Sampah Kiriman Rusak Pemandangan Pantai Mertasari
Pantai Mertasari, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan terlihat kumuh karena dipenuhi sampah kiriman dari laut, Senin (9/10).
DENPASAR, NusaBali
Sampah-sampah tersebut didominasi oleh sampah botol plastik bercampur dengan sampah kayu gelondongan dan rumput laut yang ikut tergerus air laut ke pantai.
Dari pantauan NusaBali, kendati sampah berserakan, Pantai Mertasari tetap dikunjungi wisatawan namun tidak seramai sebelumnya. Bahkan sampah memenuhi sepanjang Pantai Mertasari hingga Hotel Surya Beach. Penanganan berupa pengangkutan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar hanya pada pagi harinya kendati sampah terus datang dibawa ombak pantai.
Salah satu petugas Water Sport Wayan Ardika, 35, saat ditemui di Pantai Mertasari mengatakan, sampah tersebut berawal dari saat hujan lebat mendera kawasan tersebut pada Jumat (6/10) dinihari. Hingga pagi hari karena ditambah angin kencang, sampah-sampah mulai berdatangan dari arah laut dan terhampar ke pantai dengan volume yang cukup banyak, mengetahui hal itu, warga setempat meminta bantuan DLHK untuk membersihkan kawasan tersebut.
Namun karena sampah plastik terlalu banyak, DLHK hanya bisa membersihkan setiap paginya, itupun tidak seluruhnya bisa diangkut karena sampah terus berdatangan. "Kami tidak tau datangnya sarana yang pastinya saat angin kencang dari arah laut, air membawa sampah-sampah itu ke pantai hingga berserakan seperti ini. Jadi dengan kondisi seperti ini kami yang bekerja di pariwisata sangat terganggu dan tamu juga pastinya tidak nyaman, kita malu juga dengan pantai seperti ini," kata Ardika.
Menurutnya, sampah yang sekarang lebih banyak dari yang sebelumnya terutama pada sampah botol plastik yang ikut tergerus ke pantai sehingga membuat pemandangan terlihat jorok. Kendati sudah terus dibersihkan, sampah-sampah tersebut semakin banyak yang tidak diketahui asalnya darimana. Kata Ardika bulan sebelumnya sampah yang datang hanya sebatas rumput laut dan kayu gelondongan, berbeda dengan sekarang.
Sekretaris DLHK Kota Denpasar, I Dewa Anom Sayoga saat dikonfirmasi mengatakan, sampah tersebut memenuhi pantai sudah menjadi rutinitas setiap bulan Oktober. Namun kata dia, untuk saat ini yang lebih banyak sampah yang ada di pantai adalah sampah botol plastik yang belum diketahui sumbernya. Pihaknya mengaku setiap setengah hari berupaya membersihkan sampah tersebut secara fluktuatif dengan total 40 Meter kubik selama setengah hari yang dilakukan selama tiga hari. Sayoga pun mengakui sedikit kewalahan dengan adanya sampah tersebut jika mengerahkan petugasnya saja. "Kami sudah berupaya, pagi harinya kami angkut selama tiga hari berturut-turut namun untuk sore harinya kita lakuakan pengumpulan. Karena kita berjibaku dengan sampah kiriman jadi kita berusaha membersihkan sampah-sampah tersebut dan melakukan pemilahan. Dengan personel kita ditugaskan di sana sangat terbatas karena harus dibagi dengan tempat lainnya, jadi perlu adanya sumbangsih dari masyarakat dan industri pariwisata dari wilayah tersebut untuk ikut bergotong royong membersihkan sampah-sampah itu," kata Sayoga. * m
Komentar