Dicuekin Pacar, Siswa SMK Nekat Bunuh Diri
Korban Pamitan Lewat Instagram
DENPASAR, NusaBali
Seorang siswa Kelas II SMK Teknas Denpasar, I Gede Aditya Putra, 16, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya kawasan Jalan Kerta Dalem Sari IV Gang Kayu Santan, Denpasar Selatan, Kamis (5/10) siang. Sebelum bunuh diri yang diduga gara-gara dicuekin pacarnya, korban sempat mengunggah tali nilon dan pamitan melalui akun Instagram.
Kematian tragis korban I Gede Aaditya Putra pertama kali diketahui oleh keponakannya, I Putu Wahyu Ariana, 14, Kamis siang sekitar pukul 12.30 Wita. Kala itu, saksi Putu Wahyu baru pulang dari sekolahnya di SMP Ganesha dan menemukan pintu depan rumahnya dalam keadaan terbuka. Putu Wahyu kemudian masuk ke dalam rumah dan memeriksa setiap kamar.
Saat membuka pintu kamar korban, saksi Putu Wahyu terkejut melihat pamannya sudah tewas menggantung. Korban tewas dengan menjerat leher menggunakan tali nilon yang dikaitkan ke plafon kamarnya. Melihat pemandangan mengejutkan, Putu Wahyu pun lansung lari ke jalan seraya berteriak minta tolong.
Habis itu, Putu Wahyu menuju Kampus Undiknas Denpasar di Jalan Raya Sidakarya untuk memberitahu musibah itu kepada ayah angkat korban, I Wayan Munten, 59. Selain itu, Putu Wahyu juga meluncur Kantor BPK di kawasan Renon, Denpasar Selatan untuk memberitahukan musibah ini kepada ayah kandung korban, I Gede Aman, 49.
Begitu mendapat kabar duka, Wayan Munten dan Gede Aman pun langsung pulang ke lokasi TKP di mana korban Gede Aditya gantung diri. Namun, ketika mereka datang, korban Gede Aditya sudah dalam kondisi kaku dan tak bernyawa. Musibah ini kemudian dilaporkan ke Polsek Denpasar Selatan.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Indrajaya, ikut terjun ke lokasi kejadian bersama anggotanya untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Petugasx medis juga diajak ke lokasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.
Petugas pun menyimpulkan korban Gede Aditya meninggal murni karena ulahpati dengan cara gantung diri. Hal ini diperkuat kondisi mayat korban di mana matanya mendelik, lidah menjulur, dan keluar air mani dari alat vitalnya. “Korban memang murni bunuh diri. Meski begitu, kita tetap melakukan visum di RS Sanglah,” beber Kapolsek Kompol Indrajaya, Kamis kemarin.
Korban Gede Aditya sendiri merupakan anak kandung dari I Gede Aman, yang bekerja sebagai sopir di Kantor BPK Renon. Hanya saja, sejak kecil korban diasuh Wayan Munten, yang bekerja sebagai pesuruh di Kampus Undiknas Denpasar. Kebetulan, mereka masih keluarga dekat. Mereka tinggal di lokasi TKP gantung diri, Jalan Kerta Dalem Sari IV Gang Kayu Santan Denpasar Selatan itu.
Sementara itu, ayah angkat korban, Wayan Munten, mengatakan sebelum dirinya berangkat kerja, Kamis pagi pukul 08.30 Wita, anak angkatnya ini sempat mencium tangannya. “Itu biasa dilakukan, nggak ada yang aneh,” cerita Wayan Munten di rumah duka kemarin.
Sedangkan keponakan korban, Ni Kadek Enya Sari, 15, mengatakan selama ini Gede Aditya cukup dekat dengan dirinya. Korban selalu curhat ke Kadek Enya setiapkali ada persoalan. Korban juga kerap curhat terkait hubungan dengan pacarnya, Gek M, 16.
Menurut Kadek Enya, hubungan kasih antara Gede Aditya dan Gek M sudah berlangsung selama 9 bulan. Sampai Rabu (4/10), hubungan mereka masih baik-baik saja. Hari itu, Gek M yang masih satu sekolah sempat bermain ke rumah korban. Tak ada yang janggal saat itu, hubungan mereka terlihat normal.
Hanya saja, dari cerita rekan-rekan korban di SMK, diketahui korban Gede Aditya sempat chating Gek M via Line. Namun, hanya beberapa kali dibalas sang kekasih. Kemudian, beberapa kali dihubungi, nomor ponsel Gek M tak bisa dikontak, karena ada kerusakan. Muncul kemudian dugaan korban Gede aditya nekat gantung diri, karena merasa dicuekin oleh sang kekasih.
Sebelum ditemukan tewas gantung diri di kamar tidurnya, korban Gede Aditya sempat mengirim pesan via Line kepada kekasihnya, Gek M. Namun, karena tidak terbaca, korban pun membuat history di Instagram yang menunjukkan seutas tali nilon. Dalam Instagram, korban juga menulis kata ‘puput’ (pamit). Story Instagram itu diunggah korban, Kamis pagi pukul 08.52 Wita.
