Pengungsi Nyaman di Denpasar
Dengan bantuan fasilitas yang diberikan oleh Pemkot Denpasar ke warga Karangasem, Wabup Artha Dipa menyatakan siap dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi jika gunung akan meletus.
Wabup Karangasem Cek Kondisi Warganya
DENPASAR, NusaBali
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa pertama kalinya mengunjungi posko pengungsi yang ada di Kota Denpasar, Selasa (10/10) setelah hampir tiga pekan warganya mengungsi di posko-posko yang disediakan Pemkot Denpasar. Kunjungan ini untuk memastikan kondisi fisik dan melihat langsung keadaan pengungsi yang jumlahnya mencapai 14.742 jiwa.
Kunjungan Wabup Artha Dipa diterima langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantera, Plt Kepala BPBD Kota Denpasar serta jajaran OPD terkait sekitar pukul 13.00 Wita. Artha Dipa mengunjungi tiga lokasi pengungsian yang saat ini ditempati warga Karangasem yakni Posko Utama Kota Denpasar di Lapangan Kompyang Sujana, Posko Jalan Gurita dan Posko Jalan Danau Tempe I.
Wabup Artha Dipa juga mengunjungi dan melihat cara kerja Damamaya, Denpasar Cyber Monitor milik Pemkot Denpasar yang ikut memantau aktifitas Gunung Agung yang saat ini masih dalam status Awas.
Menurut Artha Dipa, pihaknya ingin memastikan kondisi para pengungsi yang ada di wilayah Denpasar. "Kami mengunjungi para pengungsi saat ini untuk mengetahui kondisi fisik mereka, untuk di Denpasar sendiri kami lihat sangat mendukung sekali fasilitas untuk masyarakat kita. Setelah kami tanya-tanya mereka sangat nyaman berada di sini," jelas Artha Dipa. Kata Arta Dipa, dengan bantuan fasilitas yang diberikan oleh Pemkot Denpasar ke warga Karangasem, pihaknya siap dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi jika gunung akan meletus dan terjadinya erupsi. Kini, sudah ada 202 dusun dari 28 desa di Kabupaten Karangasem yang dikosongkan karena masuk dalam KRB. “Jumlah total untuk saat ini yang sudah diungsikan sebanyak 185. 839 jiwa,” ujarnya.
Lanjutnya, untuk saat ini pengungsi yang berada di luar zona KRB sudah berangsur pulang. Ada sekitar 10 persen penduduk dari jumlah pengungsi yang pulang ke rumah mereka secara bertahap sesuai dengan imbauan yang diberikan sebelumnya. "Mereka sudah mulai berbondong-bondong kembali pulang ke desa mereka yang rumahnya dikatakan sudah masuk zona aman, jadi sekarang sudah ada 10 persen pengungsi yang kembali pulang dan beraktifitas di rumah mereka," ujarnya.
Dikatakan Artha Dipa yang juga Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Karangasem ini, pihaknya sudah menyediakan dan memanfaatkan banjar-banjar yang berada di zona aman untuk pengungsi yang ingin kembali ke Karangasem agar dekat dengan rumah mereka masing-masing. Banjar tersebut sekaligus akan menempatkan pengungsi yang berada di KRB karena memaksa pulang dari tempat pengungsian terutama pengungsi di Denpasar yang sudah pulang sekitar 249 jiwa.
Menurut Artha Dipa, karena para pengungsi kini mencakup ke seluruh Bali, tanggung jawab terhadap pengungsi otomatis berpindah ke Provinsi Bali. Pemkab Karangasem, kata dia, kini bertugas sebagai pelaksana sesuai dengan PP Nomor 22 tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana. "Sekarang untuk pengungsi semua tanggung jawabnya dibawa ke Pemprov Bali bukan lagi tanggungjawab Pemkab Karangasem, karena sesuai dengan PP 22 tahun 2008 ketika kapasitas pengungsi melebihi dari kapasitas yang ditentukan maka itu dipindahkan Pemprov Bali, untuk itu sekarang ini karena pengungsi sudah mencakup provinsi dan seluruh Bali, Pemkab Karangasem hanya menjadi pelaksana," jelasnya.
Artha Dipa berharap, Gunung Agung yang saat ini berstatus Awas bisa segera terlewati, dan keadaan kembali normal, sehingga masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti biasanya. "Kami berharap semua ini cepat berlalu, dan kalau bisa Gunung Agung tidak akan meletus, agar masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti biasanya," pungkasnya. 7 m
Komentar