Rombongan Bule Digulung Ombak, 1 Tewas, 8 Selamat
Petaka di Pantai Batu Mejan-Canggu
MANGUPURA, NusaBali
Rombongan turis asing berjumlah 9 orang terseret ombak saat berenang di Pantai Batu Menjan, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (9/10) dinihari. Satu dari mereka tewas mengenaskan, sementara 8 korban lainnya selamat dari mat.
Korban tewas dalam musibah di Pantai Batu Mejan, Senin dinihari sekitar pukul 04.45 Wuta adalah Jorgen Vikan, 19, pemuda bule asal Norwegia. Sedangkan 8 korban selamat masing-masing Kammila Elizabeth Wilner, 18 (bule perempuan asal Austria), Rebbeca Wiman, 19 (bule perempuan asal Swedia), Stefan Marjanovic, 21 (asal Swedia), Oscar Erik Bertil Petterson, 20 (asal Swedia), Carl Aanderson Be-rntsson, 21 (asal Swedia), Nils Victor A Svensson, 20 (asal Swedia), Aurora Betten Hansen, 19 (asal Nowegia), dan Brutht B Patrick, 24 (asal Belgia).
Informasi di lapangan, musibah maut yang menimpa rombongan turis asing ini berwal ketika mereka bertandang ke Sand Bar di Pantai Batu Mejan, Senin dinihai seitar pukul 01.00 Wita. Rombongan wisatawan asing yang terdiri dari 2 perempuan dan 7 laki-laki asal berbagai negara kemudian pesta minuman keras di bar tersebut selama hampir 3 jam, hingga pukul 03.41 Wita.
Setelah puas minum, rombongan turis asing ini kompak menuju arah Pantai Batu Mejan yang berada tepat di depan San Bar. Mereka masih sempat berbincang-bincang sejenak di tepi panti, sebelum kemudian menceburkan diri ke laut untuk berenang sekitar pukul 04.15 Wita. Mereka berenang ke tengah laut sejauh 20 meter dari bibir pantai.
Rombongan turis asing ini baru sekitar 30 menit berenang, ketika tiba-tiba muncul ombak besar menggulung mereka sekitar pukul 04.45 Wita. Para bule yang masih dalam pengaruh minuman keras ini pun berusha menyelamatkan diri. Namun sayang, korban Jorgen Vikan, pemuda 19 tahun asal Norwegia, langsung hilang tenggelam. Sedangkan 8 rekannya berhasil selamat dari maut.
Setelah ditunggu beberapa menit, korban Jorgen Vikan tidak muncul, sehingga 8 rekannya yang selamat berusaha melakukan pencarian. Bule Norwegia yang diketahui menginap di Vila Tugah, Desa Cangguh ini akhirnya ditemukan terdampar di lokasi awal mencebur ke laut di Pantai Batu Mejan, kemarin subuh sekitar pukul 05.00 Wita. Saat ditemukan, Jorgen Vikan sudah dalam kondisi tewas.
Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi ke RS Sanglah, Denpasar untuk dilakukan pemeriksaan. Musibah maut di Pantai Batu Mejan itu sendiri juga dilaporkan ke Polsek Kuta Utara. Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu I Putu Ika Prabawa, mengatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi TKP untuk menggali keterangan sejumlah saksi.
Seorang saksi yang notabene Pamangku Pura Batu Mejan, Jro Mangku Nyoman Puspa, 70, mengaku melihat rombongan wisatawan asing tersebut berenang di laut. Namun, Jro Mangku Puspa tidak tahui persis peristiwa ketika para korban tergulung ombak. Yang jelas, pamangku yang tinggal di Jalan Tanah Barak Desa Canggu ini kemudian melihat salah seorang turis asing sudah terkapar di bibir pantai sambil dikerubungi oleh rekan-rekannya yang berusaha memberikan pertolongan awal.
“Tidak ada yang melihat detail kejadian itu. Soalnyam hanya 9 wisatawan tersebut yang mandi di Pantai Batu Mejan pagi itu. Sedangkan saksi Jro Mangku Puspa hanya melihat setelah terjadinya musibah,” ungkap Iptu Putu Ika Prabawa, Senin kemarin.
Menurut Iptu Putu Ika, pihaknya masih menyelidiki musibah maut yang menimpa turis Norwegia ini. Polisi juga minta keterangan di tempat korban Jorgen Vikan menginap, yakni Vilah Tugah di Jalan Tanah Barak Nomor 47 A Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara.
