Badung Optimalkan Budidaya Kepiting Bakau
Budidaya kepiting bakau kini tengah dilirik oleh Pemkab Badung untuk dikembangkan.
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah menilai budidaya kepiting bakau sangat berpotensi besar bila pembudidayaannya lebih optimal.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badung I Wayan Suambara saat mengunjungi Kelompok Nelayan Wana Sari di Jalan Bypass Ngurah Rai Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Senin (9/10) siang. Dalam lawatannya kali ini, Suambara memberikan apresiasi atas jerih payah Kelompok Nelayan Wana Sari yang tergolong sukses dalam budidaya kepiting bakau.
“Kelompok ini sering menjadi objek penelitian perguruan tinggi, praktik kerja lapangan mahasiswa dari luar Bali, serta telah mendapat kunjungan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti,” ujarnya.
Suambara berjanji bakal mengoptimalkan budidaya kepiting bakau tersebut dengan cara membukakan kerja sama dengan perguruan tinggi. “Kami harapkan kerja sama dengan perguruan tinggi dapat mengoptimalkan budidaya kepiting bakau, sekaligus meneliti diversifikasi produksi olahan biji mangrove dalam bentuk kopi mangrove dan teh mangrove,” kata Suambara.
Setelah kunjungan kemarin Suambara menyatakan bakal segera menghadap bupati untuk melaporkan aktivitas budidaya kepiting bakau. “Saya akan laporkan aktivitas kelompok nelayan ini kepada Bupati Badung, terlebih lagi kegiatan ini secara substansi merupakan implementasi dari Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB),” tegasnya.
Dia berharap budidaya kepiting bakau menjadi salah satu ikon ekowisata di Kabupaten Badung. Mengingat lokasinya dekat dari Bandara Ngurah Rai dan kawasan pariwisata, Kuta dan Nusa Dua.
Ketua Kelompok Nelayan Wana Sari I Made Sumasa menyatakan, kelompok nelayan yang dikelolanya baru terbentuk pada tahun 2008 dan sampai saat ini beranggotakan 95 orang. Terbentuknya kelompok ini berangkat dari aktivitas penangkapan kepiting secara bebas saat ini. Sehingga mengakibatkan populasi berkurang. “Jadi melihat kondisi ini ada keinginan kelompok untuk membudidayakan kepiting bakau dengan menggunakan keramba jaring dengan pola pembesaran dan pembibitan menggunakan teknik pembudidaya 1 jantan dengan 4 betina yang sudah menunjukan tingkat keberhasilan 80 persen dari larva yang terseleksi,” jelasnya.
Pihaknya berharap apa yang dijanjikan pemerintah membukakan pintu kerja sama dengan pihak pergutuan tinggi, semakin membuat budidaya kepiting bakau lebih berkembang. Dengan begitu dapat mensejahterakan masyarakat khususnya nelayan di Kelurahan Tuban. *asa
Komentar