Dermaga Goyang, Kapal Gagal Sandar
Baru nyandar 30 menit, petugas buru-buru berlarian menyelamatkan diri khawatir dermaga jebol.
AMLAPURA, NusaBali
Kapal Gajah Laut milik Bakorkamla Pusat gagal sandar di Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo, Banjar Tanah Ampo, Desa Ulajan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (22/10). Kapal tersebut gagal bersandar akibat ombak besar, angin kencang, dan dermaga kondisinya goyang. Dalam ujicoba evakuasi pengungsi lewat laut, Kapal Gajah Laut sempat sandar 30 menit namun keburu ditarik ke dalam karena kondisi dermaga goyang. Dikhawatirkan kapal itu roboh membahayakan kru.
Kepala SPKKL (Stasiun Pengawasan Keamanan Kawasan Laut) Karangasem, Prabu Erlangga mengungkapkan, ujicoba Kapal Gajah Laut sandar di Dermaga Tanah Ampo sekaligus rencana kedatangan Deputi Operasional Bakorkamla Pusat Laksma TNI Semi Djoni Putra, Senin (23/10) hari ini. Saat uji coba, Kapal Gajah Laut dinakhodai Mayor Laut Beny Hermawan. Kapal itu memiliki panjang 48,04 meter, lebar 7,8 meter, kapasitas 32 penumpang dengan ABK (anak buah kapal) 25 orang.
Kapal tersebut mulanya berangkat dari Pelabuhan Lembar, Lombok, NTB pukul 06.00 Wita, tiba di Teluk Labuhan Amuk, Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis pukul 10.00 Wita. Selanjutnya kapal bergerak ke arah timur menuju Dermaga Kapal Pesiar Banjar Tanah Ampo pukul 11.25 Wita langsung menyandar selama 30 menit. Belum sepenuhnya tali jangkar terpasang, Nakhoda Mayor Laut Beny Hermawan buru-buru menarik kapalnya ke dalam. Berdasarkan perhitungannya sangat mengkhawatirkan nyandar di dermaga itu yang kondisinya goyang di samping ombak dan angin cukup keras dari arah selatan. Petugas buru-buru berlarian menyelamatkan diri khawatir dermaga jebol.
Selanjutnya, Kapal Gajah Laut digiring ke dalam dan kembali melakukan perjalanan ke Pelabuhan Lembar. Dari hasil ujicoba itu, disimpulkan buat sementara belum memungkinkan Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo digunakan mengevakuasi pengungsi melalui jalur laut. Dermaga yang dibangun mulai tahun 2006 hingga tahun 2008 setelah itu kelanjutan pembangunannya mangkrak. Rencana awal dermaga diperpanjang jadi 308 meter, agar kapal pesiar panjang 300 meter bisa nyandar, sebelumnya baru terbangun panjang 154 meter. Kenyataannya saat ujicoba, dermaga dengan panjang 154 meter, belum layak pakai.
Prabu Erlangga mengakui, Kapal Gajah Laut gagal nyandar. Prabu Erlanga enggan menanggapi ujicoba evakuasi pengungsi melalui jalur laut kurang behasil. Hanya mengalihkan pembicaraan rencana kedatangan deputi operasional Bakorkamla Pusat Laksamana TNI Semi Djoni Putra, Senin (23/10) melalui Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo, kunjungan itu diundur, Selasa (24/10). “Nanti kapal nyandar Pelabuhan Benoa, Deputi Operasional turun di Pelabuhan Benoa,” ujarnya. *k16
Kepala SPKKL (Stasiun Pengawasan Keamanan Kawasan Laut) Karangasem, Prabu Erlangga mengungkapkan, ujicoba Kapal Gajah Laut sandar di Dermaga Tanah Ampo sekaligus rencana kedatangan Deputi Operasional Bakorkamla Pusat Laksma TNI Semi Djoni Putra, Senin (23/10) hari ini. Saat uji coba, Kapal Gajah Laut dinakhodai Mayor Laut Beny Hermawan. Kapal itu memiliki panjang 48,04 meter, lebar 7,8 meter, kapasitas 32 penumpang dengan ABK (anak buah kapal) 25 orang.
Kapal tersebut mulanya berangkat dari Pelabuhan Lembar, Lombok, NTB pukul 06.00 Wita, tiba di Teluk Labuhan Amuk, Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis pukul 10.00 Wita. Selanjutnya kapal bergerak ke arah timur menuju Dermaga Kapal Pesiar Banjar Tanah Ampo pukul 11.25 Wita langsung menyandar selama 30 menit. Belum sepenuhnya tali jangkar terpasang, Nakhoda Mayor Laut Beny Hermawan buru-buru menarik kapalnya ke dalam. Berdasarkan perhitungannya sangat mengkhawatirkan nyandar di dermaga itu yang kondisinya goyang di samping ombak dan angin cukup keras dari arah selatan. Petugas buru-buru berlarian menyelamatkan diri khawatir dermaga jebol.
Selanjutnya, Kapal Gajah Laut digiring ke dalam dan kembali melakukan perjalanan ke Pelabuhan Lembar. Dari hasil ujicoba itu, disimpulkan buat sementara belum memungkinkan Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo digunakan mengevakuasi pengungsi melalui jalur laut. Dermaga yang dibangun mulai tahun 2006 hingga tahun 2008 setelah itu kelanjutan pembangunannya mangkrak. Rencana awal dermaga diperpanjang jadi 308 meter, agar kapal pesiar panjang 300 meter bisa nyandar, sebelumnya baru terbangun panjang 154 meter. Kenyataannya saat ujicoba, dermaga dengan panjang 154 meter, belum layak pakai.
Prabu Erlangga mengakui, Kapal Gajah Laut gagal nyandar. Prabu Erlanga enggan menanggapi ujicoba evakuasi pengungsi melalui jalur laut kurang behasil. Hanya mengalihkan pembicaraan rencana kedatangan deputi operasional Bakorkamla Pusat Laksamana TNI Semi Djoni Putra, Senin (23/10) melalui Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo, kunjungan itu diundur, Selasa (24/10). “Nanti kapal nyandar Pelabuhan Benoa, Deputi Operasional turun di Pelabuhan Benoa,” ujarnya. *k16
Komentar