Gas Melon Langka, Warga Antre di Pangkalan
Keberadaan gas elpiji 3 Kilogram (Kg), belakangan dirasakan semakin sulit didapat di Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Untuk mendapat gas melon ini, warga harus rela mengantre di pangkalan. Kesulitan mendapat gas elpiji 3 Kg ini pun memicu kenaikan harga eceran gas melon, yang kini menembus kisaran Rp 18.000 hingga Rp 20.000 ribu per tabung, dari harga di pangkalan Rp 14.500 per tabung.
Seperti sempat terlihat di pangkalan gas elpiji SPBU 54.833.13, Jalan Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kamis (5/10) pagi. Puluhan warga langsung dari kalangan rumah tangga maupun pengecer, terpaksa harus mengantre untuk mendapat gas yang disubsidi Pemerintah ini. Hanya berselang 1,5 jam setelah pasokan tiba, ratusan gas melon yang diturunkan ke pangkalan di Kota Negara ini, sudah ludes terjual.
Salah seorang pengecer gas elpiji, Ni Nengah Sukayatini, 43, dari Kelurahan Pendem, mengaku, kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini, sudah terjadi sejak sebulan belakangan. Selain harus mengantre, pembelian gas melon ini, juga dibatasi. Yakni, 1 tabung untuk kalangan rumah tangga. Sementara pengecer dibatasi maksimal 4 tabung. "Kalau masih normal, tidak terlalu dibatasi. Memang menurut keterangan pangkalan, terpaksa dibatasi karena pasokan memang kurang dari pusat distributornya," katanya.
Ia yang biasa melayani pembelian gas elpiji 3 Kg secara door to door atau langsung mebawakan ke rumah pelanggan ini, mengatakan, jatah 4 tabung per hari itu, sangat kurang. Untuk tidak terlalu mengecewakan pelanggannya, ia terpaksa harus membeli gas elpiji 3 Kg di warung-warung pengecer yang juga sulit dicari, dengan harga kisaran Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per tabung. "Ya saya maklumi saja, karena sulit dapatnya. Pelanggan juga pada ngerti kondisinya," ujarnya.
Sementara Manager SPBU 54.822.13, Iskandar Alfan, mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 Kg yang terjadi sejak sebulan ini, memang karena terjadi pengurangan jatah atau pasokan gas elpiji 3 Kg dari pusat yang didistribusikan ke Bali. Setiap harinya, pangkalannya mendapat pasokan 560 tabung gas elpiji 3 Kg. Namun pasokan tersebut, harus dibagi tiga dengan sejumlah unit perusahan dalam lingkungan satu manajemen perusahannya, sehingga tidak penuh dijual di pangkalan. "Ya karena berkurang, harus kami batasi biar sama-sama dapat. Dan kami minta daftar dulu, dan menyetorkan KTP dan KK, biar tidak sampai ada curang dapat lebih dari sekali," ujarnya. *ode
Komentar