nusabali

Jalur Gianyar-Badung Krodit di Sejumlah Titik

  • www.nusabali.com-jalur-gianyar-badung-krodit-di-sejumlah-titik

Perbaikan jalan dan saluran air di ruas Jalan Raya Semana-Mambal tepatnya di Banjar/Desa Semana, Kecamatan Abiansemal, Badung, Minggu (23/10), menyebabkan arus lalulintas jalur Gianyar-Badung lumpuh.

Ada Perbaikan Saluran Air di Desa Semana, Kecamatan Abiansemal


GIANYAR, NusaBali
Kemacetan total terjadi di sejumlah ruas jalan. Untuk arus lalulintas dari arah Payangan (utara) menuju Badung, kemacetan diawali di pertigaan Desa Sayan (Kecamatan Ubud, Gianyar)-Desa Semana (Kecamatan Abiansemal). Kendaraan yang biasanya melintas ke arah barat di pertigaan tersebut, kemarin ditutup. Pengendara yang hendak meuju arah barat (Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal) dari Desa Sayan, diarahkan lulus ke selatan via Banjar Tunon, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.

Sayangnya, jalur alternatif di Banjar Tunon ini juga sedang dalam perbaikan jalan, sehingga menghambat laju kendaraan. Banyak kendaraan yang terpaksa balik arah menuju kawasan Tempongkang (Kecamatan Ubud). Kemacetan semakin parah menuju arah Pasar Mambal via Jalan Raya Samu Singapadu (Kecamatan Sukawati, Gianyar) - Desa Kengetan (Kecamatan Abiansemal). Demikian pula sebaliknya, kendaraan dari arah barat (Mambal) juga harus merayap.

Pantauan NusaBali sekitar pukul 13.30 Wita, tak sedikit pengendara roda empat maupun roda dua berputar arah. Walhasil, kemacetan semakin krodit di Jalur Singapadu-Mambal. Bahkan, kendaraan roda empat dari arah timur (Perempatan Samu-Singapadu) menuju Pertigaan Kangetan yang berjarak hanya sekitar 4 kilometer ke arah barat, hartus ditempuh selama hampir 1,5 jam.

Tak pelak, terdengar suara klakson mobil sambil bersahutan, dibunyikan oleh pengendara yang kesal. "Saya sudah 2 jam terjebak macet. Saya berangkat dari Ubud mau ke Mambal," ujar Made Sukra, seorang pengendara pikc up yang hendak mengirim puluhan ekor babi.

Dua pecalang yang berjaga di pertigaan Sayan-Semana, I Made Miasa dan Wayan Rata, mengaku mereka sudah berjaga di sana sejak pagi pukul 08.00 Wita. Berbekal tanda peringatan bahwa ada perbaikan gorong-gorong, sebuah bendera dan peluit, keduanya kewalahan melarang kendaraan yang memaksa masuk. Pengendara yang telanjur masuk pun akhirnya putar balik, ketika secara langsung melihat alat berat sedang mengeruk gorong-gorong di bawah aspal jalan.

"Sampai capek saya jelaskan bahwa nggak bisa lewat, mereka tetap memaksa, katanya dekat. Ya, sudah kasi lewat. Tapi, ujung-ujungnya balik lagi," ungkap Made Miasa.

Krodit lalulintas jalur Gianyar-Badung, Minggu kemarin, terjadi karena perbaikan drainase di Desa Semana, Kecamatan Abiansemal. Seorang warga setempat, I Wayan Ladra, mengatakan kondisi jalan yang sedang diperbaiki itu memang sering jebol. "Sudah dari dulu sering jebol. Diperbaiki, jebol lagi. Maklum, jalan ini selalu dilewati Truk pasir," cerita Wayan Ladra.

Menurut Ladra, perbaikan drainase ini masih serangkaian dengan proyek peningkatan jalan, drainase, dan trotoar jalan batas Gianyar di bawah Dinas PUPR Kabupaten Badung. Proyek dengan nomor kontrak 622.4/765/BM/2017 ini menelan biaya dari APBD Badung senilai Rp 6,4 miliar. Mulai kontrak sejak 29 Mei 2017, dengan waktu pengerjaan 180 hari kalender, dan waktu pemeliharaan 730 hari kalender di bawah pengawasan konsultan CV Mahottama Desain.

Ladra mengatrakan, memang tidak ada jalur alternatif menuju Desa Mambal via Desa Semana. "Hanya ini jalannya. Maka, harus putar balik lewat Samu-Singapadu untuk menuju Mambal melalui jalur Kangetan," jelas Ladra.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Badung, Sang Nyoman Oka Permana, mengakui ruas jalan di Desa Semana, Kecamatan Abiansemal ditutup sementara, lantaran tengah pengerjaan peningkatan jalan sepanjang 1 km. “Memang jalan kami tutup sehari ini (kemarin), karena ada peningkatan jalan. Setelah selesai pemasangan plat duiker dengan panjang 2,5 meter untuk saluran airnya, akses jalan kami buka lagi,” papar Oka Permana saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.

Selain peningkatan jalan, kata Oka Permana, proyek senilai Rp 6,4 miliar ini juga lengkap dengan pembangunan trotoar. “Jadi, anggaran sebesar Rp 6,4 miliar itu sudah inklud peningkatan jalan sekaligus trotoarnya,” kata Oka Permana. Terkait penutupan jalan seharian kemarin, menurut Oka Permana, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pecalang untuk membantu kelancaran lalulintas. *nvi,asa

Komentar