Dicurigai Ada Oknum Mainkan Pakta Integritas
Pakta Integritas yang diberlakukan PDIP diyakini ikut merusak raihan suara pasangan incumbent Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya (Eka Jaya) di di Pilkada Tabanan 2015.
TABANAN, NusaBali
Masalahnya, kader PDIP yang gagal lolos ke DPRD Tabanan di Pileg 2014 kemudian ‘memainkan’ Pakta Integritas ini sebagai jurus menjatuhkan caleg terpilih di Dapilnya masing-masing, sehingga bisa digantikan dengan status PAW.
Berdasarkan Pakta Integritas yang diberlakukan PDIP di Pilkada 2015, termasuk Pilkada Tabanan, kader legislatif siap di-PAW jika pasangan calon yang diusung partainya kalah di desanya. Ancaman PAW itu mutlak, jika kader legislatif bersangkutan terbukti tidak bekerja.
Kalau terbukti sudah kerja, namun pasangan calon yang diusung PDIP tetap kalah suara di desanya, maka sanksi yang bersangkutan lebih ringan. Tidak sampai di-PAW, tapi dicopit darj batanannya di Dewan. Kasus ini menimpa Made Edi Wirawan, yang dilengserkan dari jabatan Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Tabanan, karena Paket Eka Jaya diungguli Wayan Sarjana-IB Astawa Merta (Jana Amerta) di kampung halamannya, yakni Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
Dalam kasus di Desa Beraban di mana Paket Eka Jaya hanya meraih 1.796 suara, sementara Jana Amerta unggul dengan 2.451 suara ini, diduga ada kader yang ‘bermain’ untuk menjatuhkan Edi Wirawan. Harapannya, agar Edi Wirawan di-PAW dari DPRD Tabanan, hingga kader bersangkutan bisa naik menggantikannya ke parlemen.
Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, tidak menampik adanya dugaan kader yang ingin mendapat ‘aji mumpung’ dengan kekuatan Pakta Integritas. “Di Desa Beraban, saya dengar masyarakat tidak ada masalah dengan Paket Eka Jaya. Namun, ada yang tak suka dengan Edi Wirawan,” ungkap IKG Sanjaya yang juga Calon Wakil Bupati (Vawabup) Tabanan terpilih kepada NusaBali, Senin (18/1) sore.
Meski Eka Jaya kalah di Desa Beraban, menurut Sanjaya, pihaknya tetap mengapresiasi kerja keras Edi Wirawan yang notabene Ketua PAC PDIP Kediri. Sehingga, sanksi diperingan, tanpa ada PAW melainkan dijadikan anggota biasa di DPRD Tabanan, dengan mencopot Edi Wirawan dari jabatan Ketua Baleg.
Sanjaya menyebutkan, meski ada yang coba merongrong, seharusnya Edi Wirawan bertekad untuk tidak kalah di kampungnya. Atau ketika tak mampu mengatasi serangan itu, Edi Wirawan semestinya berkoordinasi dengan Tim Pemenangan Eka Jaya yang diketuai I Made Dirga. Dalam penilaian Sanjaya, Edi Wirawan terlalu percaya diri di Pilkada Tabanan 2015. “Hampir semua kader punya tantangan di kampungnya, namun itu harus dimenangkan,” tandas Sanjaya yang mantan Wakil Bupati Tabanan 2010-2015.
Sementara itu, Edi Wirawan yang Ketua PAC PDIP Kediri mengaku legowo atas punishment yang dijatuhkan partai kepadanya. Meski jabatan Ketua Baleg DPRD Tabanan dicopot pasca Pilkada 2015, namun politisi yang pengusaha bidang pariwisata ini ikhlas menerimanya. “Sebagai prajurit, apa pun keputusan induk partai, saya siap menerima dan menjalankannya,” jelas Edi Wirawan saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa (19/1).
Edi Wirawan mengaku sudah berbuat maksimal untuk memenangkan Eka Jaya di Kecamatan Kediri dalam Pilkada Tabanan 2015. Faktanya, Eka Jaya memang menang di Kecamatan Kediri. Namun sayang, Eka Jaya selaku kandidat incumbent justru keok di desa kelahiran Edi Wirawan, yakni Desa Beraban. “Kami menghadapi tantangan yang berat. Namun, syukurlah di Kediri kami menang,” tandas Edi Wirawan.
Sekadar dicatat, dari 15 desa yang ada di wilayah Kecamatan Kediri, Eka Jaya tumbang di 6 desa dalam Pilkada Tabanan 2015, karena suaranya diungguli Jana Amerta. Enam (6) desa ini masing-masing Desa Pandak Bandung, Desa Pejaten, Desa Banjar Anyar, Desa Belalang, Desa Kaba Kaba, dan Desa Beraban.
Selebihnya, 9 disapu Eka Jaya, yakni Desa Abiantuwung, Desa Bengkel, Desa Buwit, Desa Cepaka, Desa Kediri, Desa Nyambu, Desa Nyitdah, Desa Pandak Gede, dan Desa Pangkung Tibah. Secara keseluruhan, Eka Jaya sapu bersih semua 10 kecamatan se-Kabupaten Tabanan dalam Pilkada 2015. 7 k21
Komentar