Tiga Birokrat Diprediksi Akan Tarung
Sumber NusaBali menyebutkan ada tiga kandidat kuat calon Sekda Provinsi Bali. Yakni, Putu Astawa, Dewa Indra dan Made Santha.
Calon Tim Pansel Sekda Sudah Maju ke Gubernur
DENPASAR, NusaBali
Nama-nama calon Tim Panitia Seleksi Sekda Provinsi Bali sudah diajukan ke Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Kini, susunan Tim Pansel menunggu rekomendasi gubernur. Sementara itu, tiga birokrat senior diprediksi akan bertarung menggantikan posisi Tjok Ngurah Pemayun.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, I Ketut Rochineng di Denpasar, Senin (9/10) mengatakan, nama-nama calon Tim Pansel sudah diajukan ke gubernur beberapa hari lalu, menyusul makin mepetnya waktu penyiapan pejabat Sekda Provinsi Bali. “Apakah sudah ditandatangani Pak Gubernur, kita belum tahu. Karena baru kita ajukan beberapa hari lalu,” ujar Rochineng.
Dikatakan Rochineng, Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun akan segera memasuki masa pensiun pada 1 Maret 2018 mendatang atau sekitar 5 bulan lagi, sementara proses seleksi membutuhkan waktu hingga 3 bulanan.
Rochineng mengatakan, susunan Tim Pansel nantinya akan melibatkan Kementerian Dalam Negeri, BKD dan Sekda Provinsi Bali serta para akademisi. “Nanti nama-namanya baru disampaikan kalau sudah ada penetapan dari gubernur. Kan perlu juga harus dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri,” tegas birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng ini.
Untuk saat ini, ada 3 kandidat calon Sekda Provinsi Bali yang dijagokan bertarung. Informasi yang dihimpun NusaBali, nama-nama tersebut ada Putu Astawa pejabat Eselon II yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bappeda Provinsi Bali. Birokrat asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini sebelumnya sempat menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali. Artinya secara syarat, Astawa sudah memenuhi syarat untuk melamar, karena sudah pernah menduduki jabatan Eselon II di SKPD berbeda.
Kandidat lainnya ada Dewa Made Indra, birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali. Dewa Indra melejit karirnya saat pemerintahan Dewa Beratha. Dia juga pejabat Pemprov Bali yang dengan usia masih muda menduduki jabatan Eselon II dengan jabatan di SKPD yang berbeda. Dewa Indra pernah menjabat Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Bali dan Kepala Biro Umum Setda Provinsi Bali. Sedangkan kandidat berikutnya ada I Made Santha, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali. Birokrat asal Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar ini juga pernah menjabat Asisten III Setda Provinsi Bali, dan Kadishub Provinsi Bali.
Sumber NusaBali menyebutkan dari 3 nama tersebut Dewa Indra dan Putu Astawa memang dijagokan sebagai kandidat kuat menggantikan Tjok Pemayun. Sementara Santha disebut-sebut sebagai ‘kuda hitam’ (semula tidak diperhitungkan akan menang, tetapi akhirnya menjadi pemenang). “Nanti kan mekanismenya harus melamar dan akan bertarung dalam seleksi. Bisa saja lebih banyak yang melamar dan 3 orang yang dijagokan ini dapat pesaing,” ujar sumber NusaBali.
Sementara Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra secara terpisah di Kantor Gubernur Bali Niti Mandala Denpasar, kemarin, mengatakan, Gubernur Made Mangku Pastika belum mengeluarkan rekomendasi tentang susunan Tim Pansel Sekda Provinsi Bali. “Saya sudah cek, belum ada ditandatangani. Kan baru diajukan itu dari BKD,” ujar Dewa Mahendra. *nat
1
Komentar