Berdasarkan keterangan 8 bule yang selamat dari maut, kata Iptu Putu Eka, mereka berenang ramai-ramai di Pantai Batu Mejan dalam keadaan mabuk usai minum minuman keras di dalam bar. “Mereka (8 turis yang selamat) masih shock. Mereka mengaku tidak mengetahui kalau ombak di Pantai Batu Mejan sangat besar,” papar Iptu Putu Ika.
Sementara itu, Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah telah melakukan pemeriksaan luar (PL) terhadap jenazah korban Jorgen Vikan. Dari hasil PL, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Hanya ditemukan tanda-tanda aspeksia atau mati lemas kehabisan Oksigen. “Tanda ini berupa pelebaran pembuluh darah di mata, bibir berwarna kebiruan, dan jaringan di bawah kuku jari tangan dan kaki berwarna kebiruan,” ungkap Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi, saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.
Untuk mengetahui penyebab kematian, termasuk adanya unsur alkohol dalam tubuh korban, perlu dilakukan otopsi. Berdasarkan hasil PL, tidak ditemukan bau alkohol seperti dugaan awal. “Kalau dari baunya sih belum ada. Tidak ditemukan bau yang khas (alkohol). Kalau di laboratorium mungkin kita bisa ambil sampel darahnya. Saya tidak tahu mungkin saja hilang saat di air,” tegas dr Dudut.
Menurut dr Dudut, mungkin bisa terjadi kontaminasi antara air laut dengan alcohol, yang menyebabkan bau alkohol berkurang. “Karena alkohol itu kan dari lambung. Nah, kalau orang tenggelam kan minum air laut. Bisa saja terjadi pengenceran di situ, karena alkohol juga menguap untuk pengeluarannya.”
Sementara, suasana di Pantai Batu Mejan tetap rampai seperti biasa, Senin siang, pasca musibah maut menimpa turis Norwegia. Pantauan NusaBali, aktivitas berjalan normal, banyak wisatawan terlihat asyik menikmati panorama pantai yang eksotik tersebut.
Para pedagang setempat mengaku tidak tahu informasi tewasnya turis Norwegia di sana. “Tidak tahu, dari pagi tidak mendengar apa-apa,” ujar seorang pedagang. “Kapan kejadiannya?” tanya pedagang lainnya.
Petugas parkir di Mantai Batu Mejan juga mengaku tidak tahu ada musibah maut. Yang bersangkutan justru terkejut karena tiba-tiba ada Tim Basarnas mendatangi lokasi TKP. “Tadi memang sempat ada petugas Basarnas datang,” katanya. *dar,in,asa
Korban tewas dalam musibah di Pantai Batu Mejan, Senin dinihari sekitar pukul 04.45 Wuta adalah Jorgen Vikan, 19, pemuda bule asal Norwegia. Sedangkan 8 korban selamat masing-masing Kammila Elizabeth Wilner, 18 (bule perempuan asal Austria), Rebbeca Wiman, 19 (bule perempuan asal Swedia), Stefan Marjanovic, 21 (asal Swedia), Oscar Erik Bertil Petterson, 20 (asal Swedia), Carl Aanderson Be-rntsson, 21 (asal Swedia), Nils Victor A Svensson, 20 (asal Swedia), Aurora Betten Hansen, 19 (asal Nowegia), dan Brutht B Patrick, 24 (asal Belgia).
Informasi di lapangan, musibah maut yang menimpa rombongan turis asing ini berwal ketika mereka bertandang ke Sand Bar di Pantai Batu Mejan, Senin dinihai seitar pukul 01.00 Wita. Rombongan wisatawan asing yang terdiri dari 2 perempuan dan 7 laki-laki asal berbagai negara kemudian pesta minuman keras di bar tersebut selama hampir 3 jam, hingga pukul 03.41 Wita.
Setelah puas minum, rombongan turis asing ini kompak menuju arah Pantai Batu Mejan yang berada tepat di depan San Bar. Mereka masih sempat berbincang-bincang sejenak di tepi panti, sebelum kemudian menceburkan diri ke laut untuk berenang sekitar pukul 04.15 Wita. Mereka berenang ke tengah laut sejauh 20 meter dari bibir pantai.
Rombongan turis asing ini baru sekitar 30 menit berenang, ketika tiba-tiba muncul ombak besar menggulung mereka sekitar pukul 04.45 Wita. Para bule yang masih dalam pengaruh minuman keras ini pun berusha menyelamatkan diri. Namun sayang, korban Jorgen Vikan, pemuda 19 tahun asal Norwegia, langsung hilang tenggelam. Sedangkan 8 rekannya berhasil selamat dari maut.
