nusabali

SMA/SMKN di Amlapura Siap Terapkan e-Learning

  • www.nusabali.com-smasmkn-di-amlapura-siap-terapkan-e-learning

Sejumlah SMA dan SMK Negeri di Bangli siap menjalankan program pembelajaran berbasis teknologi dikemas dalam bentuk e-learning per 1 Januari 2018.

AMLAPURA, NusaBali

Hanya saja program ini masih terkendala jaringan internet dan HP milik siswa belum sepenuhnya aplikasinya android.

Kasek SMAN/SMKN Bebandem I Ketut Marta Ariana dan Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMKN Kubu I Ketut Suba mengaku telah siap menjalankan program e-learnig. Suba mengatakan, saat ini para siswa SMKN Kubu kebanyakan mengungsi dan numpang belajar di SMKN Tejakula, Buleleng,  Kendala lainnya, baru 75 persen siswa memiliki HP dengan aplikasi android. Di samping itu, rumah-rumah siswa, belum terjangkau internet.

Dikatakan, sebanyak 65 guru pengajar di SMKN Kubu nantinya dapat pelatihan tata cara menggunakan aplikasi e-learning, pelaksanaannya setelah test sumatif, 23-30 November 2017. “Masih ada waktu untuk menguasai e-learning, kami berupaya mengikuti arahan Provinsi Bali sesuai fasilitas yang kami miliki,” terang Suba, Kamis (26/10). Diharapkan, para siswa SMKN Kubu yang mengungsi belajar menjalankan e-learning di sekolah. “Terpenting ada upaya dan ada semangat untuk maju,” tambah Ketua MKKS SMKN Karangasem ini.

Terpisah, Kepala SMAN Bebandem, I Ketut Marta Ariana yang siswanya mengungsi ke SMKN Bebandem di banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, justru mengaku telah menggelar pelatihan melibatkan 45 guru. “Kami telah membuat kelompok, dan memasukkan data siswa. Belum memasukkan materi dan belum pula diujicoba,” jelas Marta Ariana. Marta Ariana yang juga Plt Kasek SMKN Bebandem mengaku pelatihan program e-learning  dilakukan bersamaan.  Sementara kepala SMAN 1 Amlapura, Wayan Sugiana telah melakukan pelatihan sehingga 60 guru pengajar telah paham program e-learning.

“Masih tahap pendataan siswa, juga mendaftarkan siswa di rumah belajar milik Kemendiknas. Nanti program itu dikombinasikan dengan yang ada di sekolah,” kata Sugiana. Dikatakan, belajar berbasis teknologi sangat praktis, siswa bisa belajar dan bertatap muka langsung guru bersangkutan, juga menanyakan materi, dan menanyakan kesulitan yang dihadapi. *k16

Komentar