KPK Gunakan Tema Puputan karena Sejalan dengan Misi Antikorupsi
Di Buleleng, Bupati Agus Suradnyana didaulat membaca maklumat berisi 3 poin antikorupsi di hadapan seluruh pejabat yang hadir.
Komunitas Bersepeda Bali Keliling 9 Kabupaten/Kota Sebar Pesan Antikorupsi
DENPASAR, NusaBali
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Bali Anticorruption Messengers 2017 dengan menggandeng Sekretariat Bersama Komunitas Sepeda (Samas) Bali yang diikuti 45 pesepeda. Mereka menyampaikan pesan antikorupsi dalam tabung menuju 9 kabupaten/kota, yakni Negara (Kabupaten Jembrana), Singaraja (Kabupaten Buleleng), Karangasem, Tabanan, Gianyar, Bangli, Klungkung, Denpasar, dan Badung. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember 2017.
Pusat perjuangan heroik masyarakat Bali, yaitu Lapangan Puputan Badung menjadi titik mulai. Acara pada Sabtu (21/10) dimulai pukul 06.00 Wita. “Lapangan Puputan Bandung dipilih karena kesesuaian tema kegiatan dengan sisi historis lapangan,” kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Sabtu kemarin.
Komisi antirasuah ini mengambil tema Puputan sebagai simbol semangat perjuangan di Bali yang sejalan dengan misi antikorupsi. Tema besar ini, menurut Febri, kemudian diturunkan menjadi 4 nilai dasar, yaitu jengah, keberanian, dedikasi, dan integritas, yang memiliki arti masing-masing.
Dimulai dari jengah, yang berarti sikap malu sehingga tertantang melakukan perbaikan dan semangat pantang menyerah. Lalu yang kedua, keberanian, yaitu kemampuan menjadi teladan dan menunjukkan keberanian secara transparan dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Dedikasi, aksi dalam jangka panjang yang dimulai dari diri sendiri dan kesediaan untuk membangun jaringan secara konsisten. Integritas, kapasitas moral, dan intelektual untuk menyadari dan memahami arti korupsi dan bahayanya bagi kehidupan berbangsa,” papar Febri seperti dilansir detikcom.
“Korupsi tidak hanya dapat diberantas dengan kegiatan-kegiatan penindakan, tetapi nilai-nilai dapat terinternalisasi lebih mudah melalui seni. Dengan kegiatan ini, KPK berharap bisa meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan aksi masyarakat luas dalam memberantas korupsi,” ucap Febri.
Sementara di Kota Denpasar, Samas bersama pelajar dilepas Wakil Walikota IGN Jaya Negara bersama Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Sujanarko di depan Kantor Walikota Denpasar, Jalan Gajahmada 1 Denpasar.
Para pesepeda menempuh rute Jalan Surapati, Jalan Kapten Agung, Jalan Kapten Regug, Jalan Beliton, Jalan Sumatra, Jalan Hasanudin, JalanThamrin, Jalan Cokroaminoto, dan berakhir di Lapangan Lumintang Denpasar Utara.
“Kami merasa terhormat melaksanakan kegiatan antikorupsi ini di Kota Denpasar dan Bali pada umumnya untuk bersama-sama pemerintah, masyarakat, dan komunitas antikorupsi mensosialiasikan ‘berani jujur hebat’,” ujarnya.
Wakil Walikota Jaya Negara didampingi Kepala Inspektorat Denpasar IB Sidharta mengatakan pihaknya terus melakukan pencegahan kepada seluruh jajaran Pemkot Denpasar hingga melakukan sosialisasi pentingnya pencegahan korupsi. “Dengan adanya peringatan hari antikorupsi di Denpasar ini, kami akan berusaha terus melakukan pencegahan koruptor di jajaran pemerintahan kami. Jadi korupsi itu harus dihindari oleh jajaran OPD di Pemkot Denpasar,” kata Jaya Negara.Sementara di Kabupaten Buleleng, lima anggota komunitas bersepeda SAMAS Bali berkampanye dengan naik sepeda dari Denpasar menuju Buleleng.
Rombongan komunitas bersepeda bersama Koordinator Program Kedeputian Pencegahan, Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Benedictus Siumlala, diterima Bupati Agus Suradnyana bersama sejumlah pejabat lingkup Pemkab Buleleng di lobi Athiti Wisma, Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja, Sabtu sekitar pukul 13.00 Wita.
Dalam kampanye itu, Bupati Agus Suradnyana diminta membaca maklumat berisi 3 poin antikorupsi di hadapan seluruh pejabat yang hadir. Pertama, meminta seluruh pihak dan khususnya para pemimpin bangsa menghentikan seluruh perilaku koruptif yang merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Kedua, mendukung sepenuhnya upaya-upaya pencegahan dan penindakan kasus-kasus korupsi di semua tingkatan. Dan ketiga, mendorong masyarakat untuk berani mengawasi dan melaporkan tindakan dan perilaku koruptif yang ada di lingkungan.
Menurut Bupati Agus Suradnyana, KPK harus dijaga dan didukung bersama agar upaya-upaya untuk menangani korupsi bisa berjalan dengan baik. “Saya sangat mendukung penguatan fungsi KPK dan gerakan Save KPK. Hal ini dibutuhkan untuk penanganan korupsi yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara Koordinator Program Kedeputian Pencegahan, Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Benedictus Siumlala menjelaskan Bali Anticorruption Messenger 2017 ini merupakan sebuah kampanye pencegahan korupsi. Kampanye pencegahan korupsi menurutnya memang spektrumnya sangat luas dan bisa bekerja sama dengan siapa saja. Untuk kegiatan kali ini, KPK bekerja sama dengan Komunitas Bersepeda SAMAS. “Tujuannya bersifat jangka panjang yaitu membangun awareness (kesadaran) antikorupsi di masyarakat, salah satunya melalui bersepeda,” ujarnya.
Ditambahkannya, tindak pidana korupsi pasti ada di mana saja baik itu skala kecil maupun besar. Dengan diadakannya kegiatan ini di Bali, menurutnya bukan berarti Bali menjadi fokus atau pusat perhatian KPK. Soal perhatian, di semua daerah perhatian KPK sama. “Untuk pencegahan, kita juga harus rata hadir di mana-mana bukan karena Bali disorot khusus, tidak. Memang kebetulan kegiatan untuk menyambut Hari Antikorupsi Internasional akan dipusatkan di Bali,” tutur Benedictus Siumlala. *m, k19
1
Komentar