KPU Karangasem Kesulitan Bentuk PPS-PPK
Tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 di 28 desa di Karangasem terancam lumpuh.
AMLAPURA, NusaBali
Sebab, aparat desa beserta warganya mengungsi, menyusul status Awas yang kini disandang Gunung Agung. Ancaman ini sudah terlihat, salah satunya KPU Karangasem kesulitan membentuk PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan).
Ketua KPU Karangasem, I Made Arnawa mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah perbekel, namun belum mendapatkan respons. Sebab, para perbekel masih mengungsi dan sibuk mengurus warganya yang mengungsi.
“Perbekel dan warganya mengungsi, bahkan kantor perbekel dan kantor camat dipindahkan Di sinilah masalahnya, kami menyadari psikologis perbekel, tetapi kami juga dituntut undang-undang mesti secepatnya membentuk PPS dan PPK. Kenyataannya di lapangan, 28 desa masuk rawan bencana,” kata Made Arnawa dihubungi di Amlapura, Selasa (10/10).
Sesuai tahapan kata Arnawa mestinya membentuk PPS dan PPK pada 12-19 Oktober. Lembaga tersebut sebagai perpanjangan tangan KPU Kabupaten. Tercatat 28 desa yang masuk rawan bencana berasal dari lima kecamatan, yakni Selat, Rendang, Bebandem, Abang, dan Kubu.
Sedangkan 28 desa yang masuk rawan bencana di KRB III, KRB II dan KRB I, yakni wilayah Kecamatan Rendang meliputi Desa Menanga, Besakih, dan Pempatan. Kecamatan Abang, yakni Desa Ababi, Pidpid, Nawekerti, dan Datah. Lalu Kecamatan Bebandem, meliputi Desa Bhuana Giri, Budakeling, Bebandem, Jungutan, Sibetan, dan Macang. Kecamatan Selat: Duda Utara, Duda Timur, Duda, Muncan, Selat, Sebudi, Amerta Bhuana dan Peringsari. Terakhir Kecamatan Kubu, terdiri atas Desa Ban, Dukuh, Tulamben, Kubu, Baturinggit, Sukadana, dan Tianyar.
“Mau sosialisasi di tempat pengungsi bisa dianggap mengganggu psikologis sosial pengungsi. Sementara kami belum dapat solusi,” kata Arnawa. Pihaknya berencana berkonsultasi ke KPU Provinsi Bali untuk mencari solusinya, agar Pilgub Bali 2018, tidak lumpuh di 28 desa tersebut.
Di bagian lain Ketua Forum Perbekel Karangasem, I Gede Partadana mengakui, kesulitan melakukan sosialisasi Pilgub Bali 2018 di hadapan 28 perbekel yang tengah mengalami goncangan psikologis sosial. “Sebaiknya untuk sementara waktu garap dulu desa aman, lebih lanjut kita pikirkan 28 desa rawan bencana,” pinta Partadana yang juga Perbekel Bebandem, Kecamatan Bebandem. 7 k16
1
Komentar