Pengungsi di GOR Swecapura Mulai Diberdayakan
Ribuan pengungsi asal Karangasem di Pokso Induk GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, mulai diberdayakan.
SEMARAPURA, NusaBali
Mereka dikelompokkan dengan hitungan per tenda. Sedikitnya kini ada 14 kelompok. Pembentukan kelompok ini dimulai pada Rabu (11/10) pagi. Mereka akan mulai diberdayakan Kamis (12/10) ini.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, masing-msding koordinator dapat mewakili kelompoknya untuk menyampaikan segala bentuk informasi maupun kegiatan lainnya. Kemudian mengajak segenap warga pengungsi untuk ikut bersama menjaga lingkungan sekitar baik dari sisi kebersihan, maupun keamanan. “Para koordinator diharapkan dapat mengkoordinir masing-masing anggotanya untuk ikut berpartispasi dalam memasak di dapur umum,” ujar Widiada.
Kata dia, dalam sekali masak untuk dapur umum membutuhkan 40 orang, baik juru masak maupun pembungkus makanan. Dengan memberdayakan para pengungsi untuk memasak, maka akan dapat diklasifikasikan jenis masakan sesuai kebutuhan. Mana yang cocok untuk lansia, anak-anak dan dewasa. Penunjukan koordinator itu untuk memberdayakan pengungsi dan meringankan beban psikologis dengan cara memberikan kesibukan sehari-hari. Jika para kelompok ini belum jelas dengan kegiatan masing-masing, agar segera di koordinasikan ke posko induk.
Widiada juga minta para pengungsi untuk tidak membuang sampah sembarangan, dilarang menimbun barang-barang atau sampah lainnya agar tidak menjadi sumber penyakit. Pengungsi agar memanfaatkan tempat sampah yang sudah disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung.
Pengungsi di Kabupaten Klungkung, sesuai data Senin malam sekitar pukul 20.00 Wita, 18.737 jiwa yakni 17.410 jiwa di zona kawasan rawan bencana (KRB) dan 1.327 jiwa non KRB. Mereka mengungsi di Kecamatan Klungkung 12.121 jiwa, zona KRB 11.564 jiwa dan non KRB 557 jiwa. Pengungsi di Kecamatan Dawan 1.832 jiwa, zona KRB 1.267 jiwa dan non KRB 565 jiwa. Pengungsi di Kecamatan Banjarangkan 3.132 Jiwa, zona KRB 2.775 jiwa dan non KRB 357 jiwa. Pengungsi siswa TK/PAUD 327 jiwa, SD 1.837 jiwa, SMP 733 jiwa dan SMA 785 Total keseluruhan sampai saat ini sebanyak 3.682 jiwa.
Sebelumnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau agar para pengungsi diberdayakan. Karena suasana sudah mulai tenang atau tidak dalam kondisi panik. “Para pengungsi juga harus diberdayakan misalnya memasak, saya minta tidak perlu dimasakin terus-menerus. Sudah waktunya mereka harus memasak sendiri,” ujar Gubernur Pastika.7wa
1
Komentar