nusabali

Demam Berdarah Makan Korban

  • www.nusabali.com-demam-berdarah-makan-korban

Kapasitas ruangan UPT Kesmas Tampaksiring 7 tempat tidur dan saat ini sudah terisi penuh oleh pasien demam berdarah.

GIANYAR, NusaBali
Gusti Putu Darma, 38, asal Banjar Tatiapi, Desa Pejeng Kawan, Tampaksiring, Gianyar, akhirnya meninggal akibat serangan demam berdarah, Minggu (17/01). Korban yang dimakamkan langsung pada hari itu, sempat beberapa hari dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Ngurah Jelantik,52, kakak korban menuturkan awalnya korban panas sejak Kamis (14/1). Pada hari tersebut korban sudah memeriksakan diri sekitar pukul 23.00 Wita dan pulang pukul 24.00 Wita. Keesokan hari kembali memeriksakan diri karena panas kembali naik. 

Sekitar pukul 02.30 Wita kembali memeriksakan diri dan pulang kembali. Sore hari kembali melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Ayah Bunda Gianyar, hasil pemeriksaan trombosit 38 dan akhirnya dirawat inap. Sehari mendapat perawatan di RS itu, dirujuk ke RSUD Sanjiwani Gianyar pada saat itu trombosit 8. “Sebelumnya adik saya tidak mau dirawat karena takut akhirnya bolak-balik menjalani pemeriksaan, sampai akhirnya meninggal,” ujarnya saat ditemui di rumah duka , Senin (18/1). 

Wabah penyakit demam berdarah menakutkan bagi Ngurah Jelantik. Karena saudaranya sendiri meninggal karena penyakit itu. Ia menuturkan warganya sempat melakukan fogging (pengasapan) secara swadaya karena kondisi sudah sangat meprihatinkan. Memang dari pihak pemerintah pernah melakukan fogging, namum tidak maksimal. “Saya harap pihak terkait tidak tutup mata dan telinga, dengan kondisi yang sudah parah ini,” tegasnya. 

Kata dia, cuaaca kini masih panas dan saat musim hujan akan semakin banyak lagi warga yang menjadi korban demam berdarah. Ngurah Jelantik mengetahui, di Banjar Tatiapi sebagian besar warga sudah pernah menderita demam berdarah dan mengerikan. 

Bendesa Banjar Tatiapi I Gusti Nyoman Salia, 68, mengatakan saat ini banyak warganya dirawat pada beberapa rumah sakit di Gianyar dan Puskesmas. Ia mengaharapkan agar dinas terkait segera mengambil tindakan karena demam berdarah sudah sangat mengerikan. “Istilah Bali niki sampun grubug (dalam istilah Bali, ini namanya penderitaan massal, Red),” ujarnya. Kata dia, kasus ini sudah tidak wajar dan semestinya permerintah cepat menanggapi.

dr Arif Kusmoro, Kepala UPT Kesmas Tampaksiring II mengatakan kapasitas ruangan UPT Kesmas Tampaksiring 7 tempat tidur dan saat ini sudah terisi penuh oleh pasien demam berdarah. 7 cr62

Komentar