Oknum Kasek 'Lecehkan' Tiga Siswinya
Sang oknum Kasek SD di Desa Yehembang Kangin, Jembrana ancam tidak akan luluskan korban, jika aksi bejatnya diceritakan ke orang lain
Korban Semua Siswi Kelas VI SD, Dilecehkan Saat Tugas Piket Pagi
NEGARA, NusaBali
Seorang oknum Kepala Sekolah (Kasek) SD di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Ida Bagus PS, dilaporkan ke Mapolres Jembrana, Minggu (8/10) siang, atas dugaan lakukan pelecehan seksual terhadap tiga siswinya. Modusnya, ketiga siswa Kelas VI yang jadi korban sang oknum Kasek dicium paksa saat mereka mendapat giliran piket pagi.
Tiga siswi Kelas VI SD yang diduga telah dilecehkan berulang-ulang oleh oknum Kasek Ida Bagus PS, masing-masing Putu AM, 11, Ketut DS, 12, dan Kade AW, 11. Adalah para orangtua ketiga siswi korban pelecehan seksual yang melaporkan sang oknum Kasek, Ida Bagus PS, ke Mapolres Jembrana, Minggu siang sekitar pukul 12.15 Wita.
Saat melaporkan kasus ini ke Mapolres Jembrana di Negara, para orang-tua ketiga korban didampingi Kelian Dinas Banjarnya yakni Made Alit Wiryawan, Kelian Adat Yehembang Kangin Made Suama, dan Ketua Komite Sekolah I Gusti Putu Muliyadi. Mereka sengaja bersama-sama datang melapor ke kantor polisi, sesuai dengan kesepatan dalam rapat banjar, Sabtu malam.
Terungkap, aksi dugaan pelecehan seksual terhadap tiga siswi Kelas VI tersebut sudah berulangkali dilakukan sang oknum Kasek. Namun, aksi bejat oknum Kasek tersebut baru terungkap, Sabtu (7/10), setelah salah satu korban mengadu kepada orangtuanya.
“Kemarin (Sabtu) anak saya mengadu sama ibunya, setelah pulang sekolah. Mungkin karena sudah tidak kuat. Kebetulan, hari Sabtu kemarin buat terakhir kali anak saya dilecehkan,” ungkap salah satu di antara ketiga orangtua korban di Mapolres Jembrana di Negara, Minggu kemarin.
Dia menyebutkan, ketika mengadu kepada ibunya hari ini, anak gadisnya mengungkap kalau dua teman sekelasnya sesama siswi Kelas VI juga pernah mendapat perlakuan serupa dari sang oknum Kasek. Mendengar pengakuan itu, dia pun langsung menghubungi orangtua kedua teman anaknya yang sama-sama dilecehkan. Kebetulan, mereka bertiga tinggal dalam satu banjar.
Usut punya usut, dua siswi Kelas VI lainnya juga mengakui kepada orangtuanya bahwa mereka pun dilecehkan sang okum Kasek, Ida Bagus PS. Dari situ, orangtua ketiga siswi korban pelecehan akhirnya sepakat melaporkan kasus ini ke Mapolres Jembrana, Minggu kemarin. “Anak-anak kami ini semua siswi Kelas VI. Kami tidak tahu apa ada siswi di kelas lainnya yang juga jadi korban pelecehan?” sambung ayah korban lainnya.
Berdasarkan pengakuan para siswi korban pelecehan, mereka memang sudah berulangkali dipelecehkan sang oknum Kasek. Ada yang dipelechkan sebanyak 6 kali, ada pula diulecehkan sebanyak 4 kali. Sedangkan satu siswi lagi dilecehkan sebanyak 2 kali.
Modus kejahatan seksual yang dilakukan sang oknum Kasek adalah mencium bibir korban secara paksa ketika mereka mendapat tugas piket pagi. Sang okum Kasek bukan hanya menciumi bibir, namun juga meremas-remas payudara korban. Bahkan, menurut ayah mereka, ketika dipaksa untuk diajak ciuman, mulut korban dicekik.
Setiapkali melakukan aksi pelecehan seksual, sang oknum Kasek Ida Bagus PS salalu mengancam ketiga siswinya tersebut. Intinya, para korban diancam tidak akan diluluskan jika sampai mengadukan perbuatan sang oknum Kasek kepada orang lain.
“Pelecehan ini dilakukan tidak bersamaan, tapi bergiliran pas anak-anak kami mendapat giliran piket pagi. Nah, saat bersi-bersih di ruang kepala sekolah itulah dijadikan kesempatan untuk melecehkan anak kami,” cerita ayah ketiga korban.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah di mana ketiga siswi jadi korban pelecehan sang oknum Kasek, I Gusti Putu Muliyadi, mengatakan pihak banjar sudah menggelar paruman untuk menyikapi masalah ini. Selain itu, kata IGP Muliyadi, pihaknya juga berencana menggelar rapat di sekolah.
Menurut IGP Muliyadi, pihaknya bersama Kelian Dinas, Kelian Adat, dan para orangtua korban berharap kasus pelecehan seksual ini dapat segera ditangani aparat penegak hukum. Jika kasus ini tidak cepat ditindaklanjuti, dikhawatirkan orangtua ketiga korban bertindak emosional.
“Ya, kami harapkan tindaklanjut terbaik-lah. Kasihan juga anak-anaknya (siswi korban pelecehan, Red). Intinya, kami berusaha memfasilitasi agar dicarikan jalan keluar terbaik,” papar IGP Muliyadi, Minggu kemarin.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai, mengakui sudah menerima laporan kasus dugaan pelecehan tiga siswi SD dari Desa Yehembang Kangin oleh oknum Kasek. Namun, pihaknya belum memasukkan secara resmi laporan kasus tersebut, melainkan baru masuk sebagai pengaduan.
Menurut AKP Yusak, pihaknya masih mempelajari lebih lanjut pengaduan orangtua ketiga korban, sebelum melakukan langkah berikutnya. “Tadi (kemarin) kami sudah minta keterangan para orangtua korban. Buat sementara, ini masih kami pelajari dulu,” tandas AKP Yusa di Mapolres Jembrana, Minggu kemarin. *ode
Komentar