Pelanggan PDAM di Mengwi Mengeluh
Pasokan air untuk pelanggan di wilayah Kecamatan Mengwi kerap kecrat-kecrit, terutama pagi dan sore hari. Kualitas air kadang keruh, kadang bercampur pasir.
MANGUPURA, NusaBali
Persoalan air bersih di Kabupaten Badung belum sepenuhnya tuntas, kendati berbagai program telah dilaksanakan. Kini tak hanya pelanggan di kawasan Kuta Selatan yang mengeluhkan buruknya pelayanan PDAM Tirta Mangutama. Para pelanggan di sebagian Kecamatan Mengwi juga mulai mengeluhkan hal serupa. Pasalnya, suplai air dari perusahaan milik pemerintah itu ‘kecrat-kecrit’.
Setiap harinya pelanggan di sebagian wilayah Kecamatan Mengwi, tak mendapatkan pasokan air secara maksimal. Kadang air mati beberapa saat, kemudian mengalir lagi. Yang paling parah dirasakan sebagian pelanggan di wilayah Kelurahan Sading, Lukluk, Kapal, pada Minggu (17/1) lalu, karena air mati hingga pukul 10.00 Wita. Sempat mengalir lagi hingga sore hari. Tapi menurut sejumlah pelanggan, tanpa penyebab pasti aliran airnya terhenti lagi sekitar pukul 16.30 Wita, dan baru mengalir lagi sekitar pukul 19.30 Wita.
Menurut salah seorang yang namanya minta dirahasiakan, hampir setiap dua jam baik pagi dan sore hari, air PDAM mati khusus sebagian wilayah Sading, Lukluk, Kapal. Dan kondisi serupa juga dirasakan pelanggan di wilayah Darmasaba, Abiansemal.
“Pagi dan sore itu sering mati airnya. Kadang-kadang ada tapi mengalirnya kecil. Pagi itu antara pukul 06.00-08.00 Wita, sedangkan sore sampai menjelang petang biasanya lagi air ngalir kecil atau tidak ada sama sekali,” kata seorang pelanggan pada wartawan, Selasa (19/1).
Yang membuat jengkel, imbuh sumber tersebut, kadang dengan air yang keluar kecrat-kecrit, kualitas airnya juga buruk. Sebab, airnya berwarna keruh. “Kadang juga air yang keluar bercampur pasir,” ucapnya.
Kepada pihak PDAM Tirta Mangutama, dia berharap agar pelayanan air bersih lebih ditingkatkan lagi.
Direktur Utama PDAM Tirta Mangutama I Made Subargayasa tak banyak memberikan komentar ketika dikonfirmasi masalah ‘kecrat-keceritnya’ air yang mengalir di sebagian wilayah Kecamatan Mengwi.
“Terima kasih atas informasinya, nanti petugas kami akan melakukan pengecekan,” katanya. Namun Subargayasa memastikan untuk sumber air baku yang ada sekarang lebih dari cukup. Pihaknya menegaskan seretnya aliran air kemungkinan pada jam-jam tertentu saja, seperti pada puncak beban tertinggi.
Berdasarkan data pelanggan Desember 2015, jumlah pelanggan Badung Kota areal 15 meliputi Sading, Kapal, Lukluk, Darmasaba, Sempidi sebanyak 7.181 sambungan rumah (SR). Ditambah dengan pelanggan Badung Kota areal 16 meliputi Dalung, Kerobokan, Canggu, sebanyak 16.611 SR, sehingga menjadi 23.792 SR.
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan sebanyak itu, pihak PDAM Tirta Mengutama setidaknya memiliki 13 titik sumber air baku. Sumber air baku berupa sumur dalam ini berada di wilayah Lukluk, Darmasaba, Sading, Kapal, Penarungan, Anggungan dan Tegal Saat. Total kapasitas terpasang sumber air baku tersebut adalah 251 liter per detik, dengan rencana kapasitas terpakai sebesar 162,48 liter per detik, sedangkan kapasitas terpakai mencapai 188,51 liter per detik. Itu mestinya kebutuhan air baku lebih dari cukup yaitu sebanyak 62,49 liter per detik. 7 asa
Komentar