nusabali

Benih Bandeng hingga Hiu Diminati Luar Negeri

  • www.nusabali.com-benih-bandeng-hingga-hiu-diminati-luar-negeri

Benih bandeng,   ikan hias,  benih kerapu, koral, moluska , udang hias, anemon, hiu serta mutiara, merupakan produk komoditas perikanan yang ramai permintaannya dari luar negeri.  

DENPASAR, NusaBali 
Frekuensi pengirimannya dominan ke Amerika Serikat, disusul negara- negara lainnya. Data  Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil  Perikanan  (BKIPMKHP) Kelas I  Denpasar, Januari- September 2017,  frekuensi pengiriman ke AS sejak  Januari – September 2017,  sebanyak 2.561. Di tempat kedua  dengan tujuan  Jepang   dengan  frekuensi 2.449.  Ke  Hongkong  dengan frekuensi  1.719  di tempat ketiga.  China di posisi ke empat dengan  frekuensi  1.509. Sedang di peringkat kelima adalah  Taiwan dengan frekuensi 1.103. Sedang   Australia di posisi kelima,  disusul Fiilpina,  Singapura, Jerman, dan Prancis. Lima negara  terakhir dengan frekuensi pengiriman di bawah 1.000.

Kepala BKIPMKHP Kelas I Denpasar  Woro Nur Endang S mengatakan benih bandeng , kerapu , koral (hidup), molusca di antaranya cumi dan gurita, udang hias dan lainnya merupakan kelompok komoditas yang lumayan banyak diekspor sejak  Januari-September. Hal itu berdasarkan pengecekan  dilakukan  Balai Karantina.

 “Memang sebagian besar dengan tujuan  Amerika,” kata Woro Endang, Kamis (26/10). Dari data Balai Karantina mencatat ekspor  benih bandeng  dari Januari- September  sebanyak   2. 138.762.710 ekor, ikan hias 11.987.103 ekor. Benih Kerapu 6.268.810 ekor, kemudian koral  1.303.789 pcs, moluska  1.191.603 ekor, udang hias  199.184 ekor. Selanjutnya anemon  120.948 ekor, hiu 1.065 ekor dan mutiara  599 kilogram.

Dikatakan Woro Nur Endang, data tersebut tidak otomatis menggambarkan tingkat produktivitas perikanan di Provinsi Bali. Karena komoditas tersebut tak semuanya berasal dari Bali, namun juga berasal dari luar Bali yang  disertifikasi oleh Balai Karantina Kelas I Denpasar.  Pengirimannya melalui  Pelabuhan Benoa,  Bandara Ngurah Rai, juga Tanjuk Perak Surabaya.  

Sementara tugas Balai Karantina Perikanan di antaranya  melakukan pengendalian mutu, pengendalian penyebaran penyakit. Misalnya mengantisipasi dan mencegah jangan sampai jenis penyakit  early mortality syndrome (EMS) pada  udang  dari luar (luar negeri)  masuk ke Indonesia. “Karena baik yang ekspor maupun import harus diuji,”  kata Woro Nur Endang. *k17

Komentar