nusabali

Penanganan Kemiskinan Kurang Fokus

  • www.nusabali.com-penanganan-kemiskinan-kurang-fokus

Kemiskinan di Tabanan saat ini masih 5 persen atau di atas Provinsi Bali, 4,25 persen.

TABANAN, NusaBali

Penanganan kemiskinan di Tabanan kurang fokus, lantaran Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) belum padu atau sinkron hingga kurang fokus. Hal ini terungkap dalam rakor penanganan kemiskinan yang digelar jajaran aparat Pemkab Tabanan di ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Tabanan, Kamis (26/10). Rakor untuk meningkatkan penanganan kemiskinan.  

Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengatakan, dilihat dari presentasenya, Tabanan berada di posisi ke empat penduduk miskin di Provinsi Bali. Sedangkan dilihat dari jumlahnya Tabanan di urutan keenam. Oleh karena itu secara bersama-sama harus meningkatkan penanganan agar kemiskinan bisa dientaskan lagi. "Kesepakatan harus dibuat agar programnya bisa optimal," ujarnya.

Kata dia, sejauh ini TKPK masih belum sinkron dalam kegiatanya dan tidak fokus dalam penanganan kemiskinan. Oleh karena itu,  dengan rakor ini agar bisa mengoptimalkan data, pemantapan kinerja sehingga koordinasi bisa terjalin baik. "Penyelarasan, penyamaan persepsi harus terus dibangun agar dalam bekerja bisa fokus," tegasnya.

Sesuai dengan data, Wiratmaja membeberkan, Tabanan sudah berhasil menurunkan presentase kemiskinan. Untuk tahun 2016 dari 5,52 persen menjadi 5 persen. Tetapi dari angka tersebut Tabanan sudah jauh di atas rata-rata nasional sebesar 11,47 persen, namun angka 5 persen itu masih tinggi di atas rata-rata angka kemiskinan Provinsi Bali 4,25 persen.

Dikatakan Wiratmaja, Tabanan telah melakukan pelbagai upaya dalam menurunkan angka kemiskinan. Antara lain, melalui program pemberdayaan ekonomi melalui Bumdesa berupa Keramba Emas (Kreatif Bersama Membangun Ekonomi Masyarakat), Program Gempur Miskin, serta inovasi seperti Gerbang Pangan dan Gerbang Emas Serasi.

Upaya ini pun harus lebih digiatkan karena RPJMD Semesta Berencana 2016-2021 menetapkan target penurunan angka kemiskinan menjadi 4 persen, dimana kemiskinan Tabanan saat ini masih 5 persen atau di atas Provinsi Bali, 4,25 persen. "Target kita bagaimana caranya kemiskinan dapat ditekan menjadi 4 persen. Target kita program-program harus difokuskan dalam penanggulangan kemiskinan," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyebutkan meskipun belum fokusnya dan sinkron dalam penanganan kemiskinan, cara satu-satunya mengentaskan kemiskinan yakni mengembangkan Bumdes. Sehingga perekonomian dapat dibangun dan dinikmati masyarakat. "Kalau di Tabanan miskinnya orang beda dengan miskinya orang di luar Tabanan, seperti Papua, dan lainnya karena miskinnya di Tabanan masih bisa santap beras merah," jelas Sanjaya saat menghadiri rakor. *d

Komentar