Sementara itu, Gek M amat terpukul bergitui mengetahui pacarnya tewas gantung diri. Gek M pun sempat datang ke rumah duka, Kamis sore pukul 16.30 Wita, bersama rekan-rekan sekolahnya. Saking sedihnya, gadis 16 tahun ini sempat menangis sambil meronta, hingga harus ditenangkan rekan-rekannya. *dar
Kematian tragis korban I Gede Aaditya Putra pertama kali diketahui oleh keponakannya, I Putu Wahyu Ariana, 14, Kamis siang sekitar pukul 12.30 Wita. Kala itu, saksi Putu Wahyu baru pulang dari sekolahnya di SMP Ganesha dan menemukan pintu depan rumahnya dalam keadaan terbuka. Putu Wahyu kemudian masuk ke dalam rumah dan memeriksa setiap kamar.
Saat membuka pintu kamar korban, saksi Putu Wahyu terkejut melihat pamannya sudah tewas menggantung. Korban tewas dengan menjerat leher menggunakan tali nilon yang dikaitkan ke plafon kamarnya. Melihat pemandangan mengejutkan, Putu Wahyu pun lansung lari ke jalan seraya berteriak minta tolong.
Habis itu, Putu Wahyu menuju Kampus Undiknas Denpasar di Jalan Raya Sidakarya untuk memberitahu musibah itu kepada ayah angkat korban, I Wayan Munten, 59. Selain itu, Putu Wahyu juga meluncur Kantor BPK di kawasan Renon, Denpasar Selatan untuk memberitahukan musibah ini kepada ayah kandung korban, I Gede Aman, 49.
Begitu mendapat kabar duka, Wayan Munten dan Gede Aman pun langsung pulang ke lokasi TKP di mana korban Gede Aditya gantung diri. Namun, ketika mereka datang, korban Gede Aditya sudah dalam kondisi kaku dan tak bernyawa. Musibah ini kemudian dilaporkan ke Polsek Denpasar Selatan.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Indrajaya, ikut terjun ke lokasi kejadian bersama anggotanya untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Petugasx medis juga diajak ke lokasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.
Petugas pun menyimpulkan korban Gede Aditya meninggal murni karena ulahpati dengan cara gantung diri. Hal ini diperkuat kondisi mayat korban di mana matanya mendelik, lidah menjulur, dan keluar air mani dari alat vitalnya. “Korban memang murni bunuh diri. Meski begitu, kita tetap melakukan visum di RS Sanglah,” beber Kapolsek Kompol Indrajaya, Kamis kemarin.
Korban Gede Aditya sendiri merupakan anak kandung dari I Gede Aman, yang bekerja sebagai sopir di Kantor BPK Renon. Hanya saja, sejak kecil korban diasuh Wayan Munten, yang bekerja sebagai pesuruh di Kampus Undiknas Denpasar. Kebetulan, mereka masih keluarga dekat. Mereka tinggal di lokasi TKP gantung diri, Jalan Kerta Dalem Sari IV Gang Kayu Santan Denpasar Selatan itu.
Sementara itu, ayah angkat korban, Wayan Munten, mengatakan sebelum dirinya berangkat kerja, Kamis pagi pukul 08.30 Wita, anak angkatnya ini sempat mencium tangannya. “Itu biasa dilakukan, nggak ada yang aneh,” cerita Wayan Munten di rumah duka kemarin.
Sedangkan keponakan korban, Ni Kadek Enya Sari, 15, mengatakan selama ini Gede Aditya cukup dekat dengan dirinya. Korban selalu curhat ke Kadek Enya setiapkali ada persoalan. Korban juga kerap curhat terkait hubungan dengan pacarnya, Gek M, 16.
Menurut Kadek Enya, hubungan kasih antara Gede Aditya dan Gek M sudah berlangsung selama 9 bulan. Sampai Rabu (4/10), hubungan mereka masih baik-baik saja. Hari itu, Gek M yang masih satu sekolah sempat bermain ke rumah korban. Tak ada yang janggal saat itu, hubungan mereka terlihat normal.
Hanya saja, dari cerita rekan-rekan korban di SMK, diketahui korban Gede Aditya sempat chating Gek M via Line. Namun, hanya beberapa kali dibalas sang kekasih. Kemudian, beberapa kali dihubungi, nomor ponsel Gek M tak bisa dikontak, karena ada kerusakan. Muncul kemudian dugaan korban Gede aditya nekat gantung diri, karena merasa dicuekin oleh sang kekasih.
Sebelum ditemukan tewas gantung diri di kamar tidurnya, korban Gede Aditya sempat mengirim pesan via Line kepada kekasihnya, Gek M. Namun, karena tidak terbaca, korban pun membuat history di Instagram yang menunjukkan seutas tali nilon. Dalam Instagram, korban juga menulis kata ‘puput’ (pamit). Story Instagram itu diunggah korban, Kamis pagi pukul 08.52 Wita.
Sementara itu, Gek M amat terpukul bergitui mengetahui pacarnya tewas gantung diri. Gek M pun sempat datang ke rumah duka, Kamis sore pukul 16.30 Wita, bersama rekan-rekan sekolahnya. Saking sedihnya, gadis 16 tahun ini sempat menangis sambil meronta, hingga harus ditenangkan rekan-rekannya. *dar
1
Komentar