Pembangunan Gedung SMPN 8 Cari Bantuan ke Pusat
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng bergerilya mencari dana bantuan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk membangun gedung baru SMPN 8 Singaraja.
SINGARAJA, NusaBali
Konon Kemendikbud telah memberikan sinyal lampu hijau, sehingga gedung baru SMPN 8 Singaraja bisa terealisasi tahun depan. Sebagai sekolah baru yang baru berusia empat bulan ini, memang belum memiliki ruang kelas. Selama ini mereka menggunakan ruang kelas di SDN 4 Kalibukbuk dan harus sekolah pada sore hari. Pemerintah pun sempat kelimpungan mencari lahan untuk pembangunan sekolah. Penyebabnya harga lahan di sekitar lokasi sudah terlampau tinggi. Selain itu kebutuhan lahan juga cukup besar. Mencapai satu hektare untuk kebutuhan satu sekolah.
Disdikpora Buleleng lantas melirik lahan milik Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng yang dimanfaatkan sebagai Lembaga Latihan Kerja (LLK). Dari lahan seluas 1,95 hektare, rencananya Disdikpora Buleleng akan menggunakan lahan seluas 95 are. Sisanya tetap digunakan LLK.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa saat ditemui belum lama ini menjelaskan pemburuan anggaran pembanguan untuk SMPN 8 Singaraja sudah mendapat lampu hijau dari Kemendikbud.
Bahkan anggaran pembangunan gedung baru akan terealisasi pada tahun 2018 mendatang. Pembangunannya pun akan dilakukan secara bertahap. “Kalau bantuan untuk gedung sekolah baru biasanya bertahap. Tahap pertama berkisar Rp 2,5-3,5 miliar,” kata dia. Bantuan itu dikucurkan sebagai bentuk apresiasi Kemendikbud karena Disdikpora Buleleng bisa merealisasikan Permendikbud 17/2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara murni.
Hal tersebut juga dikatakan olehnya merupakan solusi muncul kawasan yang blank access yang kemudian bisa dijawab dengan sekolah baru. Pemerintah pusat bersedia mensuport penuh pembangunan sekolah baru, jika memang di daerah tersebut benar-benar kekurangan sekolah. Termasuk daerah-daerah pedalaman yang kesulitan mendapatkan akses pendidikan. *k23
Disdikpora Buleleng lantas melirik lahan milik Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng yang dimanfaatkan sebagai Lembaga Latihan Kerja (LLK). Dari lahan seluas 1,95 hektare, rencananya Disdikpora Buleleng akan menggunakan lahan seluas 95 are. Sisanya tetap digunakan LLK.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa saat ditemui belum lama ini menjelaskan pemburuan anggaran pembanguan untuk SMPN 8 Singaraja sudah mendapat lampu hijau dari Kemendikbud.
Bahkan anggaran pembangunan gedung baru akan terealisasi pada tahun 2018 mendatang. Pembangunannya pun akan dilakukan secara bertahap. “Kalau bantuan untuk gedung sekolah baru biasanya bertahap. Tahap pertama berkisar Rp 2,5-3,5 miliar,” kata dia. Bantuan itu dikucurkan sebagai bentuk apresiasi Kemendikbud karena Disdikpora Buleleng bisa merealisasikan Permendikbud 17/2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara murni.
Hal tersebut juga dikatakan olehnya merupakan solusi muncul kawasan yang blank access yang kemudian bisa dijawab dengan sekolah baru. Pemerintah pusat bersedia mensuport penuh pembangunan sekolah baru, jika memang di daerah tersebut benar-benar kekurangan sekolah. Termasuk daerah-daerah pedalaman yang kesulitan mendapatkan akses pendidikan. *k23
1
Komentar