Dermaga II Miring, Tetap Dioperasikan
Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem dalam posisi miring.
AMLAPURA, NusaBali
Tiang bagian barat miring ke dalam mengancam keselamatan kendaraan keluar masuk memuat barang cukup berat. Meski tiang miring, Dermaga II tetap dioperasikan.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Lembar, Yanus Lentanga didampingi Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai I Wayan Rosta mengaku belum ada rencana perbaikan, alasannya masih melakukan survei. “Di Dermaga II ada 10 tiang, kemungkinan ada tiang yang patah. Makanya akan dicek dulu,” kata Yanus Lentanga usai kunjungan lapangan di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Senin (16/10).
Yanus Lentanga menduga Dermaga II miring akibat pernah ditabrak kapal atau karena keropos dimakan usia. Sebab, jangka waktu dermaga dioperasikan 20-30 tahun. Sedangkan Dermaga II selama ini jarang mengalami kerusakan hingga menyebabkan tiang pancang jembatan miring. Beda dengan Dermaga I, saat diperbaiki justru tiang pancang bagian barat miring sehingga diperbaiki pada tahun 2016. “Nantilah usai melakukan penyelidikan barulah diketahui tingkat kerusakannya. Selanjutnya membuat kajian dan dilaporkan ke pusat untuk langkah perbaikannya,’ tambahnya.
Disebutkan, kapasitas Dermaga II Pelabuhan Padangbai untuk kendaraan yang muat 30 ton, kali ini tonase kendaraan yang melakukan bongkaran di Dermaga II diturunkan jadi 25 ton. Pantauan NusaBali di Pelabuhan Padangbai, terlihat secara visual Dermaga II tiang bagian barat miring ke dalam. Meski demikian tetap dioperasikan, hanya saja kapal-kapal yang melakukan bongkaran yang memuat kendaraan dengan tonase 25 ton ke bawah.
Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, I Wayan Rosta mengaku telah buat lapran sejak tiang Dermaga II. “Makanya baru dicek kondisi Dermaga II Pelabuhan Padangbai, miringnya sejak Senin (2/10),” jelas Rosta. Ditambahkan, Dermaga II rusak di bagian jembatan mobile bridge diperbaiki Mei-Juni 2017. Dermaga II tersebut didirikan tahun 2006 dioperasikan tahun 2010 dengan kapasitas tonase 2000 GT. Aktivitas bongkar muat selama ini lebih padat dibandingkan Dermaga I yang didirikan tahun 1994, dioperasikan tahun 1997 dengan kapasitas tonase 1.000 GT.
Aktivitas di Pelabuhan Padangbai sendiri berjalan normal, tercatat 3 kapal masuk dok, yang dioperasikan 29 kapal, sedangkan air laut kondisinya surut. Tiga kapal masuk dok yakni KMP Salindo Mutiara I, KMP Nusa Sakti, dan KMP Laskar Pelangi. Kepala Penjagaan Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai I Nyoman Parwata mengungkapkan hal itu di ruang kerjanya, Kantor KSOP Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Senin (16/10). “Jadinya yang dioperasikan hanya 29 kapal, penumpang relatif sepi. Sewaktu-waktu saja penumpang ramai,” jelas Parwata. *K16
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Lembar, Yanus Lentanga didampingi Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai I Wayan Rosta mengaku belum ada rencana perbaikan, alasannya masih melakukan survei. “Di Dermaga II ada 10 tiang, kemungkinan ada tiang yang patah. Makanya akan dicek dulu,” kata Yanus Lentanga usai kunjungan lapangan di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Senin (16/10).
Yanus Lentanga menduga Dermaga II miring akibat pernah ditabrak kapal atau karena keropos dimakan usia. Sebab, jangka waktu dermaga dioperasikan 20-30 tahun. Sedangkan Dermaga II selama ini jarang mengalami kerusakan hingga menyebabkan tiang pancang jembatan miring. Beda dengan Dermaga I, saat diperbaiki justru tiang pancang bagian barat miring sehingga diperbaiki pada tahun 2016. “Nantilah usai melakukan penyelidikan barulah diketahui tingkat kerusakannya. Selanjutnya membuat kajian dan dilaporkan ke pusat untuk langkah perbaikannya,’ tambahnya.
Disebutkan, kapasitas Dermaga II Pelabuhan Padangbai untuk kendaraan yang muat 30 ton, kali ini tonase kendaraan yang melakukan bongkaran di Dermaga II diturunkan jadi 25 ton. Pantauan NusaBali di Pelabuhan Padangbai, terlihat secara visual Dermaga II tiang bagian barat miring ke dalam. Meski demikian tetap dioperasikan, hanya saja kapal-kapal yang melakukan bongkaran yang memuat kendaraan dengan tonase 25 ton ke bawah.
Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, I Wayan Rosta mengaku telah buat lapran sejak tiang Dermaga II. “Makanya baru dicek kondisi Dermaga II Pelabuhan Padangbai, miringnya sejak Senin (2/10),” jelas Rosta. Ditambahkan, Dermaga II rusak di bagian jembatan mobile bridge diperbaiki Mei-Juni 2017. Dermaga II tersebut didirikan tahun 2006 dioperasikan tahun 2010 dengan kapasitas tonase 2000 GT. Aktivitas bongkar muat selama ini lebih padat dibandingkan Dermaga I yang didirikan tahun 1994, dioperasikan tahun 1997 dengan kapasitas tonase 1.000 GT.
Aktivitas di Pelabuhan Padangbai sendiri berjalan normal, tercatat 3 kapal masuk dok, yang dioperasikan 29 kapal, sedangkan air laut kondisinya surut. Tiga kapal masuk dok yakni KMP Salindo Mutiara I, KMP Nusa Sakti, dan KMP Laskar Pelangi. Kepala Penjagaan Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai I Nyoman Parwata mengungkapkan hal itu di ruang kerjanya, Kantor KSOP Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Senin (16/10). “Jadinya yang dioperasikan hanya 29 kapal, penumpang relatif sepi. Sewaktu-waktu saja penumpang ramai,” jelas Parwata. *K16
1
Komentar