Golkar Karangasem akan 'Gaji' Caleg Gagal
Optimis Pertahankan Kemenangan Pada Pemilu 2019
AMLAPURA, NusaBali
Partai Golkar Karangasem percaya diri (pede) menatap pertarungan politik di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Tak hanya yakin bisa mempertahankan raihan kursi dan suara Pemilu 2014, Golkar juga pasang target menambahkan raihan kursi dan suara pada Pileg 2019 nanti. Golkar Karangasem juga beberkan inovasinya agar kader tetap semangat bekerja, yakni calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal duduk di kursi dewan akan diberi insentif tiap bulan.
“Secara struktural kita siap. Untuk DPRD Karangasem kita target kursi bertambah dari 13 jadi 14 kursi. Kemudian DPRD Bali kita target 2 kursi dari 1 kursi yang kita miliki saat ini,” ujar Ketua DPD II Golkar Karangasem, I Made Sukerana di acara HUT ke-53 Partai Golkar di Sekretariat Partai Golkar Karangasem, Jalan Jaya Tirta Amlapura, Selasa (24/10).
Tampak hadir dalam acara kemarin, yakni Korwil Bali DPP Golkar I Wayan Geredeg, Ketua Harian Golkar Karangasem I Nengah Sudarsa, Sekretaris I Gusti Agung Dwi Putra, Bendahara I Komang Mustika Jaya, Wakil Ketua Bidang Organisasi I Wayan Tama, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Nengah Sumardi, Ketua PK dan PD se-Karangasem.
Sukerana mengingatkan, semua kader wajib memanfaatkan setiap moment penting sesuai perkembangan sosial di masyarakat, agar terus dapat simpati. Misalnya, di saat status awas Gunung Agung, masyarakat banyak mengungsi, kader mesti datangi pengungsi dengan menyerahkan bantuan. Cara itu, salah satu bagian strategi untuk memenangkan Partai Golkar.
Masing-masing kecamatan katanya memiliki wilayah kerja sendiri-sendiri. "Makanya jangan sekadar target menang, tetapi kerja keras menarik simpati masyarakat. Apa betul masyarakat bersahabat dengan Partai Golkar, datangi pengungsi ajak bicara apa kesulitannya, kita jembatani kita beri bantuan," tambah Sukerana yang mantan Wakil Bupati Karangasem periode 2010-2015 ini.
Di samping itu, setiap Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar sejak dini mesti mempersiapkan bakal calon legislatif, 300 persen dari jumlah calon definitif.
Semua calon nantinya dihargai perjuangannya. Misalnya untuk caleg di DPRD Karangasem dari kaum perempuan minimal meraih 500 suara, nantinya dihargai Rp 500.000 per bulan. Sedangkan caleg pria minimal meraih 1.000 suara, jika gagal jadi anggota DPRD minimal dapat penghargaan Rp 1 juta per bulan. Tujuannya agar tetap bersemangat dan berjuang untuk kebesaran Partai Golkar.
Sedangkan anggota DPRD yang telah tiga periode menjabat untuk Pemilu 2019, tidak lagi dicalonkan. Hanya saja, belum dilakukan pendataan mengenai kader yang dimaksud. Tujuannya, untuk memberikan kesempatan kepada kader yang ada di bawahnya.
Terkait target menang di Pemilu 2019, dengan catatan menambah satu kursi, Sukerana pasang target membebani dari Daerah Pemilihan Karangasem IV Kecamatan Kubu, agar tambah satu kursi dari dua menjadi tiga. Sebab, sebelumnya ada kelebihan suara dari ketentuan BPP.
Geredeg mendukung inovasi Sukerana, agar menggalang dukungan sejak dini dengan mendatangi pengungsi yang tersebar di 421 titik. "Manfaatkan momen itu, agar Partai Golkar dapat simpati, untuk target menang di Pemilu 2019," katanya. Puncak HUT partai Golkar dengan potong tumpeng, dilakukan Sukerana dibagikan kepada kader-kader senior. *k16
“Secara struktural kita siap. Untuk DPRD Karangasem kita target kursi bertambah dari 13 jadi 14 kursi. Kemudian DPRD Bali kita target 2 kursi dari 1 kursi yang kita miliki saat ini,” ujar Ketua DPD II Golkar Karangasem, I Made Sukerana di acara HUT ke-53 Partai Golkar di Sekretariat Partai Golkar Karangasem, Jalan Jaya Tirta Amlapura, Selasa (24/10).
Tampak hadir dalam acara kemarin, yakni Korwil Bali DPP Golkar I Wayan Geredeg, Ketua Harian Golkar Karangasem I Nengah Sudarsa, Sekretaris I Gusti Agung Dwi Putra, Bendahara I Komang Mustika Jaya, Wakil Ketua Bidang Organisasi I Wayan Tama, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Nengah Sumardi, Ketua PK dan PD se-Karangasem.
Sukerana mengingatkan, semua kader wajib memanfaatkan setiap moment penting sesuai perkembangan sosial di masyarakat, agar terus dapat simpati. Misalnya, di saat status awas Gunung Agung, masyarakat banyak mengungsi, kader mesti datangi pengungsi dengan menyerahkan bantuan. Cara itu, salah satu bagian strategi untuk memenangkan Partai Golkar.
Masing-masing kecamatan katanya memiliki wilayah kerja sendiri-sendiri. "Makanya jangan sekadar target menang, tetapi kerja keras menarik simpati masyarakat. Apa betul masyarakat bersahabat dengan Partai Golkar, datangi pengungsi ajak bicara apa kesulitannya, kita jembatani kita beri bantuan," tambah Sukerana yang mantan Wakil Bupati Karangasem periode 2010-2015 ini.
Di samping itu, setiap Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar sejak dini mesti mempersiapkan bakal calon legislatif, 300 persen dari jumlah calon definitif.
Semua calon nantinya dihargai perjuangannya. Misalnya untuk caleg di DPRD Karangasem dari kaum perempuan minimal meraih 500 suara, nantinya dihargai Rp 500.000 per bulan. Sedangkan caleg pria minimal meraih 1.000 suara, jika gagal jadi anggota DPRD minimal dapat penghargaan Rp 1 juta per bulan. Tujuannya agar tetap bersemangat dan berjuang untuk kebesaran Partai Golkar.
Sedangkan anggota DPRD yang telah tiga periode menjabat untuk Pemilu 2019, tidak lagi dicalonkan. Hanya saja, belum dilakukan pendataan mengenai kader yang dimaksud. Tujuannya, untuk memberikan kesempatan kepada kader yang ada di bawahnya.
Terkait target menang di Pemilu 2019, dengan catatan menambah satu kursi, Sukerana pasang target membebani dari Daerah Pemilihan Karangasem IV Kecamatan Kubu, agar tambah satu kursi dari dua menjadi tiga. Sebab, sebelumnya ada kelebihan suara dari ketentuan BPP.
Geredeg mendukung inovasi Sukerana, agar menggalang dukungan sejak dini dengan mendatangi pengungsi yang tersebar di 421 titik. "Manfaatkan momen itu, agar Partai Golkar dapat simpati, untuk target menang di Pemilu 2019," katanya. Puncak HUT partai Golkar dengan potong tumpeng, dilakukan Sukerana dibagikan kepada kader-kader senior. *k16
1
Komentar