Wakapolda Obok-obok Terminal Ubung, 8 Calo Terjaring
Petugas gabungan dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Denpasar Barat mengelar razia mendadak di Terminal Ubung, Denpasar Utara, Sabtu (14/10) sekitar pukul 09.00 Wita.
Polisi Bakal Disiagakan di Terminal Ubung
DENPASAR, NusaBali
Razia yang dipimpin Wakapolda Bali Brigjen Pol I Gede Alit Widana ini untuk menekan praktik calo di terminal terbesar di Bali ini. Hasilnya, delapan (8) orang berhasil digulung dan dikeler ke Mapolresta Denpasar untuk ditindakkanjuti.
“Keamanan dan kenyamanan para penumpang yang sering menggunakan jasa bus untuk transportasi lintas kota dan pulau di wilayah Denpasar ini terusik akibat ulah para preman. Mulai dari memaksa membeli tiket, menaikkan harga tiket tidak sesuai pasaran, memalak, mengancam hingga tarik menarik penumpang kerap dilakukan oleh para preman dan calo tiket yang ada di seputaran Terminal Ubung ini. Banyak pengaduan masuk kepada kami,” ujar Wakapolda Brigjen Pol I Gede Alit Widana didampingi Kapolresta Kombes Hadi Purnomo bersama Kasat Reskrim Kompol Aris Purwanto.
Diakuinya, razia menindaklanjuti adanya aduan masyarakat ini, personel Polda Bali dan Polresta Denpasar langsung bertindak dan merazia para preman dan calo tiket alias awu-awu yang sering berulah dan mangkal di Terminal Ubung, Denpasar. Menurut dia, kegiatan ini digelar sebagai bentuk nyata komitmen Polda Bali dalam memberantas premanisme yang ada wilayah Bali. Razia yang melibatkan 40 personel gabungan terdiri dari Satuan Brimob, Sabhara, Lalu Lintas, Reskrim, Intel, dan Propam ini dimulai pukul 09.00 hingga 11.00 Wita dan berhasil mengamankan delapan orang calo. “Kedelapan orang yang diamankan ini karena tertangkap tangan melakukan aktivitas sebagai calo. Sehingga, kami angkut untuk ditindaklanjuti,” mbuhnya.
Delapan orang yang ditangkap masing-masing berinisial HF, 52, KW, 25, DPS, 34, GP, 49, MB, 51, RB, 35, DI, 29, dan DAR, 31. Mereka semua diamankan ke Polresta Denpasar untuk didata dan dimintai keterangan lebih lanjut. Untuk mengantisipasi munculnya calo ini, pihaknya akan menyiagakan polisi di Terminal Ubung, agar para penumpang merasa aman dan nyaman. Polisi juga akan terus memantau pergerakan para calo tiket, sehingga tidak ada lagi yang memaksa penumpang untuk membeli tiket, dan menaikkan harga tiket tidak sesuai harga pasaran.
“Ini adalah cara kami untuk menjaga situasi di dalam maupun di luar kawasan terminal agar tetap aman, sehingga tidak ada lagi oknum-oknum tertentu yang melakukan pungli,” tandas jenderal lulusan Akpol tahun 1987 ini.
Wakapolda mengaku akan memberi atensi penuh di Terminal Ubung, dengan meningkatkan kegiatan patroli dari Brimob dan menggelar sosialisasi Shabara. Jenderal bintang satu ini kembali menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi para preman untuk hidup di Bali. “Seluruh elemen masyarakat harus ikut menjaga keamanan Bali. Jika masih ada preman yang berulah, maka akan berhadapan dengan Tim Shabara Polda Bali,” tuturnya. *dar
1
Komentar