Setelah ditunggu beberapa menit, korban Jorgen Vikan tidak muncul, sehingga 8 rekannya yang selamat berusaha melakukan pencarian. Bule Norwegia yang diketahui menginap di Vila Tugah, Desa Cangguh ini akhirnya ditemukan terdampar di lokasi awal mencebur ke laut di Pantai Batu Mejan, kemarin subuh sekitar pukul 05.00 Wita. Saat ditemukan, Jorgen Vikan sudah dalam kondisi tewas.
Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi ke RS Sanglah, Denpasar untuk dilakukan pemeriksaan. Musibah maut di Pantai Batu Mejan itu sendiri juga dilaporkan ke Polsek Kuta Utara. Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu I Putu Ika Prabawa, mengatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi TKP untuk menggali keterangan sejumlah saksi.
Seorang saksi yang notabene Pamangku Pura Batu Mejan, Jro Mangku Nyoman Puspa, 70, mengaku melihat rombongan wisatawan asing tersebut berenang di laut. Namun, Jro Mangku Puspa tidak tahui persis peristiwa ketika para korban tergulung ombak. Yang jelas, pamangku yang tinggal di Jalan Tanah Barak Desa Canggu ini kemudian melihat salah seorang turis asing sudah terkapar di bibir pantai sambil dikerubungi oleh rekan-rekannya yang berusaha memberikan pertolongan awal.
“Tidak ada yang melihat detail kejadian itu. Soalnyam hanya 9 wisatawan tersebut yang mandi di Pantai Batu Mejan pagi itu. Sedangkan saksi Jro Mangku Puspa hanya melihat setelah terjadinya musibah,” ungkap Iptu Putu Ika Prabawa, Senin kemarin.
Menurut Iptu Putu Ika, pihaknya masih menyelidiki musibah maut yang menimpa turis Norwegia ini. Polisi juga minta keterangan di tempat korban Jorgen Vikan menginap, yakni Vilah Tugah di Jalan Tanah Barak Nomor 47 A Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara.
Berdasarkan keterangan 8 bule yang selamat dari maut, kata Iptu Putu Eka, mereka berenang ramai-ramai di Pantai Batu Mejan dalam keadaan mabuk usai minum minuman keras di dalam bar. “Mereka (8 turis yang selamat) masih shock. Mereka mengaku tidak mengetahui kalau ombak di Pantai Batu Mejan sangat besar,” papar Iptu Putu Ika.
Sementara itu, Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah telah melakukan pemeriksaan luar (PL) terhadap jenazah korban Jorgen Vikan. Dari hasil PL, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Hanya ditemukan tanda-tanda aspeksia atau mati lemas kehabisan Oksigen. “Tanda ini berupa pelebaran pembuluh darah di mata, bibir berwarna kebiruan, dan jaringan di bawah kuku jari tangan dan kaki berwarna kebiruan,” ungkap Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi, saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.
Untuk mengetahui penyebab kematian, termasuk adanya unsur alkohol dalam tubuh korban, perlu dilakukan otopsi. Berdasarkan hasil PL, tidak ditemukan bau alkohol seperti dugaan awal. “Kalau dari baunya sih belum ada. Tidak ditemukan bau yang khas (alkohol). Kalau di laboratorium mungkin kita bisa ambil sampel darahnya. Saya tidak tahu mungkin saja hilang saat di air,” tegas dr Dudut.
Menurut dr Dudut, mungkin bisa terjadi kontaminasi antara air laut dengan alcohol, yang menyebabkan bau alkohol berkurang. “Karena alkohol itu kan dari lambung. Nah, kalau orang tenggelam kan minum air laut. Bisa saja terjadi pengenceran di situ, karena alkohol juga menguap untuk pengeluarannya.”
Sementara, suasana di Pantai Batu Mejan tetap rampai seperti biasa, Senin siang, pasca musibah maut menimpa turis Norwegia. Pantauan NusaBali, aktivitas berjalan normal, banyak wisatawan terlihat asyik menikmati panorama pantai yang eksotik tersebut.
Para pedagang setempat mengaku tidak tahu informasi tewasnya turis Norwegia di sana. “Tidak tahu, dari pagi tidak mendengar apa-apa,” ujar seorang pedagang. “Kapan kejadiannya?” tanya pedagang lainnya.
Petugas parkir di Mantai Batu Mejan juga mengaku tidak tahu ada musibah maut. Yang bersangkutan justru terkejut karena tiba-tiba ada Tim Basarnas mendatangi lokasi TKP. “Tadi memang sempat ada petugas Basarnas datang,” katanya. *dar,in,asa
1
Komentar