Dulu Sehari Bisa 49 Donatur, Kini Paling Banyak 5 Orang
Memasuki dua pekan, pengungsi dari Karangasem di Kabupaten Tabanan tampaknya mulai beradaptasi dengan lingkungan.
Penyumbang Logistik untuk Pengungsi di Tabanan Mulai Landai
TABANAN, NusaBali
Seiring hal tersebut para donatur juga sudah mulai landai di posko utama Dinas Sosial Tabanan. Perbedaannya ketika di awal pengungsi berdatangan ke Tabanan, satu hari sampai ada 49 donatur, sementara saat ini 1 hari paling banyak ada 5 orang donatur.
Kasi Perlindungan Sosial Dinas Sosial Tabanan I Gusti Ketut Mandira, mengatakan, menurunnya jumlah penyumbang ke posko utama tidak berpengaruh pada persediaan logistik. Ini dikarenakan penyumbang biasanya langsung menyumbang ke posko induk yang ada di setiap kecamatan. “Memang donatur yang menyumbang sudah mulai landai, tetapi tidak membuat kekurangan logistik,” ungkapnya, Rabu (11/10).
Dikatakan Mandira, logistik di posko utama masih mencukupi untuk jangka waktu sebulan. Sebab di masing-masing posko induk yang ada di setiap kecamatan, logistik juga sudah mencukupi.
“Hal yang membuat donatur mulai landai menyumbang karena informasi mengenai stok dan keperluan logistik sudah diketahui, sehingga tidak terlalu sering ke posko,” imbuhnya.
Lanjutnya, para donatur yang ke posko induk untuk menyumbang datang dari berbagai institusi. Mulai OPD Pemkab Tabanan, organisasi, pemuda, sekolahan, dan elemen masyarakat baik perorangan maupun kelompok. Sumbangan paling dominan yang dibawa donatur adalah sembako seperti beras, mie instan, sayuran, tempe, tahu, telur, dan minyak goreng.
Bahkan ada juga yang menyumbang berupa uang yang saat ini tercatat di pokso utama sekitar Rp 5 juta. “Khusus untuk mendistribusikan uang, keperluan apa saja yang kurang, uang donasi itu yang digunakan untuk membeli. Jadi para pengungsi sudah menerima barang bukan berupa uang,” jelas Mandira.
Untuk saat ini di posko utama tercatat 158 penyumbang mulai dari 23 September hingga 10 Oktober 2017. Sementara terkait dengan pendistribusian logistik ada 93 Tagana (Taruna Siaga Bencana) yang selalu stand by di posko utama dan posko induk. Masing-masing kecamatan sekitar 15 orang yang stand by untuk menjadi relawan bersama masyarakat sekitar. “Staf kami dibantu oleh Tagana. Kami sangat bersyukur ada Tagana, kalau tidak pasti kami kewalahan,” ujar Mandira.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengakui memang penyumbang ke posko utama mulai landai. Biasanya setiap hari selama 24 jam penyumbang terus berdatangan. “Meskipun penyumbang mulai landai tidak kekurangan logistik karena stok masih mencukupi,” tandas Gunawan. 7 d
1
Komentar