Perpani Akui Bantuan Minim
Dengan seretnya KONI Bali mengeluarkan dana, pimpinan cabor termasuk Perpani Bali sering merogoh kocek atau norok dari uang kantong pribadi
Soal Anggaran ke Tiap-tiap Cabor
DENPASAR, NusaBali
Mantan Ketua Umum Pengprov Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Bali dua periode (2008-2012 dan 2012-2016), Sony Gatot Hariyanto mengakui bantuan anggaran dari KONI Bali di bawah pimpinan Ketut Suwandi ke masing-masing cabor nominalnya sangat minim.
Berdasarkan pengalaman Sony, dari proposal yang diajukan untuk mengikuti kejuaraan hanya dibantu 34 persen dari nominal yang diajukan. Dengan seretnya KONI Bali mengeluarkan dana, pimpinan cabor termasuk Perpani Bali sering merogoh kocek atau norok dari uang kantong pribadi.
"Mungkin ini menjadi bahan pelajaran bagi kita semua, khususnya KONI Bali. Memang tidak total membantu proses pembinaan cabor," ucap Sony di Denpasar, Kamis (5/10).
Sony yang kini menjabat Penasehat Perpani Bali, menegaskan proses pembinaan atlet di masing-masing cabor kurang seimbang. Sebab dari kebutuhan yang diajukan hanya dibantu hitungan berkisar 34 persen. Itu dari pengalaman cabor panahan. Terus sisa kebutuhan dapat uang darimana, itu semua rata-rata dari uang pribadi.
Menurut Sony, dirinya bisa bertahan sampai dua periode selama 8 tahun memimpin Perpani Bali, tidak lepas karena cabor memilik tanggungjawab sosial pribadi. Jika bergantung sama KONI Bali, dijamin tidak akan bisa jalan. Makanya, yang dipakai menutupi itu kebanyakan dari dana pribadi.
"Kedepan saya harap dana pembinaan lebih ditingkatkan lagi. Dan, jangan nuntut terus soal prestasi, sementara bantuan untuk keperluan cabor sangat minim," beber Sony.
Bayangkan saja daerah lain yang maju dan lebih berprestasi dibandingkan Bali. Misalnya DKI Jakarta dan Jatim. Dana pembinaan mampu menutupi keperluan masing-masing cabor. Meskipun sebenarnya tiap-tiap KONI di provinsi tidak sama nominal bantuannya. Minimal orang yang menduduki pimpinan KONI syarat akan pengalaman.
Pria yang juga pengurus PB Perpani itu menambahkan, di Bali totalitas dalam mengelontor bantuan ke cabor terlalu kecil, sehingga cabor sulit bergerak.
"Setahu saya Pak Suwandi yang memimpin KONI Bali sekarang belum pernah memimpin cabor. Sehingga saat dia bicara banyak membingungkan soal olahraga. Buat saya jadi tidak mengerti," tandas Sony.
Lain lagi dengan sosok figur yang berlatar belakang pernah memimpin selevel Pengprov atau cabor tingkat provinsi. Sosok bersangkutan dapat merasakan bagaimana perjuangan memimpin cabor tersebut. Mulai dari suka dan dukanya akan dilakoni.
"Saya harap ada sosok figur yang lebih loyal dan mengerti keberadaan cabor. Karena asas manfaatnya lebih terasa. Saya usul ada nama lain untuk kepemimpinan KONI Bali," harap Sony.
Sementara Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi belum dapat dikonfirmasi hingga kemarin. Saat dihubungi hpnya dalam keadaan tidak aktif. *dek
1
Komentar