Pantang Beli Celeng dari Uang Sumbangan
Kalau uang sumbangan untuk babi, bukan tidak bisa, tapi belum ada aturannya seperti itu.
BPBD Rencanakan Ngelawar di Pengungsian
GIANYAR, NusaBali
Sumbangan masyarakat berupa uang relatif melimpah khususnya ke Posko Pengungsian Lapangan Sutasoma, Sukawati, Gianyar. Jumlah mencapai puluhan juta rupiah.
Namun, uang sumbangan tersebut pantang dipakai membeli celeng (babi) untuk dipakai ngalawar pada Penampahan Galungan. Pantangan itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar AA Gde Oka Digjaya di Posko Sutasoma, Sukawati, Gianyar, Rabu (25/10).
"Sumbangan berupa uang, diutamakan untuk kebutuhan penting seperti beli matras, bantal dan kebutuhan pokok lainnya. Kalau uang sumbangan untuk babi, bukan tidak bisa, tapi belum ada aturannya seperti itu," jelasnya.
Umat Hindu di Bali akan merayakan Galungan, Rabu (1/11) dan Kuningan, Sabtu (11/11). Namun yang berbeda kali ini, sebagian besar masyarakat Karangasem harus Ngagalung di Posko Pengungsian.
Di Gianyar, BPBD berencana ngalawar bersama para pengungsi di Posko Sutasoma. "Penampahan Galungan kami disini, saya siap ngadonang (membuat) lawarnya," ujarnya. Beberapa donatur, informasinya akan menyumbangkan babi, namun belum terdata. Termasuk sumbangan base genep (bumbu lengkap) untuk lawar. "Untuk talenan disini sudah siap," jelasnya. Disisi lain, para pengungsi mengaku masih bingung akan merayakan Galungan atau tidak.
Seperti diungkapkan Komang Nita, ibu rumah tangga asal Banjar Keladian, Desa Pempatan ini. "Masih bingung. Apa bisa pulang kampung atau disini saja," ujarnya. Kalau pun bisa pulang kampung, banten yang dibuat tidak seperti biasanya. "Palingan bikin sodan saja di sanggah. Tidak maturan ke pura kawitan," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Ni Made Wati, pengungsi asal Banjar Umanyar, Desa Buana Giri. "Minggu ini rencana mau singgah di pasar beli pisang dan raka-raka (buah-buahan). Kalau dulu banyak, sekarang persiapan sedikit saja," ujarnya. *nvi
1
Komentar