nusabali

Mabuk, Pria Bertato Tewas di Pantai

  • www.nusabali.com-mabuk-pria-bertato-tewas-di-pantai

Teman-teman korban sempat berusaha menolong, namun ombak makin ganas.

Cari Busung untuk Galungan, Tewas Terjatuh

GIANYAR, NusaBali
Seorang pria asal Citrodiwangsa, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Aris Rizaq Kurnia,27, tewas di tepi Pantai Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Minggu (29/10) pukul 15.00 Wita. Sebelum tewas, Aris sempat minum-minum dalam acara HUT Regenerations ke-22 Dewata Scooter Club (DSC) Bali, di pantai itu.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Blahbatuh AKP Ida Bagus Dana, Aris awalnya diajak berpesta oleh anggota komunitas Vespa, Eka Yuda Priyanto. Menurut Eka, korban sebelumnya mengikuti kegiatan acara HUT komunitas Vespa, dan mengkonsumsi miras hingga mabuk. Dalam kondisi sempoyongan, Aris bersama rekan-rekannya jalan-jalan di tepi pantai.

Saksi Eka juga ikut jalan-jalan di tepi pantai, dan melihat korban berlari ke laut untuk mandi. Diduga korban ke laut terlalu dalam hingga tergulung ombak, namun tak kuasa menghindar. Sekitar 20 menit, Aris terombang-ambing di laut. "Teman-teman korban sempat berusaha menolong, namun ombak makin ganas. Sehingga mereka memilih minta bantuan warga sekitar," jelasnya.

Pukul 15.20 Wita, empat anggota Balawista Gianyar datang ke lokasi. Tubuh korban berhasil digapai tim Balawista. Namun, Aris terburu meninggal. Jasad Aris dibawa ke RSUD Sanjiwani Gianyar oleh PMI Gianyar.

Sementara itu, spesialis pemanjat pohon kelapa I Nyoman Sugita,40, alias Colok, asal Banjar Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar, tewas,  Minggu (29/10) sekitar puul 12.00 Wita. Korban saat itu memanjat pohon, mencari busung dan buah kelapa untuk persiapan Galungan, di tegalan I Wayan Jedog, 80.

Informasi di TKP, Sugita memang lihai memanjat pohon. Namun belum sempat memangkas busung maupun buah kelapa, dia terpeleset hingga jatuh dari ketinggian sekitar 10 meter. Suara jatuhnya korban mengagetkan Wayan Jedog, dan korban dilihatnya tergeletak di tanah. Lanjut, dia minta pertolongan warga sekitar.

Korban dilarikan ke RS Ari Canti, Desa Mas, Ubud. Setelah beberapa jam mendapat perawatan, korban Sugita meninggal. Menurut keponakan korban, Putu Emik, tidak ada luka pada tubuh pamannya. Diduga, pamannya mengalami luka dalam. Karena menjelang Galungan dan upacara di pura setempat, jenazah Sugita diupacarai Makliukan atau dikubur malam kemarin di setra setempat. Setahu Emik, pamannya sering maburuh manjat pohon. Hingga usia 40 tahun korban tak punya istri.

Kanit Reskrim Polsek Sukawati AKP Surya Kencana menduga korban jatuh karena kemungkinan kepeleset. Korban langsung dikubur di setra (kuburan) desa pakraman setempat. *nvi

Komentar