karena pulang kampung,” kata Dewa Darmawan. Kalau pun mereka pulang kebanyakan hanya untuk beraktivitas saja, kemudian sore-malam kembali balik ke lokasi pengungsian. *wa
1
Komentar