Tiga Moda Transportasi Siap Melayani
Hingga pukul 14.00 Wita, sebanyak 50 Bus AKAP masuk ke Terminal Mengwi.
Penumpang di Terminal Mengwi yang Lanjutkan Perjalanan
MANGUPURA, NusaBali
Aktivitas di Terminal Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung kini semakin ramai semenjak bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) wajib berhenti di terminal Tipe A ini. Sementara bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan setelah turun di Terminal Mengwi, ada tiga moda transportasi yang siap melayani.
Koordinator Terminal Mengwi, Cokorda Agung Suarmaya mengatakan, angkutan terusan yang siap melayani penumpang yakni angkutan pariwisata/sewa, taksi, dan bus Trans Sarbagita.
Dijelaskan, kalau menggunakan bus Trans Sarbagita, tarifnya Rp 7 ribu per orang, itu pun tempat pemberhentiannya telah ditentukan. Sedangkan untuk angkutan pariwisata/sewa maupun taksi lebih fleksibel karena diantar sampai tempat tujuan penumpang, hanya tarifnya lebih mahal.
“Untuk angkutan taksi biayanya tergantung argo. Kalau angkutan sewa tarifnya bervariasi, jarak dekat seperti ke Terminal Ubung Rp 15 ribu per orang. Sementara untuk jarak terjauh, seperti dari Terminal Mengwi ke Singaraja (Lovina, Air Sanih) bisa sampai Rp 500 ribu,” jelas Cokorda Agung Suarmaya, Kamis (26/10) kemarin.
Bagaimana dengan angkutan kota/angkutan pedesaan? Cok Agung mengaku masih sedang mengkaji. “Karena Terminal Mengwi baru dioptimalkan jadi semua masih perlu melakukan penyesuaian. Dulu memang ada, tapi sekarang hanya tiga moda transportasi saja yang melayani para penumpang, yakni bus Trans Sarbagita, angkutan pariwisata/sewa dan taksi,” tegasnya.
Dikatakan, kini pihaknya tengah fokus mengubah pola kebiasaan bus AKAP termasuk juga kebiasaan masyarakat yang selama ini berhenti di Terminal Ubung. “Karena ini merupakan kebijakan baru jadi pelan-pelan. Kami akan terus mengevaluasi apa kekurangannya,” kata Cok Agung.
Sementara pantauan kemarin siang, Terminal Mengwi lebih ramai dari biasanya. Suasana lebih sibuk dari sebelum ada kebijakan mewajibkan bus AKAP masuk ke dalam terminal satu-satunya bertipe A di Bali. Berdasarkan data yang dihimpun, total ada sebanyak 50 bus AKAP masuk ke Terminal Mengwi hingga sekitar pukul 14.00 Wita. “Hari ini dari pukul 07.00 sampai pukul 14.00 Wita ini sudah ada 50 bus AKAP masuk. Kalau dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya sangat jauh. Dulu itu paling rata-rata hanya 13 bus AKAP saja yang masuk per hari,” ungkap salah satu petugas terminal bernama Hidayat.
Untuk diketahui, saat ini kewenangan pengelolaan Terminal Mengwi sepenuhnya berada di Balai Pengelola Transportasi Darat XII wilayah Bali dan NTB. Semenjak kewenangan beralih dari Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, sejumlah kebijakan diambil salah satunya mewajibkan seluruh bus AKAP masuk ke dalam Terminal Mengwi. Bila ada yang coba-coba melanjutkan sampai ke Terminal Ubung, maka bus akan kena tilang. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Aktivitas di Terminal Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung kini semakin ramai semenjak bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) wajib berhenti di terminal Tipe A ini. Sementara bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan setelah turun di Terminal Mengwi, ada tiga moda transportasi yang siap melayani.
Koordinator Terminal Mengwi, Cokorda Agung Suarmaya mengatakan, angkutan terusan yang siap melayani penumpang yakni angkutan pariwisata/sewa, taksi, dan bus Trans Sarbagita.
Dijelaskan, kalau menggunakan bus Trans Sarbagita, tarifnya Rp 7 ribu per orang, itu pun tempat pemberhentiannya telah ditentukan. Sedangkan untuk angkutan pariwisata/sewa maupun taksi lebih fleksibel karena diantar sampai tempat tujuan penumpang, hanya tarifnya lebih mahal.
“Untuk angkutan taksi biayanya tergantung argo. Kalau angkutan sewa tarifnya bervariasi, jarak dekat seperti ke Terminal Ubung Rp 15 ribu per orang. Sementara untuk jarak terjauh, seperti dari Terminal Mengwi ke Singaraja (Lovina, Air Sanih) bisa sampai Rp 500 ribu,” jelas Cokorda Agung Suarmaya, Kamis (26/10) kemarin.
Bagaimana dengan angkutan kota/angkutan pedesaan? Cok Agung mengaku masih sedang mengkaji. “Karena Terminal Mengwi baru dioptimalkan jadi semua masih perlu melakukan penyesuaian. Dulu memang ada, tapi sekarang hanya tiga moda transportasi saja yang melayani para penumpang, yakni bus Trans Sarbagita, angkutan pariwisata/sewa dan taksi,” tegasnya.
Dikatakan, kini pihaknya tengah fokus mengubah pola kebiasaan bus AKAP termasuk juga kebiasaan masyarakat yang selama ini berhenti di Terminal Ubung. “Karena ini merupakan kebijakan baru jadi pelan-pelan. Kami akan terus mengevaluasi apa kekurangannya,” kata Cok Agung.
Sementara pantauan kemarin siang, Terminal Mengwi lebih ramai dari biasanya. Suasana lebih sibuk dari sebelum ada kebijakan mewajibkan bus AKAP masuk ke dalam terminal satu-satunya bertipe A di Bali. Berdasarkan data yang dihimpun, total ada sebanyak 50 bus AKAP masuk ke Terminal Mengwi hingga sekitar pukul 14.00 Wita. “Hari ini dari pukul 07.00 sampai pukul 14.00 Wita ini sudah ada 50 bus AKAP masuk. Kalau dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya sangat jauh. Dulu itu paling rata-rata hanya 13 bus AKAP saja yang masuk per hari,” ungkap salah satu petugas terminal bernama Hidayat.
Untuk diketahui, saat ini kewenangan pengelolaan Terminal Mengwi sepenuhnya berada di Balai Pengelola Transportasi Darat XII wilayah Bali dan NTB. Semenjak kewenangan beralih dari Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, sejumlah kebijakan diambil salah satunya mewajibkan seluruh bus AKAP masuk ke dalam Terminal Mengwi. Bila ada yang coba-coba melanjutkan sampai ke Terminal Ubung, maka bus akan kena tilang. *asa
Komentar