Posko Sutasoma Perlu Bantuan Gas LPG
Partisipasi msyarakat untuk berdonasi ke Posko Sutasoma Sukawati, Gianyar, cukup tinggi.
GIANYAR, NusaBali
Dinas Sosial Gianyar mencatat, hingga Selasa (3/10), stok bahan makanan berupa beras mencapai 8 ton lebih. Donasi berupa air kemasan, daging, buah dan sayur mayur pun tergolong membeludak.
Namun di posko ini masih kekurangan bantuan gas LPG. Padahal, keberadaan bahan bakar ini paling vital untuk menyediaan konsumsi tiga kali sehari. Konsumsi tersebut untuk 738 pengungsi yang didata petugas hingga Selasa kemarin.
"Saat ini petugas posko masih beli gas LPG untuk memasak sehari-hari," ungkap Kadis Sosial Gianyar I Made Watha kemarin. Posko Lapangan Sutasoma juga minim sumbangan bahan makanan berupa ikan. Padahal ikan salah satu asupan gizi penting untuk tubuh dan kecerdasan anak. Pemkab Gianyar sendiri kini tengah menggalakan program makan ikan, namun bantuan ikan ke posko pengungsi ini hampir nihil. "Sampai sekarang memang dominan bantuan daging ayam," katanya.
Bentuk bantuan logistik lain di posko ini terbilang cukup tinggi. Khususnya beras, hingga Senin (2/10) terhitung sudah sampai 8 ton lebih. Kata Watha, dari 8 ton bantuan beras itu sekitar 2,8 ton sudah digunakan untuk konsumsi di Posko Lapangan Sutasoma sejak hari pertama, yakni untuk sarapan pagi, siang dan malam. "Hari pertama saja petugas beli beras, setelah itu terus memasak menggunakan beras donatur," ucapnya.
Selanjutnya sekitar 2.295 kg beras sudah disalurkan ke tujuh kecamatan. Meliputi Kecamatan Gianyar 310 kg, Blahbatuh 230 kg, Sukawati 200 kg, Ubud 515 kg, Payangan 840 kg, Tegallalang 100 kg dan Tampaksiring 100 kg. Watha mengklaim, penyaluran beras ke setiap kecamatan ini sudah sesuai dengan permohonan. Kemudian dari masing-masing Kantor Camat mendistribusikan ke sejumlah tempat pengungsian.
Diakuinya, penyaluran beras ke kecamatan itu baru yang pertama, terlebih jumlah pengungsi di setiap kecamatan makin banyak. Berdasarkan data BPBD Gianyar, Selasa (3/10), pengungsi di Kabupaten Gianyar 13.173 jiwa. Terbanyak pengungsi masih memilih tinggal di Kecamatan Sukawati 6.151 jiwa, disusul Kecamatan Gianyar 1.874 jiwa, Blahbatuh 1.803 jiwa, Ubud 1.097 jiwa, Tegallalang 614 jiwa, Payangan 468 jiwa dan Tampaksiring 428 jiwa. Jumlah itu dilur pengungsi di Posko Lapangan Sutasoma 738 jiwa.
Watha memastikan stok logistik saat ini cukup untuk konsumsi para pengungsi dalam sebulan ke depan. Pihaknya sendiri masih memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) 100 ton. "Sebulan cukup lah ini, CBP juga masih saya simpan di Bulog, mengantisipasi bila bencana ini berlangsung lama," katanya.
Selain beras, pihaknya juga memperoleh banyak sumbangan air mineral sekitar 764 dus, telur 6.865 butir, minyak Goreng 560 liter, mie instan 587 dus, ditambah beragam bantuan sayur mayur dan buah-buahan.*nvi
Namun di posko ini masih kekurangan bantuan gas LPG. Padahal, keberadaan bahan bakar ini paling vital untuk menyediaan konsumsi tiga kali sehari. Konsumsi tersebut untuk 738 pengungsi yang didata petugas hingga Selasa kemarin.
"Saat ini petugas posko masih beli gas LPG untuk memasak sehari-hari," ungkap Kadis Sosial Gianyar I Made Watha kemarin. Posko Lapangan Sutasoma juga minim sumbangan bahan makanan berupa ikan. Padahal ikan salah satu asupan gizi penting untuk tubuh dan kecerdasan anak. Pemkab Gianyar sendiri kini tengah menggalakan program makan ikan, namun bantuan ikan ke posko pengungsi ini hampir nihil. "Sampai sekarang memang dominan bantuan daging ayam," katanya.
Bentuk bantuan logistik lain di posko ini terbilang cukup tinggi. Khususnya beras, hingga Senin (2/10) terhitung sudah sampai 8 ton lebih. Kata Watha, dari 8 ton bantuan beras itu sekitar 2,8 ton sudah digunakan untuk konsumsi di Posko Lapangan Sutasoma sejak hari pertama, yakni untuk sarapan pagi, siang dan malam. "Hari pertama saja petugas beli beras, setelah itu terus memasak menggunakan beras donatur," ucapnya.
Selanjutnya sekitar 2.295 kg beras sudah disalurkan ke tujuh kecamatan. Meliputi Kecamatan Gianyar 310 kg, Blahbatuh 230 kg, Sukawati 200 kg, Ubud 515 kg, Payangan 840 kg, Tegallalang 100 kg dan Tampaksiring 100 kg. Watha mengklaim, penyaluran beras ke setiap kecamatan ini sudah sesuai dengan permohonan. Kemudian dari masing-masing Kantor Camat mendistribusikan ke sejumlah tempat pengungsian.
Diakuinya, penyaluran beras ke kecamatan itu baru yang pertama, terlebih jumlah pengungsi di setiap kecamatan makin banyak. Berdasarkan data BPBD Gianyar, Selasa (3/10), pengungsi di Kabupaten Gianyar 13.173 jiwa. Terbanyak pengungsi masih memilih tinggal di Kecamatan Sukawati 6.151 jiwa, disusul Kecamatan Gianyar 1.874 jiwa, Blahbatuh 1.803 jiwa, Ubud 1.097 jiwa, Tegallalang 614 jiwa, Payangan 468 jiwa dan Tampaksiring 428 jiwa. Jumlah itu dilur pengungsi di Posko Lapangan Sutasoma 738 jiwa.
Watha memastikan stok logistik saat ini cukup untuk konsumsi para pengungsi dalam sebulan ke depan. Pihaknya sendiri masih memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) 100 ton. "Sebulan cukup lah ini, CBP juga masih saya simpan di Bulog, mengantisipasi bila bencana ini berlangsung lama," katanya.
Selain beras, pihaknya juga memperoleh banyak sumbangan air mineral sekitar 764 dus, telur 6.865 butir, minyak Goreng 560 liter, mie instan 587 dus, ditambah beragam bantuan sayur mayur dan buah-buahan.*nvi
1
Komentar