“KONI Belum Profesional”
Ketua Umum Pengprov Persatuan Baseball Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Bali Made Suartana menuding KONI Bali belum mampu membedakan secara profesional cabang olahraga yang masuk kategori beregu/tim dan perorangan.
Soal Bedakan Cabor Beregu dan Perorangan
DENPASAR, NusaBali
Itu tak lepas dari minimnya dana yang diberikan ke cabor baseball/softball saat mengikuti kejurnas maupun agenda lain di tingkat nasional. Dengan kondisi itu, Perbasasi sering melakukan berbagai alternatif dengan mencari donatur dan menggelar bazzar untuk keperluan dana saat mengikuti Kejurnas.
"Bagi kami itu tidak ada pilihan lain, memang harus dilakukan. Sebab pengeluaran dengan dana bantuan dari KONI Bali memang sangat minim," ucap Suartana di Denpasar, Jumat (6/10).
Konsekuensinya selaku orang gila olahraga memang tidak banyak mengeluh. Kecuali melakukan usaha lain agar bisa memberangkatkan atlet. Sebenarnya di KONI Bali itu dananya besar. Tapi sebagai cabor beregu justru hanya dikasi dana minim.
Jadi, kajian dan analisanya belum tepat. Proposal pengajuan dana pasti dikurangi hingga 50 persen saat realisasi anggaran ke cabor. Padahal nominal yang diajukan sudah diminimalisir sesuai kebutuhan yang ada.
Suartana pun berharap nahkoda KONI Bali nanti orang yang benar-benar gila olahraga dan berani berkorban. Termasuk peka terhadap kondisi, terutama perhatian kepada atlet, pelatih, wasit/juri. Tiga komponen itu satu-kesatuan tak terpisahkan dalam menunjang peningkatan prestasi.
Hal lain yang perlu digarap lagi yakni soal inovasi manajemen. Bagaimana olahraga itu bisa dijual. Dan, jangan bisanya KONI Bali hanya minta anggaran ke Pemerintah saja. Melainkan menggarapnya dengan apa yang disebut industri olahraga.
Pria yang dua periode memimpin Perbasasi Bali periode 2011-2015 dan 2015-2019 itu menambahkan, selama ini KONI Bali mementingkan cabor peraih emas PON. Dengan kondisi itu, Perbasasi tidak terlalu memaksakan kehendak.
Sementara dikonfirmasi terpisah Wakil Ketua Umum KONI Bali, Bidang Hukum dan Organisasi I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengakui jika setiap tahunnya dana bantuan dari KONI Bali ke masing-masing cabor terus alami peningkatan. Kata dia, nominal bantuan juga proposional dengan jumlah atlet saat mengikuti Kejurnas. Jadi, hal-hal semacam itu pasti diusahakan agar ada kesuaian.
"Istilahnya dana kecil pasti cukup, dan dana besar pasti selalu kurang. Makanya saya harap dana bantuan yang digelontor KONI harus berbanding lurus dengan prestasi. KONI pun berkomitmen meningkatkan bantuan. Apalagi, KONI selalu mendapatkan dana yang terus meningkat dari Pemerintah," tutur Oka Darmawan. *dek
1
Komentar