Lovepink Sosialisasi Peduli Kanker Payudara
Momok kanker payudara yang sebelumnya menyerang perempuan paruh baya, kini memiliki pergerakan menyerang usia lebih muda.
Kanker Payudara Bergerak ke Usia 30-34 Tahun
MANGUPURA, NusaBali
Dari survei yang diinisiasi komunitas Lovepink di Jakarta belum lama ini, terungkap pergerakan pasien kanker payudara di usia 30-34 tahun.
“Dan banyak pasien kanker payudara sering terlambat dalam mendapatkan penanganan karena pasien datang untuk memeriksakan payudaranya setelah stadium lanjut,” kata Shanti Persada, salah satu pendiri Lovepink.
Berdasarkan potret dan fakta mengenai survei yang telah dilakukannya, Shanti mengaku tergerak mengajak masyarakat untuk menyebarkan kesadaran mengenai kanker payudara, mensosialisasikan deteksi dini kanker payudara.
Puncak kegiatan kampanye itu dilakukan di Nusa Dua, pada 7-8 Oktober 2017.
“Kami menggandeng mitra peduli kanker lainnya yaitu Bali Pink Ribbon, Reach to Recovery Surabaya dan Rumah Sakit Onkologi Surabaya menggelar Indonesia Goes Pink (IGP) sebagai puncak kegiatan kampanye kepedulian kanker payudara yang diperingati setiap Oktober,” ujarnya.
Ditambahkan, IGP merupakan kegiatan peduli kanker payudara yang terbuka untuk para warriors, survivors, kerabat dan keluarga. Rangkaian aktivitas IGP terdiri dari gathering bersama para survivor, workshop (make up class, self healing, belajar memakai kain) talkshow, Thousand Voices of Survivors Dinner serta pada hari Minggu-nya digelar Pink Run, Fun Walk dan pemeriksaan USG. “Beragam kegiatan ini dapat memacu semangat para penyintas untuk tetap berkreativitas dan selalu berpikir positif,” kata Shanti. Sebagai bentuk kepedulian, IGP juga akan memberikan donasi dari sebagian hasil kegiatannya untuk masyarakat Bali yang menjadi korban di sekitar wilayah Gunung Agung.
Sementara Samantha Barbara, Wakil Ketua IGP mengungkapkan, ”IGP merupakan sebuah momen kebersamaan yang akan menghadirkan sekitar seribu penyintas dari seluruh Indonesia untuk mensyukuri kehidupan yang sudah diberikan hingga saat ini. Diharapkan ungkapan syukur dan aspirasi para penyintas mengenai perjuangannya melawan kanker payudara dapat didengar dan disuarakan ke seluruh Indonesia. “Sebagai salah satu penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu pada wanita, kami mengharapkan kampanye kesadaran akan kanker payudara tetap dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat mengurangi prevalensi angka kanker payudara di Indonesia,” ungkapnya.7
1
Komentar