Pembebasan Lahan Proyek Underpass Masih Berproses
Harga Tanah dari Tim Appraisal Rp 20 Juta Per Meter Persegi
MANGUPURA, NusaBali
Pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, masih terus berproses. Total ada 16 bidang tanah dari 15 orang kepemilikan yang rencananya bakal dibebaskan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Badung.
Untuk anggaran pembebasan lahan yang disiapkan pemerintah senilai Rp 85 miliar. Ini sudah termasuk anggaran pembebasan lahan untuk pelebaran jalan di Simpang Unud, Jimbaran. Nah, untuk pembebasan lahan di lokasi Underpass Tugu Ngurah Rai diperkirakan menelan anggaran Rp 72 miliar.
“Sekarang masih berproses pembebasan lahannya. Tapi hasil penilaian dari Tim Appraisal sudah keluar,” kata Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, Kamis (26/10) kemarin.
Berdasarkan penilaian dari Tim Appraisal, bidang tanah di lokasi tersebut seharga Rp 20 juta per meter persegi. “Total luas lahan yang dibebaskan itu 1.018 meter persegi dengan nilai apraisal tanah Rp 20 juta per meter persegi,” jelasnya. Tapi, lanjut Surya Suamba, hasil ini belum final karena masih menunggu persetujuan dari pemilik lahan. Kapan hasil ini disampaikan kepada pemilik lahan? “Paling lambat pada hari Senin (30/10) suratnya akan disampaikan,” tandasnya.
Menariknya, kendati proses pembebasan lahan masih berjalan, proyek pembangunan underpass sudah mulai berjalan. Sejumlah pekerja bahkan sudah melakukakan aktivitas di lokasi proyek.
Seperti diketahui, Proyek Underpass ini dikerjakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Denpasar, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat RI. Nama paket proyek yakni Pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Badung. Jenis Kontrak Lumpsum (design and build), sumber dana dari APBN tahun anggaran 2017 sampai dengan 2018 dan nilai kontrak Rp 168.376.159.000 (include Ppn).
Proyek dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana oleh Adhi-Nindya-Wira, KSO, dengan Konsultan supervisi PT Wira Widyatama JO PT Aria Jasa Reksatama JO PT Tata Guna Patria. Waktu pelaksanaan 390 hari dan waktu pemeliharaan 730 kalender. *asa
Untuk anggaran pembebasan lahan yang disiapkan pemerintah senilai Rp 85 miliar. Ini sudah termasuk anggaran pembebasan lahan untuk pelebaran jalan di Simpang Unud, Jimbaran. Nah, untuk pembebasan lahan di lokasi Underpass Tugu Ngurah Rai diperkirakan menelan anggaran Rp 72 miliar.
“Sekarang masih berproses pembebasan lahannya. Tapi hasil penilaian dari Tim Appraisal sudah keluar,” kata Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, Kamis (26/10) kemarin.
Berdasarkan penilaian dari Tim Appraisal, bidang tanah di lokasi tersebut seharga Rp 20 juta per meter persegi. “Total luas lahan yang dibebaskan itu 1.018 meter persegi dengan nilai apraisal tanah Rp 20 juta per meter persegi,” jelasnya. Tapi, lanjut Surya Suamba, hasil ini belum final karena masih menunggu persetujuan dari pemilik lahan. Kapan hasil ini disampaikan kepada pemilik lahan? “Paling lambat pada hari Senin (30/10) suratnya akan disampaikan,” tandasnya.
Menariknya, kendati proses pembebasan lahan masih berjalan, proyek pembangunan underpass sudah mulai berjalan. Sejumlah pekerja bahkan sudah melakukakan aktivitas di lokasi proyek.
Seperti diketahui, Proyek Underpass ini dikerjakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Denpasar, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat RI. Nama paket proyek yakni Pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Badung. Jenis Kontrak Lumpsum (design and build), sumber dana dari APBN tahun anggaran 2017 sampai dengan 2018 dan nilai kontrak Rp 168.376.159.000 (include Ppn).
Proyek dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana oleh Adhi-Nindya-Wira, KSO, dengan Konsultan supervisi PT Wira Widyatama JO PT Aria Jasa Reksatama JO PT Tata Guna Patria. Waktu pelaksanaan 390 hari dan waktu pemeliharaan 730 kalender. *asa
Komentar